"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Rabu, 07 September 2011

SELAMAT JALAN BAH ANOM.........................


Abah Anom Wafat

Selasa, 06 September 2011 10:14
Jabar Kehilangan Putra Terbaik
TASIK – Ulama kharismatik yang juga sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya, Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Hadroti Syekh KH A Shohibul Wafa Tajul Arifin yang disebut juga Abah Anom, kemarin wafat. Sekretaris Pondok Pesantren Suryalaya, H Baban Ahmad Jihad SB. Ar, mengatakan Abah Anom wafat pada pukul 11.45 di Rumah Sakit TMC, Kota Tasikmalaya dalam usia 96 tahun. “Rencananya Almarhum akan dikebumikan besok pagi (hari ini, Red) atau bertepatan dengan 7 Syawal 1432 H pukul 09.00 di Puncak Suryalaya (pemakaman Ponpes Suryalaya, red),” ujarnya, kemarin.
Di Puncak Suryalaya juga terdapat makam ayahnya Abah Anom, Syekh KH Abdullah Mubarok Bin Nur Muhamad  yang biasa disebut Abah Sepuh.
“Segenap keluarga dan pengurus Pondok Pesantren (Suryalaya) serta keluarga besar ikhwan TQN (Thoriqat Qodiriyyah  Naqsabandiyah) Pondok Pesantren Suryalaya turut bela sungkawa dan mendoakan semoga iman, Islam, ihsan serta amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT, amin,” tutur H Baban.
Dia juga mengimbau kepada ikhwan TQN Pondok Pesantren Suryalaya dimohon keikhlasannya agar melaksanakan shalat ghaib, tahlil serta berdoa untuk Almarhum.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan turut berduka cita atas wafatnya ulama kharismatik asal Tasikmalaya ini.
“Jabar kehilangan putra terbaik. Beliau punya jasa besar dalam perbaikan moral bangsa dan membangun kembali harapan generasi muda untuk menatap masa depannya yang lebih baik,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Gubernur berharap warga jangan larut berduka, tetapi harus meneladani akhlak dan juga meneruskan perjuangan Abah Anom. “Almarhum telah berjasa besar membangun kebersihan nurani bangsa hingga akhir hayatnya penuh komitmen membangun moral generasi muda,” ujarnya usai tahlilan tadi malam.

SEMPAT TERIMA TAMU
Menurut pemegang amanat sekaligus keponakan Abah Anom, KH Zaenal Abidin Anwar, sebelum meninggal, Abah Anom pada pagi hari sempat menerima tamu. Namun, sekitar pukul 11.00, Abah mengalami sesak nafas dan dibawa ke Rumah Sakit TMC di Kota Tasikmalaya. Belum lama di TMC, sekitar pukul  11.45 Abah Anom wafat. “Saya sendiri tidak mengantar langsung. Baru menyusul setelah Abah di TMC,” ujarnya.
Menurut KH Zaenal, wafatnya Abah karena usianya sudah sepuh. “Karena usianya sudah sepuh sehingga obat tidak bereaksi,” ujarnya.
“Beban yang diemban Abah tidak ringan. Beliau adalah pejuang sejak puluhan tahun lalu, melanjutkan kepengurusan pondok pesantren sejak ditinggal kakek kami (Syekh Abdulllah Mubarok Bin Noor Muhammad, red) tahun 1956 hingga sekarang,” jelasnya mengenang.

GUBERNUR JADI IMAM
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi imam shalat jenazah almarhum Abah Anom di mesjid Nurul Asrol, kompleks Pondok Pesantren Suryalaya tadi malam sekitar pukul 23.40. Setelah memimpin shalat jenazah, Gubernur beserta ratusan jemaah lainnya membacakan do’a tahlilan berjamaah.
Di luar masjid dipenuhi kiriman karangan bunga duka cita dari berbagai intansi, swasta dan pemerintahan. Seperti karangan bunga dari Presiden RI dan istri, Gubernur, Kapolda, dan sejumlah pejabat lainnya.
Begitupun para tamu dari luar kota juga terus berdatangan. Terlihat salah satunya Presidium ICMI yang juga rektor UIN SGD Prof Dr H Nanat Fatah Natsir.
Berikan Wasiat
Sebelum meninggal, Abah Anom berwasiat melalui keponakannya, KH Zaenal Abidin Anwar.
Dalam wasiatnya, ungkap KH Zaenal, Abah berpesan agar jemaah TQN di dalam dan luar  negeri melaksanakan haul dan tahlilan sore kemarin. “Seluruh jamaah disuruh untuk berkumpul dan berdoa bersama, tepat hari ini (kemarin, red) ba’da Ashar yang juga bertepatan dengan milad (ulang tahun) Pondok Pesantren Suryalaya yang ke- 106,” ujarnya.
Tidak ada yang menyadari kalau wasiat Abah itu, ternyata pesan terkahir. “Apalagi pada pagi harinya Abah masih menerima banyak tamu,” ujar KH Zaenal.
Berdasarkan catatan sejarah, kemarin (5/9), memang menjadi hari jadi ke-106 Pondok Pesantren Suryalaya. Pesantren Suryalaya didirikan ayahnya Abah Anom, Syekh Abdullah bin Nur Muhammad atau Abah Sepuh 5 September 1905 atau 7 Rajab 1323 Hijriyah.
“Saya tidak mengira kalau wasiat Abah ternyata perpisahan untuk selama-lamanya,” ungkapnya. Di sekitar pesantren juga banyak ucapan selamat hari jadi pesantren.
KH Zaenal Abidin Anwar adalah pemegang amanah Abah Anom. Saat Abah Anom sakit, ketika ada sesuatu yang akan disampaikan kepada jamaah sering melalui dirinya.
Hingga malam tadi, puluhan ribu jamaah masih memadati kompleks Pondok Pesantren Suryalaya. Mereka berkumpul sejak siang.
Memang sejak siang, secara serempak, orang-orang ini membaca shalawat dan bacaan tahlil. Terlihat dari mereka juga meneteskan air mata.
Sebelum adzan Magrib berkumandang, jenazah dibawa ke masjid untuk dishalatkan. Warga dari berbagai daerah itu sempat berebut untuk men-yalatkan sebelum akhirnya petugas kemanan pesantren yang dibantu petugas kepolisan dan TNI mengamankan lokasi. Akhirnya, para pelayat bisa menshalatkan secara bergiliran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar