"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Jumat, 30 September 2011

PENGOLAHAN SABUT KELAPA HABIS TERBAKAR


Kebakaran pabrik tapas milik Dudi Maman, terjadi saat karyawan pabrik baru kembali bekerja setelah masa istirahat siang. Kobaran api dengan cepat menyambar timbunan sisa pembuangan serat tapas yang ada di bekalang knalpot. Titik api itu terus membesar, selain terkena dorongan udara dari knalpot ditambah dengan tiupan angin. Pabrik pengolahan sabut kelapa (tapas) yang terletak di RT 12 RW 4 Dusun Pasirnangka, Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis terbakar. Kebakaran yang berlangsung Jumat (30/9) sekitar pukul 13.30 WIB diduga akibat percikan api yang keluar dari knalpot mesin genset yang saat itu sedang dipergunakan untuk mengurai sabut kelapa.
Tiupan angin cukup kencang menyebabkan kobaran api terus membesar, tidak hanya timbunan sisa sabut kelapa, kobaran api juga merambat bahan baku berupa sabut kelapa yang masih belum diurai serta bagian pabrik. Karyawan yang berupaya memadamkan kobaran api, akan tetapi terkendala minimnya air. Selain itu barang yang ada di sekitar kobaran api mudah terbakar, hingga mempersulit pemadaman.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang mendapat informasi kebakaran, langsung menuju lokasi yang jaraknya sekitar 25 kilometer dengan medan jalan yang rusak. Sulitnya memadamkan kobaran api, memaksa petugas pemadam kebakaran yang berada di lokasi minta bantuan tambahan mobil pemadam. Akhirnya dua unit mobil pemadam kebakaran langsung menyempotkan air ke sumber api.
Selain melahap sebagian bangunan pabrik, kobaran api juga menghanguskan mesin genset mesin pengusai tapas. Sementara itu asap tebal juga masih keluar dari timbunan sisa tapas yang baru disemprot air. Diperkirakan kebakaran tersebut menimbulkan kerugian sebesar Rp 9 juta.
''Mungkin sumber api berasal dari knalpot mesin genset. percikan api itu mengenai tumpukan sisa tapas yang mudah terbakar. Api juga sulit dipadamkan karena terus membara di bagian dalam. Memang dari luar sudah padam di semprot air, tetapi di dalam timbunan sisa tapas masih panas,'' ungkap Asep warga yang ikut membantu memadamkan api.
Camat Cimaragas, Haryadi Durahman mengatakan, masyarakat bersama anggota pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan untuk memadamkan kobaran api, karena sisa sabut kelapa yang mirip dengan serbuk gergajian kayu sangat udah terbakar. Selain itu guyuran air untuk memadamkan api, belum tentu langsung sampai ke dasar timbunan sisa sabut kelapa.

Kamis, 29 September 2011

Rumah Ludes Terbakar


Rumah pengusaha tirai atau hordeng, Agus Koswara (45), warga RT 4 RW 5 Dusun Kiaralawang, Desa Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Kamis (29/9) pukul 2.30 WIB, ludes terbakar. Seluruh penghuni rumah luput dari maut setelah berhasil keluar rumah dengan melompat lewat jendela yang juga mulai terbakar. Saat kebakaran di dalam dihuni empat orang yaitu korban Agus bersama istri, Irna Agustina bersama dua anaknya Rafli Fauzi (5) dan Rafel (3). Mereka berhasil selamat setelah Agus berhasil menjebol jendela kamar.
Informasi di lokasi kejadian menyebutkan rumah berukuran 9X7 meter luluh lantak rata dengan tanah. Asap terlihat masih mengepul di antara puing-puing yang sudah jadi arang.
Korban Agus mengungkapkan kejadian itu berlangsung hanya beberapa saat setelah pulang ke rumah, sekitar pukul 2.OO WIB. Setelah memeriksa pintu dan mengunci jendela, ia mendengar ada suara ledakan yang berasal dari luar rumah. "Penasaran, saya hendak ke luar rumah. Begitu pintu dibuka, terasa ada sambaran api. Selain itu juga tercium bau bensin," ungkap Agus di sela mengais hartanya yang masih tersisa.
Dia langsung mencoba keluar lewat pintu samping rumah. Lagi-lagi di depan pintu sudah ada kobaran api. "Saya langsung bawa anak dan istri kembali ke kamar, langsung jendela dijebol. Saya tidak bisa membayangkan jika jendela tidak terbuka," tuturnya.
Kobaran api dengan cepat menguasai seluruh rumah. Upaya pemadaman juga terkendala minimnya air untuk menyiram kobaran api. Hanya sekitar satu jam, seluruh bangunan rumah berikuit isinya ludes dilalap api. "Saya tidak sempat mengeluarkan barang-barang. Kobaran api sangat cepat," katanya.
Agus mengungkapkan selain dua sepedamotor, barang lain yang terbakar di antaranya sejumlah perhiasan emas, jam mewah rolex, mesin pres, serta sejumlah dokumen pentingan lainnya. "Bahkan baju juga tidak ada yang bisa diselamatkan," tuturnya.Agus memperkirakan rumahnya sengaja dibakar oleh orang tidak dikenal. Dia beralasan hal tersebut berkenaan dengan ditemukannnya bekas jerigen plastik di depan pintu depan yang hangus terbakar. "Saya tidak punya jerigen seperi itu. Mungkin ada orang yang tidak suka dengan saya. Namun demikian, sepenuhnya saya serahkan kepada pihak yang berwajib, untuk mengusut," tutur Agus.
Terpisah Kepala Unit (Kanit) Polsek Kawali Ajun Komisaris Anton Tindaon mengungkapkan masih menyelidiki kasus tersebut."Memang pemilik rumah menduga seperti itu, tetapi kami belum bisa memastiikan. Sebab ada kemungkinan kebakaran akibat hubugan arus pendek listrik, dan faktor lainnya, tuturnya.

Selasa, 27 September 2011

LASKAR MUJAHIDIN CIREBON :...................


Ketua Laskar Mujahidin Cirebon, Andi Mulya mengakui, Hayat pernah bergabung dengan organisasinya. "Namun beberapa bulan kemudian dia ke luar bergabung kelompok lain mengatasnamakan remaja masjid se-Cirebon," kata dia, Selasa 27 September 2011.Polisi memastikan Pino Damayanti alias Ahmad Abu Daud alias Ahmad Yosepa Hayat alias Raharjo alias Hayat adalah bomber bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo.

Saat itulah, jelas Andi, Hayat dan rekan-rekannya melakukan sweeping di sejumlah minimarket di Cirebon. Beberapa rekannya sempat ditahan di Polresta Cirebon.
"Selanjutnya, Hayat gabung kelompok lain bersama M Syarif (bomber masjid Mapolresta Cirebon) yang ternyata JAT. Dari situlah, secara organisasi terputus dengan Laskar Mujahidin, tapi secara pertemanan, tetap terjalin, sering bertemu." Dalam ingatan Andi Mulya, Hayat memiliki sifat pendiam. "Tak sebrutal teman-temannya. Kami menyayangkan aksi yang dilakukan M Syarif dan Hayat," tambah dia.

Soal apakah Hayat bergabung dengan JAT dibantah oleh Juru Bicara JAT, Abdul Rahim Ba'asyir. (baca bantahannya di sini) Secara terpisah, mantan Ketua RW 01 Pandesan, Agus Sahidin mengatakan, Hayat dan sejumlah rekannya pernah mengontrak rumah kontrakan di wilayahnya. Lokasinya di Rt04, RW 01.

"Warga melihat, aktivitas mereka mencurigakan. Sering diskusi subuh di masjid setempat. Salatnya pun tak berbaur dengan masyarakat, menunggu warga selesai salat, baru mereka mulai," jelas dia. Warga merasa kesal. "Sempat diusir dari kampung tahun 2010 lalu. Dua bulan kemudian mereka pindah," kata Agus. "Lalu, terjadi ledakan di Mapolresta."

Pernah, pengurus wilayah meminta identitas Hayat, namun ia menolak. "Dia dianggap pendatang liar, meski bapak dan ibunya berjualan bakso di Padesan, di seberang jalan. "

Senin, 26 September 2011

KAPOLRI BANTAH......................


Kapolri Jendral Timur Pradopo mambantah anggapan tidak berfungsinya intelijen terkait peristiwa bom yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo Minggu (25/9) lalu. Meski demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pengamanan tempat peribadatan secara menyeluruh agar peristiwa ini tidak kembali terulang.
Hal ini disampaikan Kapolri di sela-sela penanaman pohon di Pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian TNI-Polri di Sentul, Kab. Bogor, Senin (26/9). "Semua sudah melakukan tugasnya masing-masing. Petugas sudah melakukan fungsinya dengan baik. Bahkan, tindakan preventif dan preentif juga sudah dilakukan aparat kepolisian. Ini, kan, kejadiannya sesudah ibadah selesai," kata Kapolri mengelak.

Jumat, 23 September 2011

PENDAPAT POLRI ATAS MUNDURNYA NORMAN


Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menyayangkan keputusan Briptu Norman Kamaru yang ingin mengundurkan diri. Menurutnya, Norman merupakan aset Polri sebagai simbol polisi yang ramah dan mengayomi masyarakat.Hal ini disampaikan Anton seusai menemui orangtua Briptu Norman, Idris Kamaru dan Halima, beserta kakaknya, Kaima Kamaru. "Norman adalah anggota yang bagus, kerjanya bagus. Kita sayangkan dia keluar, itu merupakan aset kita. Namun, ya, kita memahami ini hak setiap prajurit," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Senin (19/9/2011).

Kamis, 22 September 2011

Pamong Desa Halal Bihalal di Alun-Alun


Wakil Gubernur Jabar H Dede Yusuf dan Bupati Ciamis H Engkon K kemarin ( Rabu,21 September 2011 ) mengadakan Acara halal bihalal bersama kurang lebih 3500 anggota Asosiasi Pamong Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Ciamis, yang mengambil tempat di Alun-alun Ciamis itu dimulai pukul 10.00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat H Dede Yusuf mengaku baru pertama kali diundang dan bertemu secara langsung dengan anggota serta pengurus APDI. Wagub merasa bangga bisa berbincang secara langsung mengenai kondisi desa. Wagub menyatakan selalu terbuka untuk menerima masukan dari semua desa. Salah satu contohnya, program desa mandiri menuju peradaban. Program itu menjadi cacatan agar bisa terwujud di seluruh desa. ”Terutama, kita upayakan infrastruktur semua desa di Kabupaten Ciamis lebih baik,” ucap dia.

Rabu, 21 September 2011

INSIDEN SORE HARI


Sore itu hari Rabu tgl 21 September 2011 sekira jam 16.30 WIB………..Aku pulang dengan segala kelelahan di badan. Sesampainya di lampu merah Sindangkasih, di depanku berhenti Bus karena lampu merah, akan tetapi datang dari depan sebuah mini bus mengambil jalan sebelah kanan dan hampir menabrakku. Aku kaget tanpa ku sadari aku lihat sopirnya…..oh temanku, mungkin mengajak bercanda. Akan tapi ternyata sudah dekat lebih jelas ternyata bukan, karena aku kaget takut tertabrak dengan telapak tangan ku aku pukul kaca spion mobil tersebut dan…………..Astagfirullah hal azdim ternyata pecah. Aku terhenyak kaget dan pk sopir pun marah…..berusaha memukul kepalaku entah beberapa kali ( Untung aku pakai Helm ). Keneknya pun turun dan berusaha memukulku, …………………Demi menghindari keributan aku tancap gas kabur. Ya Tuhan…..aku bukan bermaksud lari dari tanggung jawab,…….tapi aku tidak ingin terjadi keributan.

Selasa, 20 September 2011

SD N ( Sekolah Darurat dan Numpang..............................


Jaman boleh bergulir, kecanggihan teknologi kian mendesak. Tapi akankah berakhir potret suram dunia pendidikan di Indonesia ?................... seperti yang terjadi di Kabupaten Ciamis. Demi kelancaran pendidikan anak-anaknya, ratusan warga Dusun Mekarjaya Desa Cimindi Kecamatan Cigugur bahu-membahu membangun dua ruang belajar kelas jauh SDN 3 Cimindi. Ruang kelas didirikan di tanah milik desa. Rangka bangunannya bambu, dindingnya bilik setengah terbuka dan alasnya tetap tanah. Ketua RT 04/10 Dusun Mekarjaya Ukus (53) mengatakan warga terpaksa membangun ruang kelas darurat karena satu ruang kelas jauh yang tersedia tidak mampu menampung seluruh siswa. “Anak-anak yang berlajar di sini banyak, sementara ruang kelas hanya ada satu. Itu pun belum selesai (pembangunannya, red),” ungkap dia saat membangun ruang kelas darurat kemarin. Ukus menerangkan ruang kelas jauh sangat dibutuhkan warga mengingat letak sekolah dasar induk sangat jauh.
“Yang terdekat hanya SDN 3 Cimindi. Itu pun sekitar tujuh kilometer dari sini. Yang sekolah banyak, bukan warga dusun ini saja. Banyak juga anak-anak dari Desa Margacinta dan Desa Cibanten Kecamatan Cijulang yang jaraknya lebih jauh lagi,” tuturnya. Selain jarak ke sekolah induk jauh, kata dia, jalan menuju sekolah rusak berat sehingga menyulitkan anak-anak usia sekolah.
“Sejak zaman saya sekolah (40-an tahun lalu, red) sampai sekarang tidak banyak yang berubah. Dulu saya sekolah di gubuk bilik seperti ini, sekarang anak cucu saya juga masih ngalamin,” kenangnya. Ukus dan warga lain berharap pemerintah memperhatikan nasib anak-anak sekolah di pedesaan. “Bagaimanapun sekolah sangat penting. Walaupun serba kekurangan sarana ya minimal mereka dekat ke sekolah. Karena itulah kami rela keluar keringat, pikiran dan materi untuk membuat sarana belajar. Mudah-mudahan bermanfaat walaupun tidak bertahan lama,” tuturnya.
Yayat Hidayati, salah seorang guru di SDN 3 Cimindi mengatakan, warga Mekarjaya sangat peduli terhadap pendidikan. Makanya, mereka rela meluangkan tenaga, waktu dan materi untuk membangun sarana pendidikan. “Alhamdulillah warga di sini sangat kompak, bahkan tidak hanya kaum laki-laki, perempuan pun ikut berpartisipasi, demi menyekolahkan anak-anak mereka,” tuturnya. Yayat menjelaskan bulan November 2010 satu ruang kelas jauh sudah dibangun melalui program desa mandiri. Sumber dananya dari APBD Provinsi Jabar sebesar Rp 40 juta. Hanya saja, sampai saat ini bangunannya belum tuntas karena dana tidak mencukupi. Pembangunannya sekitar 30 persen lagi. “Namun sudah digunakan untuk proses KBM (kegiatan belajar mengajar) meskipun harus berdesak-desakan karena siswanya banyak,” tuturnya. Dikatakan Yayat, ada sekitar 40 siswa yang belajar di ruang kelas jauh mulai dari kelas I hingga kelas IV.  
Di tempat terpisah, Kepala UPTD Pendidikan Cigugur Tata Sujana mengaku telah mengusulkan pembangunan ruang kelas jauh kepada instansi di tingkat yang lebih atas namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Tahun lalu (2010) tidak ada anggaran untuk RKB (ruang kelas baru) sehingga tidak terealisasi, mudah-mudahan untuk tahun anggaran selanjutnya bisa terealisasi. Kami sudah mengusulkan kembali agar bisa dibangun ruang kelas yang memadai,” terang dia. Jadi tinggal menunggu realisasi anggaran tidak hanya menunggu dan menunggu………………entah sampai kapan.

Senin, 19 September 2011

LAGI LAGI BERANDALAN BERMOTOR BENTROK


LLLLLllll Lagi lagi berandalan bermotor di Kabupaten Ciamis berulah.  Minggu (18/9) sekitar pukul 02.00 dini hari. Warga Dusun Lingkungan Kolot Jalan Cokroaminoto Kecamatan/Kabupaten Ciamis yang menegur iring-iringan mereka malah dilepari dengan batu dan bata hingga berujung bentrok Dari kedua belah pihak–-baik anggota berandalan motor dan warga— ada yang mengalami luka-luka. Warga Dusun Lingkungan Kolot yang mengalami luka yaitu Usep (23). Bagian dagunya mengalami luka robek dan mendapat enam jahitan. Sementara anggota berandalan motor yang mangku dari XTC, Gn (19) mengalami luka robek di kepala, sehingga mendapat tujuh jahitan. Keduanya sempat diobati di RSUD Ciamis.

Sabtu, 17 September 2011

OH BRIPTU NORMAN..............................................

Nama Briptu Norman jadi beken gara-gara video lip sync-nya menyanyikan lagu "Chaiyya-Chaiyya"--yang ia rekam saat piket jaga. Aksi jogetnya yang kocak membuat publik kepincut bahkan membela dia saat kepolisian berniat menjatuhkan sanksi.Siapa yang tidak kenal..............Kepolisian yang tadinya akan membesikan sansi, akjirnya menunjuk Norman jadi duta seni Kepolisian. Sebuah penghargaan bagi Anggota Polri yang baru bertugas seumur Jagung.

Jumat, 16 September 2011

PUTUSNYA JEMBATAN GANTUNG


Warga Desa Sukasari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis luka parah dan ringan, akibat putusnya jembantan gantung yang terbentang di atas Sungai Cijolang . Jembatan sepanjang delapan puluh meter dengan ketinggian tujuh meter menghubungkan Desa Sukasari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis dengan Desa Madapajaya, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, tidak mampu menahan beban.
Pantauan kami di lokasi kejadian putusnya jembatan yang terletak di perbatasan dua kabupaten tersebut akibat putusnya kabel seling utama jembatan. Kondisi jembatan yang dibangun tahun 1989 sudah memprihatinkan, karena kondisi kabel sudah berkarat dan rapuh.