"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Jumat, 28 Desember 2012

Rotasi “Badai” 638 Pejabat

CIAMIS, (KP)Menjelang akhir tahun, Bupati Ciamis melakukan gebrakan. Tidak tanggung-tanggung, 638 pegawai di ling­kungan Pemerintah Ka­bupaten Ciamis, diputartugaskan alias dirotasi.
Bupati Komara melantik dan mengambil sumpah se­luruh pejabat yang masuk da­lam daftar, terdiri dari pejabat eselon II, III, IV dan V serta para kepala sekolah SMP, SMA, SD dan TK lingkup di halaman Pen­dopo, Kamis (27/12).
Engkon mengatakan da­lam menjalankan tugas, enak tidak enak tergantung ke­pada yang menjalan­kanya. “Yang penting kita bekerja dengan maksimal dan ber­sungguh sungguh,” ka­ta­nya.
Ia menandaskan loyalitas terhadap atasan ataupun bawahan bahkan ke rekan kerja penting dipegang.
“Karena sebesar kemampuan tanpa loyalitas tidak akan berhasil,” katanya.
Menurut dia, dirinya ti­dak akan membawa pegawai “impor” dalam me­ngisi kekosongan jabatan di lingkup pemerintahan Ci­amis, namun akan me­ngambil semaksimal mung­kin SDM aparatur yang tersdia di Ciamis saat ini.
Meskipun beberapa saat lagi akan pemutasian ke DOB (Daerah Otonomi Ba­ru) Pangadaran sekitar lebih dari 4500 pegawai dari Ciamis.
“Saya akan tidak akan mengambil pegawai dari luar meskipun nantinya stok pegawai di Ciamis akan berkurang,” ujarnya.
Engkon menambahkan, agar tidak ada pejabat yang berurusan dengan hukum yang diakibatkan karena tidak berusaha mematuhi perintah atasan, maka pegawai atau pejabat harus miningkatkan komunikasi dan koordinasi.
“Komunikasi dan itu sangat penting, bila ada yang susah di komunikasi atau di kooridinasikan harap langsung laporkan ke atas, demi kebaikan kinerja dan kemajuan Ciamis,” katanya.
Pejabat Eselon II yang dilantik, yaitu, Drs H Soe­kiman (Asda II), Drs En­dang Sutrisna M,si (Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil), Ir Hj Nur­­hastuti (Kepala Badan Perencanaan Pemba­ngun­an Daerah), H. Ta­tang, S.Ag, MPD (Kepala Dinas Pendidikan), Drs Ika Darmaiswara (Kepala Di­nas Cipta Kar­ya, Keber­sih­an dan Tata Ruang), Mah­mud,SH,MH (Inspek­tur), Drs Durachman (Asda 1), Drs H. Kusdiana, MM (Ke­pa­la Badan Pelayanan Per­izinan Terpadu), Drs H.Was­di, M.si (Kepala Di­nas Peternakan), Ir H. En­dang Supardi,MP (Kepa­la BP4K) dan Ir Nana Su­priatna (Kepala Dinas Per­tanian Tanaman Pangan). Jumlah dan rician pegawai yang mengalami roling dan mutasi, eselon II sebanyak 11 orang, eselon III 66 or­ang, eselon IV 254 orang dan eselon V 7 orang.

Kamis, 27 Desember 2012

Pendapatan dari Pangandaran Selama Tiga Hari Melonjak 1.000 Persen

CIAMIS,  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis Herdiat mengungkapkan pendapatan dari kawasan wisata Pangandaran saat ini, selama masa libur Natal, naik hingga seribu persen. Meningkatnya pendapatn tersebut bersamaan dengan dipasangnya CCTV atau kamera pengintai di pintu masuk kawasan wisata Pangandaran.
"Selama tiga hari libur Natal, mulai 23 - 25 Desember pendapatan meningkat hingga seribu persen, dibandingkan waktu dan tanggal yang sama pada tahun 2011. Sejak dipasang CCTV, kebocoran bisa dikurangi," katanya, Rabu (26/12/12).
Berdasarkan catatan yang dimiliki, pada tanggal 23 Desember 2012 tercatat pendapatan sebanyak Rp 41 juta (tanggal yang sama Tahun 2011 hanya Rp 4,8 juta). Tanggal 24 Desember 2012 pendapatan naik menjadi Rp 80 juta (tahun sebelumnya Rp 6,8 juta). Sedangkan tanggal 25 Desember 2012 pendapatan mencapai Rp 62 juta (tahun sebelumnya hanya Rp 50 juta).
"Saya kira penempatan kamera CCTV tersebut efektif untuk meminimalisir kebocoran. melalui CCTV dapat diketahui seluruh pergerakan yang terjadi di tempat tersebut," ungkap Herdiat.

Rabu, 26 Desember 2012

Bandung Diguyur Hujan Satu Jam, Pohon Tumbang

BANDUNG– Hujan deras disertai angin kencang selama kurang lebih satu jam menumbangkan sejumlah pohon di Kota Bandung, kemarin.

Sebuah angkutan kota (angkot) jurusan Sukajadi-Cipagalo dan mobil sedan tertimpa batang pohon angsana dengan diameter sekitar 40 sentimeter pohon angsana di Jalan Otto Iskandardinata.Menurut saksi mata, sudah lama warga melaporkan kondisi pohon tersebut yang keropos. “Pohon ini sudah tua, saya lihat keropos. Pak polisi juga sudah melapor.Tapi Distamkam nggak merespons,” kata pedagang sate kambing tepat di pinggir pohon tumbang, Apan, 40.

Menurutnya, saat pohon tumbang berlangsung pada 12.30 WIB, dirinya sedang memegang kuat gerobaknya. “Saya berpegangan ke atas roda, hujannya besar sekali, anginnya kencang.Langit juga gelap, tahunya pohon tumbang,” kata Apan. Dia menuturkan, angkot Sarijadi-Cipagalo bernopol D 1954 BV sedang ditumpangi satu orang perempuan. Penumpang tersebut terlihat loncat dari angkot ke jalan raya, dan sopir pun dilihatnya sedang syok.

Sementara, mobil sedan abu-abu yang berpelat kendaraan Jakarta segera meninggalkan lokasi dengan atap mobil penyok. Kepala Unit Lalu Lintas Polsekta Sumur Bandung AKP Mamat Hadi turut jadi saksi mata atas kejadian tersebut. Pihaknya telah melapor selama empat bulan terakhir ke Pusat Informasi Polrestabes Bandung tentang keberadaan pohon tua tersebut. “Empat bulan melapor tiga kali, tapi enggak ada respons. Lapornya ke operator Polrestabes, tentunya disampaikan ke Distamkam dan camat,” kata Mamat.

Seusai kejadian pohon tumbang di Jalan Manado beberapa waktu lalu, ucapnya, petugas memang diinstruksikan harus melaporkan kondisi pohon. “Setelah saya melapor, memang ada yang ditebang.Tapi itu pohon kecil yang batangnya sebesar badan saya,”katanya. Kejadian itu menyebabkan akses masuk dari Jalan Suniaraja menuju Stasiun Bandung Jalan Otto Iskandardinata ditutup 45 menit. “Memang tadi macet karena jalan ini terpaksa ditutup, karena ada petugas membersihkan,” katanya.

Menurut Sekretaris Distamkam Kota Bandung Dadan Haeri,tidak hanya pohon tersebut yang tumbang. “Selain di Otista, di Jalan Dayang Sumbi dan Jalan Jenderal Sudirman juga ada,”kata dia.Dalam kejadian itu,Dadan memastikan tidak ada korban jiwa.Pihaknya belum bisa menaksir kerugian yang ditimbulkan.Namun akibatnya situasi lalu lintas di titik- titik pohon tumbang padat merayap.

Gerbang Pangandaran Dirusak Tangan Jahil

PANGANDARAN,  Pintu gerbang Pangandaran dari arah Pamugaran, Ds. Cikembulan, Sidamulih rusak akibat tangan jahil.
Pengrusakan diperkirakan dilakukan, Minggu malam (24/12/2012). Motifnya diduga karena kesal, gara-gara di sekitar lokasi dipasangi CCTV, sehingga pihak luar yang biasa berada di lokasi tersebut, menjadi tidak bisa.
Kerusakan yang terjadi di pintu tol gate bilangan Ds. Cikembulan diantaranya kaca mengalami pecah di tempat pegawai Disbudpar menjajakan karcis dan tempat rehat petugas. Kaca pecah diduga mendapat hantaman benda keras.
Personal yang pertama kali melihat kerusakan di pintu tol gate bilangan Ds. Cikembulan yaitu pegawai Disbudpar bernama Kuswana. Ia melihat kaca berserakan saat akan melayani wisatawan yang masuk ke Pantai Pangandaran.
“Saya tidak tahu saat kejadian pengrusakan berlangsung, karena diperkirakan jam 04.00. Saya hanya tahu kaca berserakan pagi-pagi ketika akan melayani wisatawan yang masuk,” kata Kuswana.
Seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari pintu tol gate bilangan Ds. Cikembulan bernama Lasmini menjelaskan, sekitar jam 02.00 dini hari dirinya masih melayani pembeli. Pada kurun waktu itu, di sekitar lokasi tidak ada kejadian apappun.
Kejelasan lebih lanjut tentang motif dibalik aksi pengrusakan pintu tol gate sulit didapatkan. Pasalnya, hand phone Kepala UPTD Wisata Pangandaran Endang Sukirna tidak aktif, sedangkan hape Kadisbudpar Ciamis, Sobar Sugema sulit tersambung karena tidak menerima panggilan.
Diluar kejadian pengrusakan pintu tol gate, wisatawan yang berlibur ke Pantai Pangandaran dalam rangka liburan natal dan tahun baru, membeludak. Umumnya wisatawan mengisi liburannya dengan berenang di pantai.
Selain berenang, wisatawan banyak juga yang menikmati permainan air di Pantai Timur Pangandaran. Permainan air seperti “perahu banana boat”, banyak diserbu wisatawan dari berbagai tingkatan usia.
Sementara itu suasana liburan natal dan tahun baru, wisatawan juga menyerbu wisata air Green Canyon di Cijulang. Di lokasi tersebut, wisatawan harus mengantri perahu yang mengantarkan mereka ke sebuah air terjun.
“Liburan natal dan tahun baru Green Canyon banyak menerima kunjungan wisatawan, sehingga mereka yang akan menggunakan perahu harus ngantri. Beruntung, kami sudah membina awak perahu pesiar Green Canyon. Walau pengunjung antri, pelayanan tetap prima,” kata Ketua UPTD Wisata Cijulang, Haryono.

Selasa, 25 Desember 2012

Kawasan Pantai Pangandaran Mulai Dipadati Wisatawan

PANGANDARAN- Memasuki libur sekolah dan Natal, kawasan Pantai Pangandaran, Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran mulai dipadati wisatawan. Diperkirakan keramaian kawasan pantai barat dan timur Pangandaran bakal terus berlangsung hingga memasuki tahun baru 2013.
Sementara itu seorang wisatawan, Maman Suharman (72) warga Cimahi meninggal dunia saat berenang di di kawasan Pos 2 Pantai Barat Pangandaran, Minggu (23/12).
Diperkirakan korban meninggal terkena serangan jantung saat bermain di lokasi yang termasuk daerah yang aman untuk berenang itu. Sementara itu seorang bocah juga digigit monyet saat berada di sekitar kawasan cagar alam pananjung.
Gelombang wisatawan yang mulai memadati kawasan Pangandaran mulai berlangsung sejak hari Sabtu (22/12) sore. Banyaknya wisatawan tidak hanya dilihat dari ramainya pantai Pangandaran, akan tetapi juga terlihat dari adanya antrean kendaraan di pintu gerbang atau tol masuk kawasan wisata pantai.
Sekitar seribu wisatawan sejak pagi hingga sore terlihat berenang dan bermain di pantai barat. Di Pantai barat, disesaki wisatawan yang berenang dan bermain di laut seperti naik papan selancar atau banana boat, tidak sedikit yang bermain bola di pasir pantai. Puluhan perahu pesiar juga silih berganti mengantar wisatawan yang hendak menuju kawasan pasir putih.
Selain di pantai barat, banyak pula wisatawan yang menikmati aneka permainan di pantai timur. Sejumlah permainan seperti banana boat, donutboat flyingfish dan lainnya silih berganti ditarik speedboat.
Tidak kalah ramainya kawasan wisata kuliner yang terletak di pasar ikan, atau lebih dikenal dengan Talanca. Puluhan warung makan yang khusus menyajikan aneka hidangan laut tidak pernah sepi pembeli.
Sementara itu kasus meninggalnya wisatawan asal Cimahi tersebut, menurut keterangan Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawsita) Pangandaran Dodo Taryana, kejadiannya berlangsung di kawasan Pos 2.
Bermula ketika almarhum bersama dengan teman rombongannya berenang di pantai. Berbeda dengan lainnya yang menyewa karet pelampung, almarhum pada awalnya tidak tertarik dengan papan seluncur tersebut. Setelah beberapa saat akhirnya Maman juga bermain dengan papan karet.
"Setelah beberapa saat main papan seluncur, tangan almarhum sempat melambai-lambai. Hanya saja oleh rekannya dikira sedang melampiaskan kegembiraan. Selang beberapa saat Maman langsung terjatuh di air. Menutut penuturan temannya, almarhum memang diketahui mengidap penyakit jantung," tutur Dodo.
Korban yang tidak yang sudah tidak sadarkan diri itu langsung dibawa ke Puskesmas Pangandaran. Ternyata setelah diklakukan pemeriksaan Maman Suharman dinyatakan sudah meninggal.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk menjaga keselamatan wisatawan, anggota Balawista lebih intensif melakukan pengawasan, khususnya di sekitar daerah yang dinyatakan rawan untuk bermain atau berenang. Kawasan yang berbahaya ditandai dengan adanya bendera warna merah, selain itu juga dipasang tulisan larangan berenang. Selain itu juga melakukan penyusiran wisatawan yang masih berenang di atas jam 17.00 WIB.
"Sudah dipasang bendera merah, ternyata masih banyak juga wisatawan yang berenang di tempat tersebut. Kami tidak henti-hentinya mengingatkan mereka agar segera mencari lokasi yang lebih aman. Tempat tersebut berbahaya, karena adanya arus balik yang kuat," jelasnya.
Dia mengatakan kejadian lainnya adalah seorang bocah juga terpaksa dilarikan ke Puskesmas Pangandaran, setelah digigit kera tidak jauh dari kawasan cagar alam Pananjung. "Untuk pengobatan, langsung ke Puskesmas," katanya.
Pada bagian lain, Ketua Balawista Pangandaran Dodo taryana menambahkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, di Sekretariat Balawsita juga ada tim kesehatan dari Puskesmas Pangandaran. Tim kesehatan terseut dimaksudkan untuk memercepat penanganan, apabila terjadi kecelakaan laut.
"Kami sangat berterima kasih ke Puskesmas Pangandaran yang menempatkan anggotanya di Balawista, sehingga penanganan pasien lebih cepat. Jarak Puskesmas dengan pantai cukup jauh, sehingga keberadaan tim kesehatan itu sangat membantu," katanya.
Terpisah salah seorang pemilik warung di talanca, Endang mengungkapkan melonjaknya tamu yang datang ke tempat usahanya. Ia mengatakan sudah menyimpan ikan, udang, cumi-cumi dan lainnya dalam jumlah banyak. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan membeludaknya tamu.
'Alhamdulillah sejak Sabtu mulai banyak tamu yang datang. Kami perkirakan lonjakan wisatawan berlangsung mulai hari Minggu, hingga seterusnya sampai tahun baru. Untuk mengantisipasi, kami juga sudah stok ikan cukup banyak," ungkapnya.

Polres Ciamis Terjunkan Polisi Antiteror Amankan Natal-Tahun Baru

CIAMIS - Untuk mengamankan perayaan Natal dan malam tahun baru, Polres Ciamis akan menurunkan 547 personel, termasuk 16 anggota pasukan antiteror yang dibekali persenjataan lengkap.
"Mereka melakukan pemantauan secara mobile, terutama mengantisipasi daerah-daerah dengan tingkat kerawanan tinggi, ancaman teror," ujar Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana seusai menghadiri gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya di Alun-Alun Ciamis, Jumat (21/12/2012) siang.
"Harapan kita, apa yang terjadi di Poso jangan sampai berimbas ke Ciamis," kata Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana
Namun Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada guna mengantisipasi aksi teror yang memanfaatkan suasana perayaan Natal dan malam tahun baru.
"Kewaspadaan terhadap ancaman teror kami tingkatkan. Makanya dalam pengamanan perayaan Natal dan malam tahun baru kami menurunkan tim antiteror, lengkap dengan snipernya. Mereka akan berkerja sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan," ujar Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana .
Dari 457 personel polisi yang diturunkan untuk pengamanan Natal dan malam Tahun Baru, menurut Kabag Ops Polres Ciamis Kompol Entis Sutisna, sebanyak 333 orang ditugaskan untuk mengamankan 14 gereja.
Entis mengatakan ada tiga gereja di Ciamis Kota yang mendapat penjagaan oleh 31 orang polisi. Sebelas gereja lainnya yang menyebar di Pangandaran (4 gereja), Lakbok (2), Kalipucang (2), Panawangan, Cisaga, dan Banjarsari masing-masing akan dijaga oleh 12 orang polisi.

Gereja Dijaga Ketat

Umat Nasrani merayakan misa Natal dengan memadati seluruh gereja di Kab. Ciamis, Kamis (25/12). Demi menjaga ketenangan dan kondusifitas selama perayaan Natal, tempat ibadah umat Kristus itu juga mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres Ciamis. Sejumlah petugas berseragam maupun yang mengenakan pakaian preman tampak berjaga di depan pintu masuk gereja.
Banyaknya warga yang akan merayakan, juga menjadikan sejumlah gereja melaksanakan misa sebanyak dua kali hingga tiga kali, yakni pagi, sore dan malam. Misalnya Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Panthekosta yang letaknya berdekatan di Jln. Djuanda maupun Gereja Katholik di Jln. Pemuda.
Dalam misa kudusnya, Pendeta Agus Matius Hasan di GKI mengajak umatnya agar turut serta dalam menciptakan kedamaian. Dengan kedamaian maka akan mampu menciptakan damai dan kasih sesama umat. ''Dalam kondisi seperti sekarang ini, sudah saatnya kita semua untuk tetap menjaga kedamaian. dengan kedamaian itu akan memunculkan cinta dan kasih,'' tuturnya.
Sementara polisi juga sempat melakukan sterilisasi terhadap sejumlah gereja yang akan digunakan untuk merayakan misa natal. Langkah tersebut, menurut Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana, semata-mata untuk menjaga ketenangan serta kelancaran misa. Selain itu juga memberikan rasa nyaman bagi umat Kristiani yang melaksanakan misa natal.

Senin, 24 Desember 2012

Gereja di Ciamis Mendapat Penjagaan Ketat

Sebanyak 21 gereja di wilayah Kota Banjar dan tatar Galuh Ciamis mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian. Pengamanan semakin ditingkatkan bersamaan dengan berlangsungnya perayaan misa natal. Untuk pengamanan setiap gereja dijaga enam personil.
"Menjelang natal pengamanan gereja lebih diperketat. Tidak hanya sebelum, akan tetapi juga pada saat dan sesudah misa Natal, pengamanan tetap ketat. Apa yang kami laksanakan itu semata-mata hanya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat nasrani yang melaksanakan natal," tutur Kapolresta Banjar Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo.
Dia mengatakan sebelum dilaksanakan misa, petugas bakal melakukan sterilisasi gereja, dengan demikian saat dilangsungkannya kebaktian keadaan aman. Untuk pengamanan, lanjutnya tidak hanya melibatkan kepolisian, akan tetapi juga pengurus gereja.
"Jadi ada sinergi pengamanan dengan semua pihak. Kami berharap agar iklim kondisif dapat tetap terjaga baik sebelum, pada saat maupun setelah natal," ujarnya.
Di Kota Banjar sendiri terdapat sebelas gereja, yakni dua di Kecamatan Kota Banjar, tiga gereja di Kecamatan Pataruman, serta enam gereja lainnya tersebar di Kecamatan Langensari.
Sementara itu sebanyak 15 gereja di tatar galuh Ciamis juga mendapat pengamanan ketat. Untuk pengamanan juga berkoordinasi dengan pihak pengurus gereja. Pengurus gereja juga diminta aktif melaporkan kepada petugas apabila menemukan hal yang mencurigakan.
"Kami berkoordinasi dengan pihak terkait. Pengurus gereja juga sudah kami imbau segera melaporkan ke aparat apabila menemukan hal yang mencurigakan. Selain itu kami juga berharap iklim yang damai dan tenang seperti saat ini dapat terus berlangsung," tutur Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Ciamis Komisaris Sutisna.
Dia menambahkan sebelum dilaksanakan misa, petugas juga melakukan sterilisasi gereja, langkah tersebut untuk memastikan keadaan aman tempat ibadah tersebut.
Untuk satu gereja, Polres Ciamis menerjunkan pengamanan enam personil. "Kami berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat nasrani yang hendak merayakan natal di gereja," tuturnya.
Di Kota Ciamis terdapat tiga gereja, Pangandaran lima gereja, Kecamatan Kalipucang dan Lakbok masing-masing dua gereja, Kecamatan Panawangan, Cisaga dan Banjarsari, masing-masing satu gereja.

Jumat, 21 Desember 2012

Warga Cisadap Berharap Eskavator

TANAH kiriman longsor tempo lalu mengun­dang masalah baru. Rupanya, sampai saat ini masih teronggok. Warga sekitar mulai resah. CIAMIS, (KP)
Tanah merah bercampur batu dan bekas Turap di dusun Puncakasih Desa Cisadap Kecamatan Ciamis sekitar 6 km dari pusat kota tak kunjung diangkut.
Padahal tanah longsor yang terjadi Sabtu (16/12) itu sempat menutupi seluruh badan jalan yang cukup padat kendaraan.
Anas (47) Warga ber­harap Pemkab Ciamis secepatnya menurunkan alat berat Eskavator untuk me­ngangkut tanah.
Pasalnya material longsor cukup banyak tidak bisa dialihkan oleh masyarakat.
Jika terus dibiarkan, lum­­­pur lumpur yang meluber bisa membahayakan ken­da­raan dan dua rumah diba­wah tebing.
“Setiap hujan deras war­ga selalu membersihkan tanah dan lumpur yang menutupi jalan, namun untuk mengangkut material harus menggunakan Es­kavator. Kalau tidak segera diangkut lumpur akan terus menutupi jalan dan tanah longsor akan terus meluas,” ujar Anas (47) warga se­tem­pat kepada Kabar Pria­ngan kemarin (20/12).
Jika material sudah diangkut, kata Anas, bisa di­bangun tembok penahan te­bing untuk mencegah long­­sor semakin meluas. Ka­rena di atas tanah longsor terdapat pabrik pem­buat­an katel, kandang dan kan­dang ayam. Sementara di bawah tebing ada dua rumah warga yang juga terancam.
Kades Cisadap Muslih me­ngaku sudah melayang­kan surat permohonan ke instansi terkait untuk mendatangkan eskavator untuk mengangkut material.
”Surat permohonan su­dah sudah dikirmkan tadi (kemarin.red) namun tidak tahu kapan bisa ditangani,” ujar Kades Cisadap.

Kamis, 20 Desember 2012

Tiga Anggota Brimob Tewas Saat Baku Tembak di Poso

Penembakan yang mengakibatkan anggota kepolisian tewas kembali terjadi. Enam anggota Brimob yang sedang melakukan patroli rutin di pedalaman Desa Tambara, pesisir Poso, Sulawesi Tengah diserang sekelompok orang bersenjata.

Tiga di antaranya, yaitu Briptu Wayan, Briptu Rusman, dan Briptu Narto tewas dengan luka tembakan di sekujur tubuh. Sementara tiga lainnya, yakni Briptu Eko, Briptu Siswandi, dan Briptu Lumbung berhasil selamat.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Agus Priyanto, mengatakan penembakan terjadi pada Kamis (20/12) pukul 10 pagi dengan pelaku diduga lebih dari 10 orang.

"Saat berpatroli dengan sepeda motor,1 regu yang terdiri dari 15 anggota berpapasan dengan sekelompok orang bersenjata. Sempat terjadi baku tembak terlebih dahulu sebelum akhirnya menwaskan petugas," kata dia di gedung Direktorat Narkoba, Mabes Polri, Kamis (20/12).

Dia mengatakan, atas kejadian ini tim bantuan yang datang berhasil mengamankan satu orang dari kelompok tersebut. "Lokasinya memang sulit dijangkau, saat itu satu orang yang masih belum kami dapat laporan identitasnya berhasil ditangkap," kata dia.

Ia menyampaikan, hingga kini kepolisian Polda setempat sedang melakukan penyusuran guna menangkap pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Sementara itu, Briptu Siswandi dan Briptu Eko yang kini tengah dirawat di RSUD Poso dalam keadaan sekarat. Luka tembaan di leher keduanya membuat kondisi mereka kritis.

Kronologi Baku Tembak Brimob dengan Kelompok Teroris 

Pagi-pagi, satu regu anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dibantu Brimob dari Mabes Polri, bersiap berpatroli di Gunung Koronjobu di Desa Kalora, Tambarana, Poso, Sulteng, Kamis (20/12/2012). Sekitar 15 anggota Brimob berangkat menggunakan sepeda motor menuju Desa Tambaran.
Rabu (12/12/2012) lalu, di wilayah yang sama polisi menggerebek tempat pelatihan teror. Saat itu, ada belasan orang yang tergabung dalam kelompok teror, melarikan diri saat digerebek tim gabungan Brimob Polda Sulteng dan Resmob Polda Sulteng.
Saat dalam perjalanan sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan patroli Brimob memasuki Desa  Tambarana, Poso Pesisir.
Entah dari mana, kelompok yang diduga teroris pimpinan Santoso diberondong tembakan lebih dulu. Aksi tembakan balasan pun dilakukan tim patroli.
“Kelompok tersebut diduga kuat teroris, yang selama ini mengganggu keamanan dengan aksi teror di wilayah Poso dan sekitarnya,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Sebetulnya, kelompok teror yang terlibat baku tembak dengan rombongan patroli Brimob jumlahnya hampir seimbang, tapi karena kelompok teroris lebih siap menyerang, tiga anggota Brimob tewas dengan luka tembak.
Tiga anggota Brimob lainnya juga mengalami luka tembak. Tiga anggota Brimob yang gugur adalah Briptu Ruslan dengan luka tembak di kepala, Briptu Wayan Putu Aryawan tertembak di dada, dan Briptu Wanarto yang tertembak di dada.  
Sementara, tiga anggota Brimob yang terluka adalah Briptu Eko Wijaya Suparno dengan luka tembak di perut dan tangan, Briptu Siswandi Yulianto dengan luka tembak di leher tembus rahang, serta Briptu Lunggu Anggara yang mengalami luka ringan.
“Briptu Siswandi saat ini masih kritis,” ucap Boy.
Ketiga anggota Brimob yang tewas langsung dibawa ke RS Bhayangkara di Palu. Sedangkan tiga anggota Brimob yang luka masih berada di RSU Poso dan RS Pirigi.
Aksi baku tembak terjadi sekitar tiga jam. Anggota Brimob yang selamat dari rentetan tembakan kelompok teror, terus melakukan serangan balasan, sampai akhirnya kelompok teror  terdesak dan melarikan diri ke hutan. Satu pelaku teror ditangkap, tapi identitas lengkapnya masih belum diketahui.
“Saat ini masih dimintai keterangan,” kata Boy.
Hingga kini, tim gabungan Brimob Polda Sulteng dan bantuan dari Mabes Polri, masih mengejar para pelaku yang berjumlah hampir 15 orang.
Diperkirakan, mereka adalah kelompok yang sama dengan orang-orang yang sebelumnya terlibat baku tembak dengan polisi, saat penggerebekan tempat pelatihan teror di wilayah tersebut.
“Dari lokasinya sama berada di wilayah tersebut. Diduga kuat mereka merupakan orang yang lari saat itu,”

 


Tahun Baru 2013, Pejabat Pemkot Banjar Naik Mobil Baru

Jelang pergantian tahun 2012/2013, enam pejabat di Kota Banjar boleh berbahagia. Menyusul ketersediaan empat unit mobil baru Nissan Evalia dan dua unit Nissan X-Trail yang dibiayai APBD Provinsi Jabar dan APBD Pemkot Banjar Tahun 2012.
“Anggaran untuk pembelian semua mobil baru itu diperkirakan mencapai Rp 1 miliaran lebih. Dari enam unit mobil itu, lima unit diantaranya merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Jabar dan satu unit X-Trail dibiayai APBD Perubahan Banjar Tahun 2012,”kata Kepala Bagian Umum Set­da Banjar, Eddy Herdianto, Rabu (19/12).
Adapun rincian penggunan enam mobil baru itu, dijelaskan dia, empat unit Nissan Evalia untuk staf ahli di lingkungan Pemkot Banjar, satu unit Nissan X-Trail untuk Sekda Banjar dan satu unit Nissan X-Trail lagi untuk dipinjam-pakaikan ke instansi vertikal Polresta Banjar.
“Pemberian pinjam-pakai mobil dinas ini diperbolehkan dengan batas waktu tertentu. Jika tak dipakai lagi, mobil tersebut bisa diambil lagi. Karena itu merupakan milik Pem­kot Banjar,”kata Eddy.
Lebih lanjut dia menjelaskan, empat unit Mobdin bekas staf ahli itu direncanakan akan diperguna­kan OPD dan satu unit lagi dijadikan mobil dinas di lingkungan Setda Banjar.
Sekda Banjar, H.Yayat Supriatna, mengakui, mobil dinas yang dipergunakan sekarang itu merupakan mobil bekas Wali Kota Banjar, H.Herman Sutrisno dan Sekda Banjar tempo dulu H.R.Sodikin. “Diper­kirakan saya menggunakan mobil bekas itu berkisar 7 tahunan. Jadi wajar, bila sekarang mendapatkan mo­bil baru,”katanya.
Ketika dikonfirmasi “KP” perihal rencana mobil be­kas itu, dikatakan dia, tidak ada rencana untuk mendum-nya. Karena, istilah dum selalu melekat seumur hidup di masyarakat. Misal, celotehan mobil dum ada­lah mobil pemerintah yang menjadi mobil pribadi.
“Kami berharap kehadiran mobil baru sekarang mampu memotivasi semangat kerja baru di tahun baru 2013 mendatang. Istilahnya, tahun baru semangat baru dan mobil barulah,”selorohnya

Studi Banding Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Menuai Kritik

Studi banding 45 anggota DPRD Kota Tasikmalaya, sejak Selasa (18/12) hingga hari ini Kamis (20/12) ke dua Kota di Jawa Timur, yakni Pasuruan dan Sura­baya, menuai kritik berbagai kalangan. Salah satunya disampaikan dosen STISIP Tasikmalaya, Erlan Suwarlan.
Menurut Erlan, studi ban­­ding menjadi modus pem­borosan anggaran yang nampak legal dengan ke­ma­s­an untuk bertukar ilmu dan belajar ‘best practice’ dari pengalaman daerah lain. Padahal, bertukar il­mu dan pengalaman dari da­erah lain bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
“Itu kan bisa dilakukan de­ngan saling memberi informasi lewat internet dan sebagainya. Sehingga tidak perlu ‘abring-abringan’ ke luar kota,” tandas Erlan, Rabu (19/12).
Penggunaan teknologi, lanjut mahasiswa Pasca­sarjana Ilmu Pemerintahan Unpad ini, dapat dilakukan dengan membuat ‘blog’ pri­badi anggota Dewan. Se­hing­ga, dana studi ban­ding bisa dipergunakan un­tuk kebutuhan masya­rakat.
“Coba kaji kembali Un­dang-undang Keter­bukaan Informasi Publik. Filosofis pembuatan Undang-undang tersebut agar efektifitas dan efisiensi studi banding tidak mengundang antipati masya­rakat yang akan menurunkan keper­caya­an terhadap anggota Dewan,” tegasnya.
Tak hanya Erlan, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Nandang Sur­yana pun mengaku prihatin dengan tingkah laku para anggota DPRD Kota Ta­sik­ma­laya ini. Menu­rutnya, pe­rilaku ‘abring-abringan’ studi banding sangat tidak efisien dan terkesan tidak bisa menahan syahwat jalan-jalan.
“Dari sisi anggaran pun sudah jelas penghamburan. Dan, sangat mengganggu pelayanan,” terangnya.
Kebiasaan para anggota Dewan seperti itu, diharapkan Nandang, menjadi ca­tat­an masyarakat dalam Pemilihan Legislatif 2014 mendatang. Pasalnya, kebiasaan tersebut sangat tidak populis di hati masyarakat.
“Mendatangkan tim ahli dari daerah yang jadi tuju­an studi banding kan bisa? Kunaon kudu nga­bring siga nu pariknik wae,” ujarnya.
Nandang pun sangat me­nyayangkan seluruh ang­gota Dewan itu karena ka­lau semuanya berangkat, siapa yang akan mengawal kinerja Pemerintah?
“Jangan-jangan karena lebih sibuk melihat celah untuk jalan-jalan, pengawalan program untuk kepentingan masyarakat se­perti peluang bantuan men­­dong dan sarana infrastruktur pertanian lolos dari perhatian,” tuturnya.
Untuk mengetahui apa yang dikerjakan dari studi banding tersebut, “KP” menghubungi Sekretaris DPRD Kota Tasikmalaya, Ronny Mulyawan. Namun hingga beberapa kali mene­lefon, Rony tidak mengang­katnya. Termasuk ke Ba­gi­an Humas, Dedi juga tidak mengangkatnya.
Tetapi ketika mengghu­bungi anggota Komisi 4, Pepen Ruspendi, ia menyatakan bahwa studi banding kali ini karena setiap Ko­misi membuat Pan­sus masing-masing. Menu­rut­nya, Ko­mi­­si 1 dan 3, studi Per­da Ba­ngunan Ge­dung ke Sura­baya, sementara Ko­­misi 2 dan 4, studi Fa­sum Fasos ke Pasuruan.

Rabu, 19 Desember 2012

Pembangunan Saluran Menuai Kecaman

CIAMIS, Galian pemasangan pipa PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) di Kampung Bangsawit Desa Imba­na­gara Kecamata Ciamis sempanjang kurang lebih satu Kilometer, menuai kecaman dari warga sekitar, pasalnya galian tersebut sudah merusak banguna milik warga sekitar.
Sekitar 10 rumah warga dan dua usah milik warga rusak akibat pemasangan pipa PDAM, warga yang berada di RW 13 belas tersebut mengalami keru­sakan di antaranya, pagar rumah, jalan yang di gunakan menuju rumah dan aliran air yang terhambat, selain tiu dua usaha milk warga terhenti karena terganggu dengan aktivitas pengerjaan penggalian yang sudah berjalan beberapa hari ini.
"Dengan begitu kami dari perwakilan warga meminta ganti rugi secepatnya untuk memperbaiki bangunan yang sudah di rusak akibat proyek ini," kata RW 13 Kampung Bangsawit Desa Imabanagara H. Agus, dalam pertemuan anatara warga dan pihak kontraktor, Senin (18/11).
Proyek yang di kerjakaan oleh PT Putra Kencana Indramyu ini adalah proyek yang di tunjuk oleh BBWS (Balai Besar Pengawasan Sungai) untuk menangani proyek tahap ke tiga pemsangan pipa air baku untuk PDAM dari Gunungcupu Sindangkasih Ciamis, na­mun proyek yang bernilai 6,1 miliyar ini di nilai kuirang ada sosialisai kepada warga sekitar sehingga warga setempat merasa sangat di rugikan sekali oleh proyek tersebut.
"Saya dari awal belum pernah ada sosialilasi kepada warga kami sehingga kami yang ada disni sangat di rugikan sekali, jangan untuk sosialisai untuk komunikasi dengan kami pun terlihat kurang," ujar Agus.
Selain itu menurut Agus warga saat ini meminta kepada kontrakor agar secepatnya memberikan uang untuk pembangunan kembali bangunan rumah yang telah rusak dan kepada pengusaha yang usahanya tutup akibat proyek ini, dengan sepakat warga meminta kepada kontraktor agar membayar satu juta per satu rumah yang rusak sedang serta untuk usaha yang tutup pengusaha meminta 20 juta sampai empat juta.
"Dengan ini sangat di rugikan sekali dong, pengusaha saat ini tutup karena proyek ini, sementara pegawainya tidak terpikirkan bagaimana nasibnya, yang jelas kami secepatnya meminta ganti rugi yang sepada dengan kerusakan banguna kami," ucapanya.
Bukan hanya itu warga akan memboikot proyek ini bila dalam jangka satu minggu ini tuntunya tidak di penuhi, sebab kata Agus bila ini tidak cepat di selesaikan akan membuat masalah lebih besar lagi bahkan bisa membuat kerusakan rumah warga semakin parah. "Ini hanya tinggal penyelesain saja ada perjajian antara warga dan kontraktor, kami meminta uang untuk membangun kembali rumah kami yang rusak, pembangunan ru­mah yang rusak tidak akan kami serahkan pada pihak kontraktor," ucapnya.
Sementra itu Humas PT Putra Kencana Amar Ma'­ruf menjelaskan untuk saat ini pihaknya akan memberikan ganti rugi senilai 15 juta, 10 juta untuk kerugian fisik dan lima juta untuk kerugian ekomomi warga, sedangkan untuk bahan banguna akan di suplei oleh pikanya.
"Tetapi kami akan membereskan semua kerusakan yang warga saat ini alami, kami juga sangat bertanggung jawab dengan ini," katanya.
Menurut Pengawas Pe­ker­jaan BBWS Ano Su­priatno soal penggantian ganti rugi ini adalah se­penuhnya tanggung jawab kontraktor sebab itu sudah tertuang dalam perjajian lelang, pada awal lelang ini kontraktor sudah me­nyanggupi hal-hal seperti ini di lapang, karena disini BBWS hanya menyediakan pekerjaan untuk selanjutnya di serahkan kepada kontraktor kemudian seletelah selesai pihak BBWS menyerahakan ke PDAM untuk di kelola.
"Keinginan kami ini cepat diselekan dengan warga karena ini adalah sudah tanggung jawab kontrator, kami pun berharap kontrkator bisa memenuhi permintaan warga secepatanya, karena pekerjaan ini harus berakhir pada 31 Desemner 2012," katanya.
Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis Ir Hj Triani Puspadewi,membenarkan telah beraudensi dengan berbagai pihak termasuk dengan LSM GMBI dan telah menjelaskan duduk persoalanya secara trans­paran dan detail bahkan telah dan akan terus melaporkan perkembangan proyek ini termasuk ke pusat.
"Sebenarnya pihak kami PDAM dalam hal projek projek pembangunan pipa transmisi di Gunung­cupu,Kecamatan Sindangkasih sepanjang 12,6 kilometer ini hanya sebatas mengurusi perijinan dan penyedian lahan tanah sedangkan apa yang disampaikan oleh warga tentang berbagai temuan kendala dilapangan bukan merupa­kan kewenangan PDAM," tegas Hj.Triani Puspadewi didampingi Kabag Umum Ir.Cece Hidayat,Selasa (18/12) di ruang kerjanya.
Dijelaskanya,projek pembangunan pipa transmisi di Gunungcupu,Kecamatan Sindangkasih sepanjang 12,6 kilometer,itu sendiri secara teknis dibangun oleh balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy,sedangkan pihak PDAM hanya sebagai penerima atau yang memanfaatkan fasilitas tersebut. "Tapi pihak PDAM tetap akan menga­wasi proyek tersebut,” ka­tanya.

Selasa, 18 Desember 2012

Kapolres Ciamis

CIAMIS, (PRLM).- Jabatan Kepala kepolisian Resor (Kapolres) Ciamis diserahterimakan dari Ajun Komisari Besar Kemas Ahmad Yamin, kepada penggantinya Ajun Komisaris Besar Witnu Urip Laksana yang sebelumnya menjabat Kapolres Sukabumi Kota. Sedangkan Kemas Ahmad Yamin memangktu tugas baru sebagai Kapolres Bandung.
Pisah sambut dua pertinggi kepolisian di Ciamis tersebut berlangsung Senin (17/12/12) di Hotel Tyarsa. Tampak hadir dalam kegaiatan yang digelar sederhana, Bupati Ciamis Engkon Komara berikut sejumlah pejabat lainnya, serta Kapolres yang ada di wilayah Priangan Timur.
Dalam kesempatan tersebut AKBP Kemas yang baru memangku jabatan selama 9 bulan 29 hari di tatar galuh Ciamis mengaku sangat terkesan dengan suasana di Ciamis. "Banyak sekali kenangan selama saya bertugas di Ciamis. Kultur masyarakatnya yang santun bakal selalu saya ingat," tuturnya.
Sementara itu AKBP Witnu mengatakan sudah lama kenal dengan Kemas. Bahkan pada saat menjadi taruna Akpol juga satu angkatan. Ia juga mengungkapkan selama ini lebih banyak berkecimpung di bidang intelejen.
Dalam pisah sambut tersebut, Bupati Ciamis Engkon Komara mengatakan, salah satu pekerjaan yang perlu segera disikapi adalah pembentukan Polres baru untuk wilayah DOB Pangandaran. Setelah lepas dari induknya Kabupoaten Ciamis, DOB pangandaran harus memiliki kelengkapan organsisasi Polres tersendiri.
"Tentunya saat ini juga sudah mulai hartus dipikirkan mengenai pembentukan Polres baru di Pangandaran," tuturnya.
Menanggapi pembentukan Polres di Pangandaran, Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran mengaku menyambut baik rencana tersebut. Pihaknya juga bersedia untuk memersiapkan lahan khusus untuk Mapolres.
"Jika ada permintaan resmi, kami siap untuk memersiapkan lokasinya. Masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan. Kami sepenuhnya mendukung rencana tersebut, sebab bagaimana pun juga Polres sangat dibutuhkan," tuturnya,

Senin, 17 Desember 2012

Persib Akui Kalah Dari Persisam

Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman mengakui kekalahan timnya dari Persisam Samarinda, pada pertandingan semifinal Inter Island Cup II, yang digelar di stadion Manahan Solo, Minggu (16/12) sore.

"Penampilan anak-anak di luar dugaan tak seperti biasanya, mereka bermain di bawah form," ujar Jajang kepada wartawan, saat konferensi pers usai pertandingan.

Menurut Jajang, faktor mental menjadi kendala utama timnya pada babak pertama. Mereka justru kalah ngotot menghadapi Persisam yang didominasi pemain muda.

"Persisam main bagus pada babak pertama, sehingga kami kecolongan. Mereka pemainnya rata-rata masih muda, sehingga punya kecepatan" tambah Jajang.

Jajang mengakui penampilan anak asuhnya tak seperti saat babak penyisihan di Bandung. Namun secara teknik timnya maupun fisik, timnya tak kalah dari Persisam.

"Secara tim, kami tidak jalan. Ini akan kita jadikan pelajaran untuk perbaikan tim guna menghadapi musim kompetisi mendatang" katanya.

Sementara pelatih Persisam Sartono Anwar menanggapi dingin kemenangan timnya. Meski tetap bersyukur, Sartono mengaku jika timnya lebih beruntung.

"Permainan Persib sebenarnya lebih bagus, terutama di babak kedua. Untung tendangan mereka mengenai gawang, coba kalau masuk, kami yang kalah pasti," ungkapnya.

Sartono menuturkan, meski materi pemainnya lebih banyak berusia muda, namun dirinya mengakui mental anak asuhnya lebih bagus dibandingkan Persib. Keberhasilan timnya, lanjut Sartono bukan karena pelatih, tapi timnya bermain sesuai kebutuhan.

"Pemain-pemain muda harus kita asah mentalnya. Harus berani menghadapi pemain lokal maupun asing. Kalau nggak berani ya jangan main bola," pungkasnya.

Sabtu, 15 Desember 2012

Ruhut: Anas Tersangka, Aku Lengserkan 'Badut-badut' Itu!

JAKARTA,  Politisi Demokrat Ruhut Sitompul meyakini pencopotan dirinya dari kepengurusan Dewan Pimpinan (DPP) Partai Demokrat  karena ia melontarkan agar Anas Urbaningrum mundur sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Sebelumnya, Ruhut menjabat Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat.
"Itu sudah pasti. Aku terus kan yang mendesak mundur," kata Ruhut ketika dihubungi, Jumat (14/12/2012), terkait pencopotan dirinya dari jabatan Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat.

Kini, Ruhut tak memegang jabatan apa pun di DPP. Ruhut mengatakan, sejak setahun lalu, dirinya sudah diminta dicopot dari kepengurusan DPP oleh pengurus DPP lainnya. Salah satunya, menurut Ruhut, adalah I Gede Pasek Suardika. Permintaan itu disampaikan kepada Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dari setahun lalu, mereka minta (Ruhut dicopot). 'Badut-badut' itu yang minta, tapi ditolak SBY," kata Ruhut.
Ruhut mengaku keputusan itu tak akan mengubah sikapnya. Dia akan terus mendesak Anas untuk mundur demi mencegah karamnya Demokrat pada Pemilu 2014 . Meski tak memiliki jabatan di DPP, Ruhut masih menjadi Wakil Ketua Fraksi Demokrat bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di MPR.
Bahkan, Ruhut sudah mempunyai rencana jika Anas dijerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "'Badut-badut' itu nanti semua akan tergeser. Kalau Anas jadi tersangka, aku lengserkan semua," ujarnya.
Seperti diberitakan, pascaterungkapnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Hambalang, Ruhut terang-terangan meminta Anas dan kader lain yang disebut-sebut terlibat korupsi untuk bersikap legowo dengan mundur dari kepengurusan partai.
Ruhut khawatir Anas terjerat ketika mendekati Pemilu 2014. Sebaliknya, DPP menyebut pencopotan itu hanya untuk penyegaran. "Penyegaran saja," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Saan Mustopa, kemarin.
Selain itu, pergantian juga dilakukan pada posisi Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat yang sebelumnya dijabat Andi Nurpati, kini dijabat I Gede Pasek Suardika. Nurpati kini menjabat Ketua Divisi Hubungan Eksternal dan LSM.

Jumat, 14 Desember 2012

Siswa SD Hanyut ke Sungai Ciseel Akibat Terpeleset di Jembatan

Naas menimpa Jaenal Arifin (9) siswa kelas III SDN Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Ciamis, tercebur ke dalam Sungai Ciseel yang sedang banjir. Korban yang naik sepeda terpeleset dan jatuh dari atas jembatan. Dia bermaksud melihat backhoe meratakan tanah tidak jauh dari rumahnya.
Informasi yang dihimpun, seusai pulang sekolah, Rabu (12/12/12) pukul 13.30 WIB, setelah meletakkan alat sekolah di rumah, Jaenal hendak menonton alat berat yang sedang meratakan tanah. Saat menyeberang di jembatan, korban terpeleset dan tubuhnya tercebur ke dalam Sungai Ciseel yang airnya sedang meluap.
Upaya pencarian yang dilakukan sejak Rabu (12/12) sore hingga malam hari tidak berhasil menemukan korban. Pencarian dilanjutkan pada hari Kamis (13/12/12). Ikut membantu pencarian Tim Sar Polair Polres Ciamis dan Balawista. Setelah beberapa jam mencari, akhirnya sekitar pukul 16.45 WIB tubuh korban ditemukan.
Koban ditemukan tidak jauh dari lokasi terpeleset. Tubuh korban ditemukan tersangkut akar serta kayu yang ada di dasar sungai yang memiliki arus bawah cepat , sedangkan di permukaan air relatif tenang.
"Setelah beberapa saat melakukan pencarian, anggota berhasil menemukan tubuh korban di dasar sungai tersangkut akar dan kayu. Untuk mencari korban juga butuh kerja keras, karena kondisi air sangat keruh," ungkap Kasat Polair Polres Ciamis Ajun Komisari Firman Alamsyah.

Kamis, 13 Desember 2012

Aceng Ancam Pidanakan Pansus

Bupati Garut Aceng HM Fikri melalui kuasa hukumnya Eggi Sujana mengancam akan memidanakan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Garut jika kasus pernikahan kilat kliennya dengan Fani Oktora berujung pemakzulan.

Bahkan, Eggi mengkhawatirkan jika kasus ini terus berlanjut, apalagi sampai Aceng diturunkan dari posisinya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi gejolak atau kerusuhan. Karena itu, Eggi meminta Pansus menghentikan polemik tersebut. Pasalnya, apa yang dilakukan Pansus tidak mendasar serta tidak mempunyai payung hukum ke arah pemakzulan. Bahkan jika hal itu terjadi, pihaknya akan me-laporkannya ke pihak penegak hukum.

“Jika ada pemakzulan, kami akan laporkan semua anggota Pansus karena melanggar hak asasi manusia (HAM) karena telah melampaui kewenangannya,” katanya kemarin. Eggi menilai kasus pernikahan Aceng dengan Fani sudah selesai karena sudah terjadi perdamaian antara kedua belah pihak meski Fani belum mencabut laporannya di Mabes Polri.Hal itu seharusnya dipahami oleh Pansus karena sudah tidak ada lagi persoalan dan sudah selesai.

“Pansus sudah kehilangan substansi jika meneruskan masalah Aceng karena masalah ini sudah selesai dengan adanya perdamaian,” ungkapnya. Terpisah, anggota DPRD Garut mengaku tak gentar dengan ancaman Bupati Aceng yang menyatakan akan terjadi kerusuhan bila pemakzulan dilakukan.“Jangan membuat sebuah polemik baru di masyarakat,” ujar Wakil Ketua DPRD Garut Lucky Lukmansyah Trenggana.

Lucky mengaku pembentukan Pansus ini merupakan desakan dari masyarakat. Namun, dia membantah bahwa penyelidikan yang dilakukan Pansus bertujuan memakzulkan Aceng. Penyelidikan dilakukan hanya untuk mencari kejelasan terkait masalah yang tengah melilit Bupati Aceng.“Pansus bukan untuk memakzulkan. Kami hanya akan mengungkap kebenaran dengan seobjektif dan seprofesional mungkin,”katanya.

Hasil penyelidikan yang dilakukan Pansus juga dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, hasilnya pun dapat disaksikan langsung oleh masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Pansus juga selalu berkoordinasi dengan gubernur dan pemerintah pusat. Selain itu, Pansus didampingi pakar hukum tata negara. Ketua Pansus Asep Lesmana menyatakan, langkah islah yang telah ditempuh Bupati Aceng terhadap Fani tidak akan menyurutkan kerja Pansus. Menurut dia, islah yang telah dilakukan hanya akan menjadi bahan pertimbangan.“Kami akan berjalan sesuai dengan koridor yang telah dirancang,” ujarnya.

Kapolres Garut AKBP Umar S Fana mengaku tak risau dengan ancaman kuasa hukum Aceng.“Kalau benar-benar rusuh kan kita sudah tahu siapa dalang atau penganjurnya,” kata Umar. Dia menjelaskan, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat agar Garut tetap kondusif.

“Kita tetap mengupayakan tindakan- tindakan preventif, pendekatan ke tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda untuk menjaga situasi Garut agar tetap kondusif,” jelasnya. Sementara itu, aksi unjuk rasa menuntut Aceng mundur dari jabatannya terus bergulir di kawasan Bundaran Simpang Lima sebelum bergerak menuju Kantor Bupati Garut.

Mereka berorasi sambil membentangkan sejumlah foto kekerasan yang pernah dialami pengunjuk rasa saat menyuarakan tuntutan yang sama tahun lalu.Para pendemo menilai Bupati Aceng telah mencoreng wajah Garut dengan skandal raden bagja mulyana/ fani_nikah kilat maupun kasus korupsi.  

Rabu, 12 Desember 2012

BJ Habibie Dilecehkan Malaysia

Presiden ke-3 RI BJ Habibie dihina oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainudin Maidin dengan menyebutnya sebagai The Dog of Imperialism.

Pernyataan melecehkan ini disebarluaskan Zainudin melalui tulisannya di koran Utusan Malaysia,Senin (10/12). Dalam tulisannya yang berjudul “Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim”, Zainudin juga menyebut Habibie sebagai sosok pengkhianat negara.

Editorial yang ditulis oleh Zainudin ini sebenarnya menyoroti kedekatan Habibie dengan Anwar Ibrahim yang mengundangnya untuk berbicara di hadapan mahasiswa Universiti Selangor (Unisel) pada 6 Desember 2012. Menurut Zainudin, Habibie tidak pantas untuk diberikan penghormatan semacam ini karena telah mengkhianati Indonesia.

”Beliau disingkirkan setelah menjadi presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan kerana bersetuju dengan desakan Barat supaya mengadakan pungutan suara ke atas penduduk Timor Timur dalam wilayah Indonesia dan menyebabkan Timor Timur terkeluar daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Ogos (Agustus) 1999,”tulis Zainudin. Diakemudianmenunjukkan persamaan antara Habibie dan Anwar yang dianggap pengkhianat.

Zainudin mengkritik Anwar yang bermaksud untuk menyerahkan Malaysia kepada International Monetary Fund (IMF) dan imperialisme baru sebelum sempat menjadi deputi perdana menteri.Zainudin pun menuliskan seolah-olah seluruh bangsa Indonesia amat membenci Habibie. Bagi Zainudin, Habibie dan Anwar tidak lebih sebagai The Dog of Imperialism. BJ Habibie menanggapi santai tulisan yang menghina dirinya itu.

Melalui akun Twitter The HabibieCenter,@habibiecenter, BJ Habibie mengatakan,’’Kalau ada yang menghina Anda, anggap aja sebagai sebuah pujian bahwa dia berjam-jam memikirkan Anda, sedangkan Anda tidak sedetik pun memikirkan dia.” Habibie mengaku menjunjung tinggi nilainilai demokrasi, termasuk hak menyuarakan pendapat. “Jangan mengambil hak orang untuk berpendapat.Setuju atau tidak,kita dengan pendapat tersebut juga hak.Jangan diambil hak itu,biarkan saja.’’

“Kami yakin masyarakat Indonesia cerdas membaca media. Siapa yang mengemukakan pendapat tersebut juga harus dicermati. Jangan berasumsi,” ucap Habibie. Sedangkan Anwar Ibrahim bereaksi cukup keras terhadap tulisan Zainudin.“Tulisan Zainudin Maidin sememangnya diketahui dangkal (mediocre) dan beliau mewakili sosok elite UMNO yang berprasangka keji terhadap negara Indonesia,” tulis Anwar Ibrahim dalam halaman blog pribadinya, http://anwaribrahimblog.com, Selasa (11/12/2012). Anwar menegaskan, pernyataanZainudin tidak perlu ditanggapi serius karena tidak mewakili pendapat rakyat Malaysia.

DPR Protes Keras

Sementara itu, pimpinan DPR segera meneken surat untuk menyampaikan protes keras ke Perdana Menteri Malaysia M Najib atas pernyataan Zainudin yang menghina mantan Presiden Indonesia BJ Habibie. “Pimpinan DPR segera mengirimkan surat ke Perdana Menteri M Najib Razak danmeminta agar perdana menteri memberikan teguran,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung saat memimpin Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta,kemarin.

Kesepakatan mengirimkan surat berawal dari interupsi Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Teguh Juwarno dengan menyitir pemberitaan di Malaysia atas pernyataan Zainudin yang menyamakan Habibie dengan Anwar Ibrahim. Oleh Zainudin, Habibie disamakan dengan Anwar Ibrahim sebagai pengkhianat bangsa.

Tolak Minta Maaf

Atas ulasannya itu,Zainudin mengaku merasa puas dan menolak minta maaf.Menurut dia, pandangannya tentang kesamaan Habibie dan Anwar Ibrahim itu tidak akan meretakkan hubungan kedua negara karena kehadiran Habibie di Malaysia itu tidak mewakili bangsa Indonesia.

“Kehadiran Habibie di Universiti Selangor baru-baru ini tidak mewakili bangsa Indonesia.Dengan alasan itu, tidak tahu apa perlunya saya minta maaf,” kelitnya ketika menerima sejumlah wartawan Indonesia di kediamannya, Putrajaya,Malaysia,kemarin.

Selasa, 11 Desember 2012

Kasus Penipuan- Bupati Aceng Diperiksa 7 Jam

BANDUNG – Bupati Garut Aceng HM Fikri akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polda Jawa Barat sebagai saksi kasus penipuan dan penggelapan Rp250 juta, kemarin.

Aceng diperiksa selama tujuh jam dengan disodorkan 26 pertanyaan. Selain mantan suami Fany Oktora ini, penyidik juga memanggil saksi pelapor Asep Rahmat Kurni Jaya dan saksi lainnya. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menuturkan Aceng diberondong 26 pertanyaan. Selesai pemeriksaan,orang nomor satu di Kabupaten Garut itu dikonfrontir dengan pelapor dan saksi lainnya.

“Setelah memintai keterangan saksi, kami juga akan mengkonfrontir pelapor dan terlapor, termasuk dengan tiga saksi,” ujarnya. Menurut dia, dalam konfrontir tersebut tidak ada kecocokan keterangan antara pelapor dengan terlapor. Karena itu, penyidik akan mendalami hasil pemeriksaan melalui gelar perkara internal. “Gelar perkara bisa dilakukan lusa atau pekan depan,”ucapnya. Dalam gelar perkara, keterangan saksi dan barang bukti yang ada seperti short message service (SMS), BlackBerry Messenger (BBM), foto, serta bukti transfer akan diuji. Dalam pemeriksaan, Aceng sempat mengembalikanuangsebesarRp50 juta dari USD25.000 lewat bank disertai bukti transfer.

Bupati Aceng mengatakan, kedatangannya memenuhi panggilan polisi dalam kapasitas sebagaisaksi.“Untukmateripertanyaannya silakan tanya langsung ke penyidik,”singkatnya. Sebelumnya, Asep Rahmat melaporkan Aceng ke Polda Jabar atas dugaan penipuan dan penggelapan pada 10 Mei 2012. Saat itu Asep ditawarkan posisi Wakil Bupati Garut menggantikan Diky Chandra yang mengundurkan diri.Syaratnya Asep harus menyediakan Rp1,4 miliar.

Sebagai tanda jadi Asep menyetorkan Rp250 juta, sisanya menyusul. Asep merasa ditipu dan diperas oleh Aceng karena pada waktu yang dijanjikan jabatan tersebut malah diberikan kepada orang lain, sedangkan uangnya tidak kembali. Di Kabupaten Garut,gelombang unjuk rasa menuntut Bupati Aceng mundur dari jabatannya terus terjadi.Pengunjuk rasa menutupi mulutnya dengan kain hitam. Hal tersebut sebagai ungkapan protes pada pemerintah dan anggota DPRD Garut yang lamban kasus pernikahan kilat Aceng.

“Kami ingin nama Garut kembali pulih. Aceng harus turun dari jabatannya sebagai pertanggungjawabannya,” kata anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Supartini.

Senin, 10 Desember 2012

Nelayan Pangandaran Dapat Bantuan Kapal 30 GT

Nelayan Pangandaran, Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama Tenggiri mendapat bantuan kapal berukuran 30 gross ton (GT) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bagi nelayan Pangandaran penyerahan bantuan yang berlangsung pada saat digelarnya hajat laut tersebut, merupakan yang kedua.
Dibandingkan dengan yang pertama, kapal bantuan yang mampu menjelajah samudra tersebut memiliki fasilitas lebih lengkap dibandingkan dengan yang pertama. Keunggulan tersebut di antaranya dilengkapi dengan ruang pendingin (coolstorage), sehingga mampu mencari ikan hingga jangka waktu cukup lama, serta teknologi untuk mengetahui posisi gerombolan ikan.
Penyeran batuan kapal berwarna biru dan putih terlihat jauh lebih besar dibandingkan dengan ratusan perahu nelayan yang diparkir di Pantai Timur Pangandaran. Kapal diserahkan secara simbolis oleh Bupati Ciamis Engkon Komara kepada pengurus HNSI Ciamis, bersamaan dengan kegiatan puncak syukuran atau hajat laut nelayan Pangandaran.
"Bantuan tersebut kami harapkan mampu memicu nelayan Pangandaran berupaya lebih maju dibandingkan sekarang. Untuk mengoperasikan perdana, kami mendapat bimbingan dari nelayan dari Kabupaten Batang dan Pekalongan. Setelah mahir, sepenuhnya dioperasikan oleh neyalan Pangandaran," tutur Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Ciamis Jeje Wiradinata, Minggu (9/12).
Dia mengatakan dengan fasilitas kapal yang lebih besar, maka daya jlajah nelayan bisa lebih jauh, diatas 12 mil. Selama ini nelayan di Pangandaran hanya berkutat mencari ikan di sekitar kawasan empat mil laut. Persoalan bertambah komplkes dengan semakin banyaknya perahu yang beroperasi, maka nelayan sering mengalami musim paceklik.
"Selama ini kultur nelayan di Pangandaran hanya mencari ikan di sekitar 4 mil saja. Kondisi tersebut lebih disebabkan keterbatasan sarana perahu yang berukuran kecil Dengan kapal besar maka daya hangkaunya bisa lebih luas, sehingga hasil tangklpan bisa lebih banyak," jelasnya.
Jeje menambahkan dengan piranti yang lebih lengkap, maka nelayan dapat langsung mencapai sasaran utama yaitu gerombolan ikan berukuran besar. hSelain kapal, nelayan juga harus mendapatkan dorongan atau motiovasi untuk terus berkembang. Selain itu juga mendapatkan pengetahuan lebih mendalam menyangkut potensi ikan di kawasan 12 mil ke atas.
"Nelayan tentunya juga harus memiliiki bekal pengetahuan yang memadai mengenai potensi ikan diatas 12 mil laut. Selama ini mereka hanya mengetahui potensi ikan di kawasan 4 mil laut. Artinya selain ditopang oleh kapal dengan teknologi canggih operator atau nelayan juga harus memiliki pengetahuan potensi yang terdapat di kawasan yang menjadi ladang buruannya," katanya.
Pada bagian lain Jeje mengungkapkan sejak awal tahun 2012 hingga saat ini ikan yang berhasil ditangap nelayan pangandaran dan sekitarnya seperti Bjojong Slawe, Batukaras, Madasari dan sekitarnya mencapai 50 miliar, Khusus untuk wilayah Pangandaran mencapai Rp 19,5 miliar. "Kami optimis dengan kapal yang baru maka hasil yang diperoleh juga bakal meningkat," ujarnya.
Sementara tu Bupati Ciamis Engkon Komara menyatakan bahwa bantuan tersebut merupakan fasilitas yang diharapkan membantu nelayan untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Semakin banyak hasil tangkapan, diiringi dengan meningkatka kesejehteraan nelayan.
"Kapal bantuan tersebut juga dapat dijadikan sebagai pancingan, agar nelayan lainnya juga ikut tergerak untuk memanfaatkan kapal berukuran besar. Dengan hasil tangkapan lebih banyak ditambah nilai jual ikannya lebih tinggi, maka secara langsung maupunt tidak langsung dapat meningkatkan kesejhteraan nelayan," tuturnya.
Dia juga mengatakan selama ini nelayan di pangandaran hanya mencari ikan di kawasan tidak lebih dari lima mil laut. Dengan demikian ikan yang didapat jumlah dan ragamnya huga terbatas. Persoalan lainnya adalah semakin banyak perahu yang beroperasi, maka hasil tangkapan juga berkurang.
"Ibarat mencari ikan di kolam yang kecil, maka hasilknya juga terbatas, padahal di sampingnya terbentang lautan luas dengan potensi erikanan yang besar. jadi nelayan juga harus tericu bagaiamna caranya agar bisa ikut menikmati potensi laut yang ada di sekitarnya," ujarnya.

Jumat, 07 Desember 2012

Polda Panggil Aceng Hari Ini

POLDA Jabar kembali melakukan pemanggilan kedua pada hari ini setelah yang pertama tidak digubris oleh Aceng untuk dimintai keterangannya, terkait laporan dugaan penipuan yang telah dilakukannya kepada Asep Rahmat Kurnia.

” Jika Jumat ini tidak hadir lagi maka akan dilakukan pemanggilan paksa karena ini merupakan pemanggilan kedua kalinya,” kata Kapolda Jabar Brigjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya di Lapangan Gasibu Bandung,kemarin. Pemanggilan pertama Aceng dilakukan pada 29 November 20012 lalu, namun tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan,saat ini pihaknya sedang memproses laporan Asep Rahmat Kurnia dengan dugaan telah terjadi tindakan penipuan dan pemerasan. Sejauh ini, polisi telah memeriksa pelapor dan saksisaksi yang jumlahnya tujuh orang.”Gelar perkara kasus ini sudah dilakukan beberapa waktu lalu, sedangkan besok (hari ini) rencananya akan mengonfrontasi keterangan pelapor dengan terlapor,”ucapnya.

Dalam kasus ini, lanjut Martinus, Aceng diduga melakukan jual-beli kursi Wakil Bupati Ga-- rut yang kosong setelah pengunduran diri Dicky Candra. Asep ditawari menjadi wakil bupati dengan dimintai uang sebesar USD5.000. Dari jumlah tersebut,Asep baru menyerahkan sebesar USD2.500 atau sebesar Rp250 juta. Namun pada kenyataannya,menurut Asep janji yang diucapkan Aceng tidak ditepati.

 Nyaris Bentrok

Ratusan demonstran kelompok pendukung dan massa kontra Bupati Garut Aceng HM Fikri nyaris bentrok, saat menggelar aksi di waktu bersamaan, sekitar pukul 14.00 WIB kemarin.Gesekan muncul ketika dua orang yang diduga menjadi provokator menyulut emosi massa pendukung Aceng. Merasa tidak terima, massa pendukung mengejar dua orang tersebut di Jalan Pahlawan,Garut.

Dari pantauan SINDO, kedua terduga provokator ini pada akhirnya diamankan polisi yang menjaga ketat kompleks Gedung DPRD Kabupaten Garut. Tidak diketahui identitas mereka,namun yang pasti wajah keduanya tampak babak belur.Titik konsentrasi massa berada di tiga tempat yang mengelilingi kompleks Gedung DPRD dan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

Tiga tempat itu adalah Jalan Patriot, Jalan Pahlawan, dan Jalan Pembangunan. Massa pendukung Aceng terkonsentrasi di Jalan Pahlawan, sedangkan massa kontra bupati lainnya terbagi di dua lokasi berbeda, yakni Jalan Pembangunan dan Jalan Patriot. Kabag Operasi Polres Garut Kompol Rudi mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya keributan. Upaya antisipasi di antaranya adalah dengan mengerahkan personel polisi sebanyak 800 anggota.

Pengacara Fany Mundur

Tim pengacara Fany Oktora mengundurkan diri. Salah seorang pengacara Fani,Dany Saliswijaya, memaparkan bahwa pengunduran diri itu disebabkan mantan kliennya tidak kooperatif dan bertindak tanpa sepengetahuan tim.Tindakan yang dimaksud Dany adalah proses islah antara Fany dan mantan suaminya yang juga Bupati Garut Aceng Fikri.

Pengumuman pengunduran dirinya disampaikan di Bareskrim Mabes Polri,kemarin. ”Kami ke sini untuk mengirimkan pemberitahuan bahwa kami sudah mengundurkan diri.Kami sudah mengirimkan surat pengunduran diri ke penyidik,”ucap Dany. Islah antara Fany dan Aceng yang dilakukan pada Rabu (5/12), kata Dany, bisa berakibat terhadap hukum dan harus ada keputusan hukum.

Sementara, Dany memaparkan, laporan Fany terhadap Aceng di Mabes Polri belum dicabut. Artinya, penyidik masih menelaah laporan tersebut. ”Kalau memang saudara FO mau cabut,cabut sendiri saja karena itu sudah bukan tanggung jawab kami lagi sebagai kuasa hukum,”tutur dia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, penyidik Bareskrim masih memonitor laporan Fany terhadap Aceng.Fany seharusnya juga diperiksa kemarin, namun tidak hadir. Islahnya Fany dan Aceng, menurut Agus, tidak akan menutup proses hukum yang tengah berlangsung di Mabes Polri, kecuali jika pihak pelapor mencabut laporannya. raden bagja mulyana/ fani ferdiansyah/ krisiandi sacawisastra

Kamis, 06 Desember 2012

Tebing Longsor, Timbun Tiga Rumah

Hujan deras yang mengguyur kawasan Ciamis dan sekitarnya membuat sebuah tebing di Dusun Naggela RT15/06, De sa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu,longsor kemarin.

Akibat peristiwa itu, tiga rumah terkena timbunan material longsor sedangkan 25 rumah lainnya terancam longsor susulan.Tiga rumah yang terkena material longsor yaitu milik Ili,45; Dedi,44; dan Asep,39.Selain membuat tebing setinggi tujuh meter ambruk,di sekitar lokasi longsor juga ditemukan tanah retak yang mengancam permukiman warga.

Menurut Dedi, salah seorang korban bencana alam longsor terjadi berturut-turut. Pertama kali, longsor terjadi pada Selasa (4/12) sore,longsor juga terjadi kembali tidak jauh dari lokasi longsor pertama sekitar pukul 04.00 WIB,kemarin. “Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan Panjalu dan sekitarnya, sejak Selasa siang hujan turun sangat deras, ”kata Dedi,kemarin.

Tiba-tiba, lanjut Dedi, tebing yang berada di samping rumahnya ambruk.Suara longsor terdengar cukup keras, beberapa saat setelah bencana longsor,material tanah dan bebatuan masuk ke dalam rumah. “Kami sekeluarga cukup panik, mengamankan semua barang berharga di dalam rumah. Semua barang berharga di pindah ke rumah saudara yang terletak tidak jauh dari rumah kami yang terkena longsor,” kata Dedi.

Menurut Dedi, total panjang tebing yang berdiri di samping rumahnya mencapai 25 meter dengan ketinggian tujuh meter. Ada dua titik longsor, yang terjadi sore dan dini hari kemarin.“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Untuk sementara kami sekeluarga mengungsi di rumah saudara,”pungkas Dedi.

Ketua RW 06 Dusun Naggela Eman Sulaeman, 47, menjelaskan, bencana alam longsor yang melanda Dusun Nagela mengakibatkan 25 rumah di Nagela terancam longsor susulan, rumah yang terkena material longsor ada tiga rumah. “Penanganan sementara, kami meminta tiga kepala keluarga untuk sementara mengungsi ke rumah yang lebih aman.Jika hujan mengguyur deras, 25 kepala keluarga semua diimbau untuk mengungsi,” kata Eman.

Kepala Dusun Nagela,Dede Rohidin menyebutkan, selain dipicu hujan deras, bencana longsor yang terjadi di Nagela juga diakibatkan, kondisi tanah di Dusun Nagela yang labil. “Total 25 rumah yang terancam, semuanya dibangun di lereng bukit Nagela.Jadi,kondisi rumah di Nagela setiap musim hujan selalu diteror longsor,” kata Dede.

Saat ini, selain melakukan gotong-royong menyingkirkan material longsor tebing dan membersihkan rumah yang tergerus longsor, warga juga mengevakuasi tiga kepala keluarga (KK) korban longsor. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Ciamis Cece Manuhara mengatakan,untuk penanganan sementara pihaknya sudah meninjau lokasi longsor.

Ada tiga rumah yang terkena material longsor sisanya terancam.“Kami belum merekomendasikan untuk melakukan relokasi,karena masih menungu kajian,”ucap Cece.