"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Senin, 21 Oktober 2013

Pelaku Bom Molotov Kawali Ciamis Menyerahkan Diri

Ciamis ,- Enam dari lima orang pelaku pelemparan bom molotov yang terjadi di depan SD Negeri 1 Kawali dan melukai 4 pelajar SMP, di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Sabtu (12/10) lalu, ternyata menyerahkan diri ke Mapolsek Kawali, Minggu (20/10). Sementara satu orang pelaku yang berinisial Om, belum menyerahkan diri. Orang yang diduga sebagai otak pelemparan bom molotov itu, kini masih berstatus buron.
Meski pelaku saat ini sudah ditahan, namun polisi belum menetapkan mereka sebagai tersangka. Kelima pelaku yang rata-rata remaja ABG tersebut, kini masih berstatus saksi. Diperoleh informasi pula bahwa keenam pelaku adalah warga Kecamatan Kawali, Kabupaten.Ciamis. Mereka juga merupakan anggota perkumpulan geng motor.
Menurut salah seorang anggota kepolisian Polsek Kawali, belum ditetapkannya kelima pelaku sebagai tersangka, karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif. ” Saat ini masih tahap pemeriksaan BAP dan kita belum menyimpulkan. Tapi, untuk memudahkan penyidikan, kelima saksi sudah kita tahan di ruang tahanan Polsek Kawali,” ujarnya, kepada HR, saat ditemui di Mapolsek Kawali, Minggu (20/10).
Menurut anggota polisi yang enggan disebutkan namanya itu, untuk keterangan lebih lanjut terkait kasus pelemparan bom molotov ini, Polres Ciamis akan menggelar ekspos atau konferensi pers yang digelar di Mapolres Ciamis, Senin (21/10).
Kapolsek Kawali, Kompol Oo Rusdiana, pun enggan memberikan keterangan ketika dihubungi HR via telepon selulernya, Minggu (20/10). Menurutnya, keterangan mengenai kasus ini akan disampaikan melalui konferensi pers yang digelar di Mapolres Ciamis. “Saya belum bisa kasih keterangan sekarang. Besok saja ya di Mapolres,” ujar Kapolsek singkat.

Sementara itu, hasil penelusuran HR di Mapolsek Kawali, tampak lima orang yang diduga pelaku pelemparan bom molotov tengah mendekam di sel tahanan. Kelima pelaku yang menyerahkan diri itu diketahui berinisial Im, Ang, Yog, Sop, dan Am. Sedangkan Om saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. (Ab@h**/HR-

Jumat, 18 Oktober 2013

Bangunan di Depan Stadion Galuh Ciamis Diratakan Buldozer

Ciamis ,- Pemkab Ciamis saat ini tengah meratakan empat bangunan di seberang Stadion Galuh Ciamis, tepatnya di wilayah Pakuncen, RT 06/RW 01, Lingkungan Desa Kolot, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Alasan Pemkab, lahan seluas 1383,7m persegi tersebut akan digunakan untuk menampung parkir kendaraan saat tim kesebelasan PSGC menjamu tim tamu di Kompetisi Divisi Utama 2013/2014 ini. Selain itu, direncanakan tim ‘Laskar Galuh’ pun akan menggelar turnamen pra musim yang diantaranya akan mengundang klub ISL (Indonesia Super Liga).
Keempat bangunan yang ditempati warga belasan tahun tersebut, terdiri dari tiga bangunan warung dan satu bengkel motor. Adapun satu bangunan rumah lainnya, harus kehilangan areal tamannya, karena akan diratakan juga untuk pembangunan lahan parkir dan kios Stadion Galuh tersebut.
“Status lahan ini lahan milik Pemkab dan mereka tidak bayar sewa selama ini, hanya menempati saja. Jadi tidak ada masalah dengan penggusuran bangunan tersebut,” ungkap Kepala Bidang Pemukiman dan Perumahan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Ciamis, R. Dodi Suparto, kepada awak media, Kamis (17/10).
Dodi mengatakan, dengan dibangunnya lahan parkir dan kios tersebut, saat pertandingan PSGC yang dihelat di Stadion Galuh, akan memberikan kenyamanan pada tim tamu dan  juga penonton. “Meminimalisir parkir di badan jalan, selain untuk menumbuhkan usaha juga saat pertandingan,” ucapnya.

Dihubungi terpisah, Ketua RT 06/ RW 01, yang juga bernama Dodi, membenarkan rencana pembangunan lahan tersebut. “Gimana lagi itukan sudah rencana pemerintah, dan itu memang lahan Pemkab,” ucap Dodi .Ditanya soal isu yang beredar bahwa warganya yang terkena “penggusuran Buldozer” meminta kompensasi, Dodi mengatakan pihaknya menyerahkan permasalahan tersebut kepada Pemkab Ciamis. “Memang besarannya variatif, tapi kami serahkan semuanya kepada Pemkab,” pungkasnya. (Ab@h**/HR.

Kamis, 17 Oktober 2013

POLRES TERUS MEMBURU PELAKU BOM MOLOTOV

CIAMIS - Terkait kasus pelemparan bom molotov di depan SDN 1 Kawali beberapa hari lalu, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mempersempit ruang gerak pelaku. Menurut Kapolres Ciamis AKBP Urip Witnu Laksana melalu Kabag Ops Komisaris Sutisna sampai saat ini masih menempatkan anggota di TKP untuk mengumpulkan data-data. Sutisna menyebutkan sesuai isu yang beredar di masyarakat, pelaku merupakan anggota gerombolan motor. Namun hasil sementara belum bisa memastikan. Anggota intel dan reskrim dari polsek serta polres akan terus memburu pelaku dari data-data yang dikumpulakan dari lapangan selama ini. Untuk mempersempit ruang gerak pelaku, selain menyiapkan anggota unit reserse kriminal pihaknya pun menggelar razia kendaraan bermotor. Sementara itu, Ketua XTC Gian Ferdyana Henukh menyatakan, kesiapannya untuk membantu pihak polisi untuk memburu pelaku pelemparan. "Kami akan memberikaan kesaksian yang sejelas jelasnya pada polisi, untuk secepatnya mengungkap kasus ini," ucap Gian. Lanjut Gian, dari kejadian ini karena menimpa anak di bawah umur maka setidaknya akan berpengaruh pada kondisi sikis korban disamping luka yang dialaminya. "Saya minta pada polisi agar menghukum pelaku dengan hukuman yang timpal, agar memberi efek jera pada pelaku," kata Gian. )Ab@h**

Rabu, 16 Oktober 2013

KERA BERKELIARAN DI PEMUKIMAN, WARGA RESAH......

CIAMIS ,- Warga di Dusun Guha RT 19 Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis resah. Pasalnya sudah beberapa minggu ini di daerah pemukiman warga diserang kera berekor panjang. Hampir setiap hari tampak terlihat kera ekor panjang berkeliaran di rumah warga.
Menurut keterangan warga, kera yang sering berkeliaran tersebut, ukurannya sepadan dengan anak kelas 3 sekolah dasar.
Kehadiran binatan primata di tengah-tengah pemukiman warga tersebut selain menjadi tontonan warga, tetapi juga men­jadi momok menakutkan bagi sebagian masyarakat.
Salah seorang warga Dusun Guha Desa Handapherang Ny. Toharoh (34) menyatakan sudah dua minggu terakhir kera ekor panjang tersebut berkeliaran di pemukiman.
Menurutnya sebelum ke pemukiman awalnya banyak warga yang melihat kera tersebut berada di hutan pesisiran sungai Citanduy. Sehingga warga beranggapan kera tersebut merupakan kera yang naik dari hutan pesisiran sungai Citanduy.
“Eta mah tadina ti leuweung da asa teu mungkin lamun eta monyet piaraan mah da teu pake rante jaba meuni gede pisan terus di dieu mah da teu aya nu miara monyet,” ujarnya kepada “KP” kemarin Selasa (15/10).
Toharoh mengatakan biasanya kera tersebut bergelantungan di pohon depan rumah warga ataupun berdiam di atas genting rumah warga. Namun terkadang juga berkeliaran di depan rumah warga untuk meminta makanan.
“Nya sok dibere dahareun mun kukuiran di payuneun imah teh, tapi sakali di bere terus-terusan datang,” katanya.
Warga lain Pipih (35) meng­aku resah dengan berkeliarannya kera ekor panjang itu. Dia menyebutkan sudah beberapa kali dia memergoki kera tersebut tengah berdiam di samping rumahnya.
“Saya takut monyet itu kasar, makanya kalau ada monyet itu saya tidak keluar rumah,” ujar Pipih.

Pipih menyatakan warga ti­dak ada yang berani me­nangk­apnya, sebab selain mo­nyet itu sulit dijinakan warga pun takut malah dikasari. Ia berharap kepada pihak manapun yang berkewenangan agar bisa menangkap kera tersebut karena sudah meresahkan warga. “Harapannya kera tersebut bisa ditangkap agar warga bisa tenang,” katanya menandaskan. )Ab@h**/PR.

Senin, 14 Oktober 2013

Pelaku Bom Molotov di Kawali Ciamis Diduga Geng Motor

Ciamis ,-  Kapolres Ciamis, AKBP Witnu Urip Laksana, menegaskan, pihaknya saat ini tengah memburu pelaku pelemparan bom molotov yang melukai 4 siswa SMP di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, yang terjadi pada Sabtu (12/10) malam. Diduga pelemparan bom molotov itu dilakukan oleh komplotan geng motor.
“Kita tengah mengumpulkan barang bukti lainnya untuk mengetahui motif aksi kejahatan tersebut. Kita juga sudah mengantongi identitas pelaku dan saat ini tengah dilakukan pengejaran oleh anggota kami, “ ujarnya, Minggu (13/10).
AKBP Witnu Urip Laksana juga menjelaskan, pelaku yang diduga berjumlah puluhan orang itu sebelum beraksi berpura-pura membeli premium eceran di Jalan Veteran Kawali. Tetapi, setelah itu para pelaku tiba-tiba melemparkan bom ke kerumunan anak muda yang tengah berkumpul di depan sebuah sekolah.
“Korban seluruhnya mengalami luka bakar, diantaranya terkena di bagian leher belakang, kening, telinga, wajah, tangan dan kaki,” ungkap Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana.
Dari informasi yang dihimpuh HR, korban Rizwan dan Agus merupakan warga Dusun Sukajadi, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Rizwan mengalami luka bakar di bagian wajahnya. Sementara Agus terkena luka di bagian punggung serta beberapa bagian kulitnya mengelupas. Keduanya saat ini tengah mendapat perawatan medis di RSUD Ciamis.
Sementara Ismi Maulana, mengalami luka bakar di bagian leher belakang dan telinga. Saat ini, dia masih dalam perawatan medis di Puskesmas Kawali. Dan Fahmi hanya mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang dari Puskesmas Kawali.
Yeti (35), orangtua dari korban Rizwan, mengatakan, saat malam kejadian anaknya tengah berkumpul bersama teman-teman di depan SD Negeri 1 Kawali. Tiba-tiba, mereka dikagetkan oleh suara knalpot motor yang datang dari arah Cirebon.

“Ketika melintas di kerumunan anak-anak, pengendara motor itu tiba-tiba melemparkan dua bom molotov. Langsung terjadi ledakan dan percikannya melukai anak-anak yang tengah nongkrong. Dari empat korban yang mengalami luka, paling parah anak saya,” kata Yeti seraya meminta pihak kepolisian secepatnya menangkap para pelaku. (Ab@h**/HR.

Minggu, 13 Oktober 2013

Dua Siswa SMP Kawali, Luka Parah Dilempar Bom Molotov

CIAMIS, FOKUSJabar.com: Dua orang luka bakar serius pada peristiwa pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal, pada kerumunan remaja yang tengah nongkrong di SDN 1 Kawali Kabupaten Ciamis, Sabtu (12/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Hingga kini, pelempar bom masih dalam pencarian polisi.
Korban luka bakar itu Rizwan (13) dan Agus, keduanya warga Dusun Sukajadi Desa Winduraja. Keduanya tercatat sebagai siswa SMP Muhamadiyah Kawali.
Rizwan luka bakar di seluruh bagian wajahnya. Sedangkan Agus luka cukup serius di punggung serta beberapa bagian kulitnya mengelupas.
Kedua ibu dari  dua korban,  Yeti (35) dan Yati (30) yang tengah menunggu perawatan anaknya di RSUD Ciamis, Minggu (13/10), menyatakan luka bakar yang dialami kedua korban sangat serius.
“Malam itu anak kami  sedang berkumpul. Keasyikan mereka dikagetkan oleh suara knalpot motor yang datang dari arah Cirebon. Pengendara motor itu tiba-tiba melemparkan dua bom molotov ke arah kerumunan. Bom itu, membakar beberapa anak, yang terparah anak saya,” kata Yeti, ibunya Rizwan.

Dia berharap pihak kepolisian, secepatnya bisa mengungkap dan menangkap para pelaku. (Ab@h**

Sabtu, 12 Oktober 2013

Balita Terkena HIV

CIAMIS,.- Tiga bocah berumur di bawah lima (balita) tahun di Ciamis terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Diperkirakan ketiga tiga balita yang terkena virus penyebab kehilangan daya kekebalan tubuh itu akibat tertular atau terpapar dari orang tuanya.
"Terus terang kami merasa sedih dan prihatin, penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, HIV/AIDS tidak lagi menyerang kalangan dewasa akan tetapi juga bocah yang belum berdosa, balita. Tahun 2012 ada tiga balita yang terpapar, satu meninggal, dua masih dalam pengawasan dan perawatan, " ungkap Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Ciamis, Akasah, Jumat (11/10/2013).
Dia menambahkan terpaparnya balita HIV yang menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau kehilangan daya tahan dan kekebalan tubuh, menunjukkan masih adanya orang yang tidak menyadari dirinya sudah terserang virus tersebut.
Untuk mengatasai kemungkinan kembali atau bertambahnya warga terserang penyakit HIV/AIDS, lanjutnya, harus dilaksanakan secara lintas sektoral oleh semua pihak.
"Tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, akan tetapi semua pihak. Yang lebih penting adalah memberi pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat. Ini merupakan persoalan bersama," tambahnya.
Akasah juga mengungkapkan data lain yang cukup mengagetkan, yakni adanya pergeseran pengidap HIV/AIDS. Semual pengidap didominasi oleh pekerja seks komersial akan tetapi saat ini, ibu rumah tangga yang terinfeksi lebih banyak.
Berdasar data yang ada, jumlah ibu rumah tangga yang kena HIV/AIDS sebanyak 10 orang, kemudian buruh 7 orang, pekerja swasta 6 dan urutan berikutnya adalah PSK sebanyak 3 orang.

"Yang memperihatinkan adalah adanya pergeseran pengidapnya, dari yang sebelumnya PSK lebih banyak yang tertular, saat ini posisinya justru terbalik. Memang biasanya persoalan pengidap HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es. Artinya kasus yang terungkap hanya sebagain kecil, sedangkan yang belum terdeteksi jumlahnya lebih banyak," tutur mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis itu. (Ab@h**/PR.

Jumat, 11 Oktober 2013

POLISI GELAR RAZIA SENPI DAN SAJAM DI JALAN

PANGADANRAN,- Operasi gabungan yang dilaksanakan oleh Polsek dari 5 rayon yang dilaksanakan di jalan Babakan Pangandaran, Rabu (9/10/2013) mulai pukul 20.30 sampai tengah malam dengan sasaran Kelengkapan Surat Kendaraan bermotor baik itu roda empat ataupun dua juga senjata tajam, senjata api dan miras.
Kepala Polisi Sektor Pangan­daran Komisaris Bujang Harapan SH kepada Kabar Priangan di lokasi kegiatan mengatakan, operasi ini digelar terutama untuk mengantisipasi adanya senjata api organik maupun rakitan yang dibawa oleh orang yang tidak bertanggung jawab masuk ke wilayah Pangan­daran seperti kejadian beberapa waktu lalu di tempat hiburan malam. “Kami melakukan razia gabungan ini di jalan Babakan untuk mengantisipasi masuknya pengunjung wisata yang membawa senjata tajam dan senjata api,” kata AKP Bujang.
Selain menerjunkan 30 personil anggota Polisi, petugas pun melakukan razia berbagai kendaraan dengan sasaran memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor.
“Pokoknya kami memeriksa 3 sasaran ini, yakni senpi, sajam, dan lebih tentunya kelengkapan surat berkendaraan,”ungkapnya.
Menurutnya kegiatan ini digelar akan secara bergilir di wilayah Polsek di lima rayon di Kabupaten Pangandaran, yaitu Polsek Padaherang, Kalipu­cang, Sidamulih, Pangandaran ditambah Polair Polres Ciamis. “Kami juga memeriksa kendaraan bok juga kendaraan pribadi yang melewati lokasi razia,”tambah Bujang.
Hasil dari kegiatan operasi gabungan Cipta Kondisi menghasilkan cukup banyak pelanggaran yang dilakukan pengguna kendaraan. “Pelanggar yang ditilang ada 5 orang, kendaraan bermotor yang tidak ada STNK roda dua 4 unit dan roda 4 satu unit sedangkan barang buktinya diamankan di Mapolsek Pangandaran untuk penindakan lebih lanjut” katanya.
Salah satu pengendara roda dua Roswendi (45) warga Kalipucang yang terkena tilang tidak membawa surat ijin mengemudi dirinya sangat mendukung dengan dilaksanakannya operasi seperti ini. 
“Saya menyadari telah melakukan pelanggaran tidak membawa SIM karena akan kondangan ke tempat teman di Pangandaran,” ungkap Ros­wendi. )Ab@h**

Kamis, 10 Oktober 2013

Gelar Demo, Mahasiswa Ciamis Minta Akil Mochtar Dihukum Mati.....

Ciamis ,- Demontrasi dukungan moral untuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) agar mengusut tuntas kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK),  Akil Mochtar, ternyata bukan hanya terjadi di kota besar saja. Rembesan aksi tersebut bak virus kini menghinggapi Kabupaten Ciamis. 
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam GMGM (Gerakan Mahasiswa Galuh Menggugat), di halaman Pendopo Bupati  dan DPRD Ciamis, Rabu (9/10), menggelar demontrasi terkait hal tersebut.
GMGM dalam orasinya meminta dukungan dari pihak Pemkab Ciamis dan DPRD Ciamis untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi dalam kasus suap MK. Yel-yel aktivis mahasiswa tersebut diiringi dengan bentangan spanduk putih bertuliskan, “ Hukum Mati Akil Mochtar – Save MK”.
Koordinator Aksi, Riki Hermawan, kepada awak media, mengatakan, maksud kedatangan mereka ke Gedung Pendopo Bupati dan DPRD Ciamis tersebut, selain meminta dukungan moral Pemkab dan DPRD Ciamis untuk mendukung upaya KPK, juga meminta komitmen dua lembaga tersebut mendukung pemberantasan korupsi.
“Kami juga meminta komitmen Pemkab dan DPRD Ciamis untuk anti korupsi,” tegas Riki.
Sementara itu, pendemo saat di Pendopo Bupati Ciamis, diterima oleh Kepala Bagian Umum Setda Ciamis, Aef Saefulloh. Saat berdialog dengan mahasiawa, dia menegaskan, pihaknya sangat mendukung gerakan mahasiswa dalam menyuarakan anti korupsi tersebut. “ Ada aspirasi dari mahasiswa seperti ini jelas kami dukung,” kata Aep.

Setelah puas menyampaikan orasinya di depan Pendopo Bupati, kemudian massa bergerak ke Gedung DPRD Ciamis dan melakukan aksi serupa. Setelah itu, massa langsung membubarkan diri. (Ab@h**/HR.

Rabu, 09 Oktober 2013

ANGGOTA POLRES MENGIKUTI PENGARAHA ASKES DI POLSEK CIAMIS

Sebanyak 92 Orang Anggota Kepolisian Resort Ciamis Mengikuti arahan dari PT ASKES mengenai Jaminan Kesehatan Bagi anggota dan Keluarga di Lingkungan Polri.
Adapun anggota yg hadir sebanyak 92 terdiri dari anggota  masing masing Polsek Jajaran Resor Ciamis dan anggota stap Mapolres Ciamis.
Yang memberikan arahan dari Pt Askes adalah Ibu Ina Beserta stap ASKES Kabupaten Ciamis.
Seperti kita ketahui Sesuai dengan amanat UU 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka mulai 1 Januari 2014 semua warga negara Indonesia akan terlindungi program jaminan kesehatan. Tidak terkecuali Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) untuk anggota POLRI juga akan masuk dalam kepesertaan BPJS Kesehatan 1 Januari 2014.
Dalam roadmap tahapan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional, tepat 1 Januari 2014 terdapat 4 kelompok yang akan menjadi peserta BPJS Kesehatan diantaranya peserta Askes Sosial (16,4 juta jiwa), peserta Jamkesmas (86,4 juta jiwa), peserta Jamsostek ( + 8 juta jiwa) dan peserta TNI dan Polri berserta PNS Hankam ( ­+ 3 juta jiwa).
Menyikapi hal tersebut PT Askes (Persero) bersama dengan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Republik Indonesia melakukan Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) terkait dengan  Pengalihan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Kesehatan yang dikelola POLRI kepada BPJS Kesehatan, pada RabuKamis (10/07) di Aula Bhineka Tunggal Ika Kementerian Pertahanan RI. Penandatangan ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kepala Kepolisian RI Timur Pradopo, dan Direksi PT Askes (Persero).
PT Askes (Persero) dengan TNI/POLRI telah membuat kesepakatan pengalihan program yang meliputi mekanisme program pelayanan kesehatan, manfaat pengalihan program pelayanan kesehatan, pemanfaatan bersama fasilitas kesehatan serta koordinasi dan sosialisasi.
Direktur Utama PT Askes (Persero) Fachmi Idris mengungkapkan warga negara Indonesia tanpa terkecuali akan menjadi peserta BPJS Kesehatan, termasuk anggota POLRI. Dan MoU ini akan menjadi payung bersama bagi PT Askes (Persero) dan POLRI dalam upaya mempersiapkan dan sinkronisasi tahapan-tahapan pengalihan kepesertaan.
“MoU ini akan mempermudah langkah kami dalam upaya percepatan tahapan peralihan, mengingat 173 hari menuju 1 Januari 2014 bukanlah waktu yang lama. Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI,” ujar Fachmi Idris.
Sementara itu Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro berharap di era SJSN nanti, benefit yang diterima oleh anggota POLRI tidak akan berkurang sedikitpun, bahkan berharap kualitasnya akan bertambah. Tambahan kualitas ini akan semakin nyata melalui pemanfaatan seluruh fasilitas yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk POLRI dan keluarganya.
Selama ini, diluar kondisi gawat darurat, dapat dikatakan bahwa POLRI dan keluarganya hanya dapat mengakses fasilitas kesehatan milik POLRI saja. Sebaliknya, di era BPJS, pemanfaatan fasilitas kesehatan milik POLRI diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam optimalisasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kedepan semoga juga bagaimana pelayanan kesehatan bagi POLRI  yang bertugas di wilayah dan tempat – tempat yang jauh, karena banyak juga anggota Polri yg di daerah ” ujar pembicara dari PT Askes (Persero) beberapa waktu silam.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Timur Pradopo mengungkapkan fasilitas kesehatan yang dimiliki POLRI juga dipersiapkan diri untuk era BPJS.
“Kami juga berharap pemanfaatan fasilitas kesehatan ini akan mendorong untuk  memajukan dan meningkatkan kualitas dari  faskes milik POLRI sendiri. Selama ini memang sudah cukup banyak faskes POLRI yang menjadi mitra atau provider PT Askes (Persero) sehingga saya rasa tidak akan banyak ada masalah,” jelas Jendral Timur Pradopo.

Hingga saat ini, Jumlah peserta POLRI yang menjadi peserta Askes sebanyak 1.135.526 jiwa yang merupakan pensiunan POLRI. Sedangankan fasilitas kesehatan POLRI yang menjadi mitra kerja PT Askes (Persero) sebanyak 109 Rumah Sakit.

Selasa, 08 Oktober 2013

KEJARI JANGAN TEBANG PILIH

CIAMIS,- Sekitar 30 aktivis dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Clean, Clear dan Govermen (CCG) mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Ciamis, Senin (7/10).Kedatangan mereka meminta sejumlah kasus korupsi di Ci­amis segera diselesaikan. Mere­ka menilai, kasus korupsi yang terjadi di wilayah Kabupaten Ciamis sudah menggurita dan dilakukan secara sistemik.
“Kami masih percaya penegakan hukum di wilayah Ka­bu­paten Ciamis, untuk itu kejaksaan jangan tebang pilih,” tegas Koordinator Aksi Andi Al Fikri, Senin (7/10) di Kantor Kejari Ciamis.
Andi menyatakan masih banyak kasus korupsi di Ciamis yang belum tuntas di antaranya PDAM, KONI, Unigal, dana ha­sil cukai tembakau dan indikasi di sejumlah SKPD seperti Pertanian, Peternakan, Disdik dan manipulasi Banprop. “Un­tuk mengungkap kasus seba­nyak itu, kerja kejaksaan harus dimaksimalkan. Kami siap mendorong kinerja kejaksaan untuk kemaslahatan mas­yarakat,” tegas Andi.
Ketua Ikatan Silaturahmi Santri Iksas Ciamis Wawan menambahkan, kejaksaan jangan tebang pilih.
Menurutnya kenapa kasus penggelapan handphone dalam waktu singkat diadili dan langung ditangkap sedangkan un­tuk kasus korupsi sampai saat ini masih dibiarkan berkeliaran.
Kepala Seksi Intel Kejari Ciamis Ikhsan Fernandi mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin dalam menindak sebuah kasus.
“Kami tekankan tidak ada kepentingan pribadi dalam setiap penanganaan hukum. Kami selaku kejaksaan sudah bekerja sesuai prosedur,” tegas Ikhsan.
Dia pun membantah adanya tindakan tebang pilih dalam melakukan penaganan perkara di kejaksaan. Dia mengatakan semua laporan atau perkara yang sudah cukup bukti sudah di proses.
“Sampai saat ini, kami sudah tidak punya utang perkara. Perkara kasus Koni sudah selesai, begitu juga Hatchery dan perkara korupsi raskin sudah vonis,” jelas Ikhsan
Saat ini lanjut Ikhsan, pihaknya sedang memroses kasus korupsi KUR, Raskin dan Uni­gal. Dua di antaranya sedang proses, sedangkan satu lainya masih penyidikan.
“Tiap tahun selalu ada per­kara yang kami selesaikan. Tidak ada intervensi, selama ada fakta dan alat bukti kami akan memrosesnya,” katanya menandaskan.
Sementara itu Kasi Pidum Kejaksaan Ciamis Bambang Eka Jaya menyayangkan pemaha­man masyarakat yang membandingkan antara penaganan pidana umum dan pidana korupsi.

“Perlu kami sampaikan, penanganan perkara ini jelas berbeda. Salah satu contoh, hukuman untuk kasus korupsi memperkaya orang lain jelas berbeda dengan vonis pencurian motor,” ujar Bambang.)Ab@h**/KP.

Senin, 07 Oktober 2013

Siswi SMP di Banjarsari Ciamis Kabur dari Rumah

Ciamis ,- Gara-gara jejaring sosial facebook, Nida siswi kelas 3 SMP Negeri 4 Banjarsari Kabupaten Ciamis, sudah tiga hari meninggalkan rumahnya dan hingga saat ini keberadaannya belum diketahui. Menurut kabar, siswi berumur 15 tahun itu, kabur meninggalkan rumahnya untuk menemui seorang kekasihnya di Kabupaten Serang Banten yang dikenalnya melalui jejaring sosial Facebook.
Sontak saja, hilangnya siswi yang dikenal pendiam ini membuat pihak sekolah khawatir. Kemarin Sabtu (5/10), seluruh siswa/siswi SMP Negeri 4 Banjarsari dikumpulkan oleh pihak sekolah dan melakukan doa bersama agar Nida siswi yang hilang bisa cepat ditemukan oleh pihak keluarganya.
Dwi teman sekelasnya Nida, mengatakan, Nida merupakan siswi yang memiliki karakter pendiam dan jarang menceritakan persoalan pribadinya kepada sesama temannya. Namun, di bidang akademik, Nida dikenal memiliki prestasi baik. Semenjak dia menghilang, teman-temannya pun kebingungan mencari informasi terkait keberadaan siswi pendiam tersebut.
“Karena Nida jarang bergaul dan orangnya terkesan tertutup. Dia tidak pernah cerita soal masalah pribadinya kepada teman-teman. Makanya, ketika kami ditanya oleh pihak sekolah mengenai informasi Nida, kita sama sekali tidak tahu, “ ujar Dwi, kepada HR, di sela-sela doa bersama di Kampus SMP 4 Banjarsari, Sabtu (5/10).
Namun, kata Dwi, sebelum Nida dinyatakan hilang, dia sempat meminta maaf kepada teman-teman sekelasnya. Hal itu pun sempat membuat heran sejumlah teman- teman se-kelasnya. Karena permintaan maaf tersebut diucapkan Nida tanpa sebab dan alasan.
“Ternyata setelah meminta maaf, keesokan harinya pada hari Kamis (3/10/2013), Nida tidak masuk sekolah sampai hari ini. Terlebih, kita ditambah kaget ketika dia dinyatakan hilang oleh pihak keluarganya,” ujar Dwi.
Menurut Dwi, dari informasi yang diperoleh dari temannya, Nida aktif menggunakan jejaring sosil facebook dalam mengisi aktivitas kesehariannya. Berawal dari facebook tersebut, akhirnya Nida berkenalan dan kemudian menjalin hubungan asmara dengan seorang lelaki asal Kabupaten Serang Banten tersebut.
“Teman-teman menduga bahwa Nida pergi meninggalkan rumahnya untuk menemui pacarnya di Serang Banten yang dikenalnya dari pertemanan facebook,” terangnya.
Kepala SMP Negeri 4 Banjarsari, Dra. Kustinah, M.Pd, mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga. Selain itu, pihak sekolah juga sudah mencari informasi terkait Nida kepada teman teman sekelasnya.
“Kita berharap tidak terjadi apa-apa terhadap diri Nida. Selain membantu mencari informasi keberadaan Nida, kita juga terus mendoakan agar dia baik-baik saja dan segera pulang ke rumahnya, “ ujarnya, kepada HR, di sela-sela doa bersama, Sabtu (5/10).
Sementara itu, pihak keluarga sudah melaporkan kasus hilangnya Nida ke Mapolsek Banjarsari. Hingga saat ini, keberadaan Nida belum diketahui dan masih dalam pencarian. )Ab@h**/HR-Online.


Sabtu, 05 Oktober 2013

Siswi SMP Diculik, Diperkerjakan sebagai Pengamen, Disiksa

Ciamis,-  Seorang siswi kelas II SMP asal Pangandaran melaporkan ke pihak Kepolisian Resort Ciamis, Jawa Barat, bahwa dirinya telah menjadi korban penculikan dan eksploitasi anak oleh para penculik di Kota Majalengka, Jawa Barat. Selama diculik, anak yang baru berumur 14 tahun itu kerap mendapat penyiksaan di sekujur tubuhnya serta dipaksa untuk mengamen di perempatan jalan.
Eka Koskholifah, siswi kelas 2 SMP Muhammadiyah Pangandaran, warga Kampung Kedung Rejo Desa Wonoharjo Pangandaran, mengaku menjadi korban penculikan serta eksploitasi dengan dipekerjakan sebagai pengamen jalanan. Peristiwa tersebut bermula ketika korban sedang mencari referensi tugas sekolah di warnet di daerah Pangandaran.
Kala itu, korban didatangi seorang laki-laki serta menanyakan suatu alamat. Setelah diantar ke tujuan, pelaku kemudian memberikan sebotol minuman hingga korban tak sadarkan diri. Saat bangun, korban mengaku sudah berada di daerah Cicalengka, Bandung. Di kota ini korban dipekerjakan sebagai pengamen jalanan dengan target setoran per hari Rp200 ribu.
Selama dipekerjakan, korban mengaku tak pernah diberi uang makan serta tempat tinggal. Untuk bertahan hidup, ia hanya mengandalkan uang sisa setoran yang disembunyikan di sepatu.

Bila uang setoran mengamen tidak sesuai target, korban kerap mendapat perlakuan tak manusiawi, baik berupa penyiksaan fisik maupun psikis. Tak tahan dengan kondisi tersebut, korban berusaha melarikan diri dengan cara berjalan kaki dari Cicalengka menuju Ciamis selama sehari-semalam. Beruntung korban ditemukan warga dan kemudian diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Ciamis.)Ab@h**

Jumat, 04 Oktober 2013

Penegakan Perda di Ciamis Masih Sangat Lemah

CIAMIS, - Penegakan peraturan daerah di Kabupaten Ciamis dinilai masih sangat lemah. Hal itu salah satunya disebabkan karena keterbatasan penyidik pegawai negeri sipil.
Demikian diungkapkan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis, Tito Ahmad Setra saat ditemui seusai membahas Raperda PPNS usulan Badan Legislasi Daerah DPRD Kabupaten Ciamis, Kamis (3/10/13).
“Saat ini Ciamis belum mempunyai regulasi yang kuat untuk mengatur kewenangan PPNS. Kewenangan PPNS saat ini, hanya diatur SK bupati No195/2001 tentang PPNS dan keberadaanya terlihat hanya sebatas pelengkap saja,” ucap Tito. Saat ini, banyak pegawai yang ditempatkan menjadi PPNS, kemudian memilih jabatan struktural, tambah dia.
Idealnya, lanjut Tito, kewenangan PPNS dituangkan dalam perda, termasuk perangkat dan fasilitasnya juga harus diatur. “Saat ini jangankan untuk melakukan penyidikan, insentif yang sudah diatur dalam SK ternyata tidak pernah diberikan kepada PPNS,” kata Tito.
Padahal, dikatakan dia, untuk setiap satu kali penyidikan hingga proses penyerahan perkara ke polisi dan kejaksaan, sedikitnya PPNS membutuhkan anggaran Rp 5 juta. "Bagaimana bisa mengeluarkan anggaran, insentif mereka saja tidak jelas," tambah Tito.

Atas kondisi itu, rencana Perda PPNS sangat didukung penuh. Balegda DPRD sudah mengajukan perda PPNS. Kabupaten Ciamis saat ini sudah dinilai layak memiliki perda PPNS. “Mengingat berbagai aneka ragam industri mulai tumbuh di Ciamis. Perkembangan industri ini sangat membutuhkan pengawasan pemerintah. Salah satunya dengan kewenangan PPNS,” kata dia. (Ab@h**

Kamis, 03 Oktober 2013

Kendarai Motor Ugal-ugalan, 2 Pelajar SMP di Banjarsari Tabrakan

Banjarsari, - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini, 2 dua sepeda motor yang berlawanan arah mengalami tabrakan di Jalan Raya Banjarsari, tepatnya di blok Statsion Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Rabu (2/10). Korban yang mengalami tabrakan merupakan pelajar yang masih duduk di bangku SMP.
Dari informasi yang dihimpun HR, kecelakaan ini disebabkan dari aksi ugal-ugalan yang dilakukan kedua siswa SMP tersebut. Melaju dengan kecepatan tinggi, Motor Jupiter MX bernopol Z 32 44 XY yang dikendarai Ramdan dan motor Honda Fit bernopol  Z 2945 WS yang dikendarai Dani, akhirnya saling bertabrakan dari arah yang berlawanan. Keduanya pun terlempar akibat benturan tabrakan tersebut.
Puluhan warga yang berada di pinggir jalan raya Banjarsari dikagetkan dengan suara keras dari dua sepeda motor yang mengalami tabrakan tersebut. Spontan saja, puluhan warga langsung mengevakuasi korban yang ditegeletak di pinggir jalan. Dengan kondisi yang mengalami luka yang cukup parah, akhirnya warga pun membawa korban ke Puskesmas Banjarsari.
Ramdan adalah seorang pelajar MTs PUI Wanayasa Banjarsari yang juga warga Dusun Cipasung Desa Banjarsari, Kecamatan Banjarsari. Sementara Dani merupakan siswa salah satu SMP di Banjarsari yang juga warga Dusun Pasirjengkol, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari. Ramdan pun mengalami luka sobek akibat berbenturan saat tabrakan. Sedangkan Dani mengalami patah tulang di kaki  kanannya.
Sementara itu, Mimin Mintarsih, ibu dari korban bernama Ramdan, tak kuasa melihat kondisi anaknya yang terbaring di ruang perawatan UGD Puskesmas Banjarsari. Dia terus menangisi anaknya yang terluka. Akhirnya Mimin pun dibawa ke luar ruangan oleh pihak keluarga lainnya.

Korban untuk sementara dirawat di Puskesmas Banjarsari dan selanjutnya akan dirujuk ke RSUD Kota Banjar. Hal itu mengingat keduanya mengalami luka serius di kakinya. Sementara peristiwa tabrakan ini kini sudah ditangani oleh Satlantas Polsek Banjarsari. (Ab@h**/HR-Online.

Rabu, 02 Oktober 2013

PEMENANG PILKADA CIAMIS HARUS BERSABAR

CIAMIS,- Setelah pasangan calon bupati Sajiwa H. Iing Syam Arifin dan Jeje Wiradinata ditetapkan sebagai peraih suara terbanyak dalam hasil rekapitulasi KPUD Ciamis Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), Bupati Ciamis H. Engkon Komara meminta agara calon bupati harus bersabar.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Ciamis, H. Eng­kon Komara usai melaksa­na­kan upacara Kesaktian Pancasila di Taman Raflesia Ciamis, Selasa, (1/9/2013).
Engkon mengatakan, kemenangan Sajiwa dengan persentasi yang sangat tinggi itu ada­lah bentuk kepercayaan ma­syarakat pada pasangan Sajiwa. Dengan keparcayaan yang sangat tinggi dari masyarakat Eng­kon meminta agar pasangan pemenang ini bisa me­mimpin Ciamis lebih baik dari saat ini. 
“Tapi untuk menjalankan roda pemerintahan, pasangan pemenang diharapkan sabar karena masih ada waktu sekitar enam bulan hingga sampai pelatikan,”kata Engkon.
Namun menurutnya, mes­kipun dalam pemasangan Saji­wa lalu dirinya tidak diajak bicara, dirinya menerima karena itu adalah kepercayaan dari masyarakat dan diharapkan bisa berjalan kompak antara pemerintah dan calon bupati terpilih ke depan. 
“Bukan saya tidak loyal kepada pasangan Sajiwa namun hanya mekanismenya saja yang pada saat itu saya tidak diajak,” ucap Engkon. 
Lanjut Engkon, dengan me­nang­nya pasangan Sajiwa d­lam Pilkada 2013 ini dirinya me­ngu­capkan selamat, dan ber­harapan jangan mengecewakan masya­rakat yang telah mendukung pasangan Sajiwa. 


Hanura Legowo
Sementara itu meski Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) bukan pendukung pasangan H. Iing Syam Arifin dan Jeje Wiradinata (SAJIWA), namun pascapenetapan hasil Reka­pi­tulasi perhutungan sua­raPemilihan Bupati dan Wakil Bupati oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai besutan Wiranto ini mengakui siap mendukung pasangan yang terpilih.Menurut Ketua DPC Hanura Kabupaten Ciamis H. A. Tito Setra SH, jika memang kenya­taan yang akan dilantik nanti Pasangan Sajiwa, maka wajib untuk mendukung demi kemajuan pembangunan di daerah ini. “Untuk mencapai keinginan masyarakat, perbedaan perlu dihilangkan agar bisa terealisasi tujuan bersama,”tutur Tito.
Tito melanjutkan, Hanura mendorong agar pasangan yang akan terpilih nanti bisa memperhatikan kemajuan pelayanan kesehatan di daerah ini. “Yang kalah pun harus bisa memberikan kontribusi Pilkada damai, agar semua stakeholder bisa bekerja sama membangun Ciamis untuk kesejahteraan rakyat Cia­mis,”ujar­nya m­e­nang­gapi hasil perolehan suara Pilkada Ciamis.)Ab@h**/KP

Selasa, 01 Oktober 2013

PKL OBYEK WISATA PANGANDARAN TOLAK RELOKASI

PANGANDARAN, - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan nelayan keberatan atas rencana penertiban usaha mereka yang berjualan di sepanjang jalan dan pantai wisata Pangandaran. Mereka pun menolak relokasi yang disiapkan Pemkab Pangandaran yang mewacanakan PKL berjualan di satu titik lokasi.
“Kalau relokasi bersifat sementara, ya jelas kami menolak Pak. Karena selain berabe harus angkutan sana angkut sini, juga saya prediksikan akan sepi pengunjung ke lokasi PKL itu. Karena agar dikenal, tidak cukup satu atau dua tahun,”kata Ketua PKL Objek Wisata Pangandaran, Tumin.
Kecuali kata dia, relokasi tersebut permanen. Sehingga tinggal pemerintah menggencarkan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat dan pengunjung, bahwa PKL objek wisata Pangandaran berada di satu tempat. Dan Ia juga berharap apabila jadi direlokasi, harus dengan penataan yang elok, sehingga menjadi daerah wisata belanjanya Pangandaran.
Di tempat terpisah, Ketua RN (Rukun Nelayan) Pangandaran Sukidin mengaku tidak keberatan PKL direlokasi ke tempat yang selama ini digunakan nelayan.
“Ya boleh-boleh saja para PKL di pindahkan asal jangan mengganggu para nelayan, apalagi pada saat musim pancaroba yang mana perahu harus di parkir lebih atas lagi. Kalau ternyata menganggu kami para nelayan, ya kami para nelayan akan menolaknya,”ujarnya.
Sebelum wacana itu jadi, Sukidin meminta untuk kawasan Pananjungsari sampai Ciborok jangan digunakan dulu untuk relokasi PKL, karena pelabuhan ikan belum bisa difungsikan. Apabila itu dipaksanakan dipakai PKL, sudah tentu akan menganggu aktifitas nelayan.
Di tempat berbeda, Pj. Bupati Pangandaran H. Endjang Naffandy mengatakan, melihat Pangandaran kaya akan potensi, penataan lokasi pariwisata sudah menjadi keharusan. Dan itu harus dilakukan dengan cara mensinergikan semua potensi yang ada dan tentunya melalui kekompakan dari semua unsur stake holder pariwisata.
Hal sama disampaikan Benjamin Abdurahman dari tim ahli DMO Kementrian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif. Dalam memajukan pariwisata, harus dibarengi dengan program tepat sasaran seperti infrastruktur, tata ruang, PKL tertata rapih dan mempunyai tolak ukur.
“Terkait penataan PKL, semua harus sinergi, agar Pangandaran betul-betul menjadi tujuan pariwisata du­nia,”katanya.
Kepala Badan Kesbang­polinmas Kabupaten Pangan­daran, Drs. Undang Sohba­rudin mengatakan, terkait PKL, Ia siap mengerahkan ang­gotanya dalam penanganan penataan para PKL menjelang tahun baru nanti.

“Bukan dibatasi akan tetapi para PKL akan ditata agar terlihat rapi, dan di sepanjang jalur jalan pantai agar tidak ada yang mendirikan jongko. Hal ini agar mengurang tingkat kemacetan di saat membludaknya musim libur para wisatawan dan para pelancong,” ujarnya.)Ab@h**/HR

Senin, 30 September 2013

Pilkada Ciamis Kondusif

Ciamis,- Terkait pujian yang diberikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Jawa Barat, tentang kondusifitas pelaksanaan Pilkada Ciamis tahun 2013, Ketua KPUD Ciamis, Kikim Tarkim, S.Ag, M.Si, menyatakan terimakasih kepada masyarakat Kabupaten Ciamis dan Pangandaran.
“Alhamdulillah, kita bersyukur. Ini semua berkat kebaikan dan kedewasaan masyarakat Ciamis dalam berdemokrasi. Jadi ini semua adalah karya bahkan mahakarya dari rakyat Ciamis,” ungkap Kikim, ketika ditemui HR seusai acara rapat pleno terbuka penghitungan suara Pilkada Ciamis, Minggu (29/9), di Gedung IC Ciamis.
Menurut Kikim, proses dan tahapan pelaksanaan Pilkada Ciamis berhasil dijalankan dengan lancar. Buktinya, sampai sekarang tidak terdapat keberatan dari para saksi yang diutus masing-masing pasangan calon (paslon).
“Tadi selama rapat juga tidak ada keberatan yang terungkap dari para saksi paslon. Begitu juga selama masa tahapan Pilkada tidak ada kejadian yang aneh-aneh. Semuanya mengalir begitu saja tanpa ada hambatan,” ujarnya.

384.649 Warga Tidak Gunakan Hak Pilihnya
Dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak  1,233,822, diketahui sebanyak 384.649 atau sekitar 31,18 persen calon pemilih tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Ciamis yang digelar 22 September lalu.Sementara sebanyak 22,982 surat suara dinyatakan tidak sah. Dengan begitu, sebanyak 826.191 surat suara dinyatakan sah dan merupakan angka partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada Ciamis tahun 2013.
“Tentunya kami akan mengevaluasi jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilihnya. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak dan mensosialisasikan penyelenggaraan Pilkada Ciamis kepada masyarakat,” ungkap Ketua KPUD Ciamis, Kikim Tarkim, kepada HR, usai rapat pleno terbuka KPUD Ciamis terkait perhitungan rekapitulasi manual Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center Ciamis, Minggu (29/9).

Akan tetapi, lanjut Kikim, pihaknya pun mengapresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam turut menyukseskan Pilkada Ciamis. Diharapkan, melalui partisipasi masyarakat ini akan terbangun pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat.
”Kami lihat tahapan pelaksanaan Pilkada Ciamis mulai dari tahapan awal hingga masa akhir kampanye, berjalan lancar aman, tertib dan kondusif sesuai dengan harapan semua pihak,” pungkasnya.
Sebelumnya, dari 826.191 surat suara yang sah di 3.000 tempat pemungutan suara (TPS) di 36 Kecamatan di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran, pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata (SAJIWA) berhasil mengungguli perolehan suara dari pasangan calon lainnya pada Pilkada Ciamis yang digelar 22 September lalu.
Berdasarkan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ciamis terbuka terkait rekapitulasi perhitungan manual Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center, Minggu (29/09), pasangan SAJIWA meraih suara terbanyak dengan memperoleh 495.522 suara atau 59,98 persen.
Sementara diposisi kedua disusul pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis, Bagus A. Wiwaha-Akasah (BERKAH) dengan mengumpulkan 157.701 suara atau 19,09 persen. Sedangkan diposisi ketiga diperoleh pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis, Budi Kurnia-Mita Permatasari (BUMI), dengan memperoleh 146.021 suara atau 17,67 persen. Posisi terakhir ditempati pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis, Heddy Suhendra-Yedi (HEDED) dengan memperoleh 26.941 suara atau 3,26 persen.

2 Saksi Paslon Tidak Menandatangani Berita Acara Pleno KPUD
Saksi dari pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis nomor urut 3, Budi Kurnia- Mita Permatasari (BUMI) dan saksi pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis nomor urut 4, Heddy Suhendra- Yedi (Hedded), ternyata tidak menandatangani berita acara hasil pleno terbuka KPUD terkait perhitungan rekapitulasi manual Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center Ciamis, Minggu (29/9).
Ketua KPUD Ciamis, Kikim Tarkim, mengatakan, setelah selesai pleno hasil rekapituliasi perolehan suara Pilkada Ciamis, hanya ada 2 saksi paslon (pasangan calon) yang menandatangani berita acara hasil pleno, yakni saksi paslon nomor urut 1 (SAJIWA) dan saksi nomor urut 2 (BERKAH). Sedangkan saksi paslon nomor urut 3 (BUMI) dan saksi nomor urut 4 (Hedded) tidak menandatangani berita acara hasil pleno.
“Meski ada dua paslon yang tidak menandatangani hasil pleno  KPU, itu tidak menjadi masalah. Yang penting KPUD sudah menetapkan perolehan suara Pilkada Ciamis dan itu harus bisa diterima oleh semua paslon. Namun, jika ada yang keberatan, tentunya itu hak paslon, termasuk jika akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK),” katanya, kepada HR, usai rapat pleno KPUD, di Gedung Islamic Center Ciamis, Minggu (22/9).
Menurut Kikim, dari seluruh hasil rekapitulasi suara di masing-masing kecamatan yang  dibacakan oleh PPK dihadapan umum, sebenarnya tidak ada masalah. Bahkan, tidak ada keberatan dari saksi di seluruh TPS, PPS dan PPK.
“Rekapitulasi perolehan suara Pilkada Ciamis sebenarnya berjalan lancar tanpa ada hambatan. Bahkan, tidak terjadi protes atau peristiwa kericuhan di saat perhitungan suara mulai dari tingkat TPS, PPS dan PPK, “ katanya.

Menurut Kikim, setelah semua PPK selesai membacakan hasil akhir rekapitulasi perolehan suara Pilkada Ciamis, akhirnya KPU Ciamis menetapkan pasangan H Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata (SAJIWA) sebagai peraih suara terbanyak. )Ab@h**/R2/HR.

Sabtu, 28 September 2013

Di Benteng Ciamis, Kereta Tabrak Mobil Hingga ‘Nyungseb’ ke Sawah

Ciamis, - Sebuah mobil sedan suzuki forza dengan nomor polisi D 1029 CI yang dikemudikan, Rusman (45), warga Kelurahan Cigembor, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jumat (27/9), pukul 20.30 WIB tertabrak kereta api Serayu jurusan Purwokerto-Jakarta, di perlintasan kereta api tanpa pintu, di Lingkungan Rancapetir, Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Dari informasi yang dihimpun HR, dalam perisitwa kecelakaan ini beruntung tidak ada korban jiwa. Pasalnya, saat kejadian pengemudi berhasil loncat sebelum kereta api menghantam mobilnya. Hanya, dikabarkan pengendara mobil berikut keluarganya yang ikut menumpang di mobil tersebut mengalami shock.
Korban pun sempat dilarikan ke RSUD Ciamis. Namun, hingga berita ini diunggah, HR belum mengetahui apakah korban mengalami luka akibat kecelakaan ini. Diperoleh informasi juga bahwa korban adalah seorang guru biologi di MAN 2 Ciamis.
Saksi mata yang juga warga setempat, Budiman (30), mengatakan, saat itu dirinya tengah berada tidak jauh dari perlintasan kereta api. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara benturan keras saat kereta api melintas. Ketika dia menghampiri ke pusat suara benturan, ternyata sebuah mobil sudah terjungkal dipinggir rel dengan posisi nyungsep ke sawah.
”Saat kereta api sudah lewat, saya lihat sudah ada mobil di pinggir rel, sepertinya mobil tersebut tertabrak kereta api yang barusan melintas,” katanya, kepada HR, di lokasi kejadian, Jum’at (27/9) malam.
Namun, Budiman mengaku tidak mengetahui secara persis saat kejadian kecelakaan tersebut berlangsung. Karena menurutnya, saat kejadian itu hari sudah malam, sementara di lokasi kejadian tidak ada lampu penerangan jalan umum.

“Untuk persisnya saya tidak tahu, kenapa mobil itu bisa tertabrak. Entah karena pengemudinya tidak tahu ada kereta lewat atau saat melintas mobilnya mogok. Yang saya tahu mobil tersebut sudah tertabrak,” pungkasnya. (Ab@h**/HR-Online.

Jumat, 27 September 2013

MASSA GP ANSOR dan PMII DATANGI POLSEK RANCAH

RANCAH, – Ratusan massa dari Gerakan Pemuda Ansor dan Pergerakan Maha­siswa Islam Indonesia dari Kabupatean Ciamis, Tasikmalaya dan Kota Banjar, mendatangi Mar­kas Kepolisian Resor Ke­camatan Rancah, Kamis ( 26/9/2013).
Kedatangan mereka yang dilakukan dengan aksi damai itu, untuk memberikan dukung­an moral kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan konflik horizontal antara Ormas Gerakan Pemuda Ansor dengan salah seorang oknum anggota Organisasi Masyarakat ­(Or­mas) Islam.
Sebelum datang ke Mapolsek Rancah, mereka terlebih dahulu melakukan doa dan shalat Istighosah bersama di mesjid Agung Rancah yang dipimpin oleh Ketua MUI Kecamatan Rancah, Abas Basari, BA.
Melalui perwakilannya koordinator aksi, kedatangannya diterima oleh pihak jajaran Polsek Rancah. Sementara massa yang lainnya menunggu di luar Markas Polsek. Sambil menunggu musyawarah, hampir satu jam massa terus melakukan orasi.
Menurut Ketua GP Ansor Kecamatan Rancah, Syarif Hidayat, S.Ag, kedatangan me­reka ke Polsek Rancah un­tuk memberi dukungan moral ke­pada pihak kepolisian agar bisa segera menyelesaikan masalah dugaan pencemaran nama baik, yang dilakukan salah seorang oknum anggota ormas Islam.
Sebab kata Syarif jika tidak segera diselesaikan, dikha­watirkan akan terjadi konflik horisontal. 
“Kami, GP Ansor meminta perlindungan hukum apabila dalam situasi ini ada pihak yang memanfaatkan situasi. Sehing­ga kejadian tersebut menuduh pihak GP Ansor yang me­lakukan. Kami pihak GP Ansor hanya minta perlindungan hukum supaya kami tenang, “ jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Rancah yang diwakili Kasat Reskrim Polres Ciamis, Ajun Komisaris Polisi Eris, pihak kepolisian akan terus melanjutkan penyidikan masalah sesuai prosedur hukum.
Sedangkan untuk menindaklanjuti terkait dengan permintaan dari pihak GP Ansor yang meminta perlindungan hukum tentu akan diberikannya. 
Pihak kepolisian juga akan menindak pelaku tersebut, apabila ada orang yang sengaja melakukan tindakan terhadap orang sebagai terlapor siapapun itu. Dan tentunya itu apabila terjadi di luar permasalahan ini,” jelasnya. )Ab@h** 

Kamis, 26 September 2013

Curi Hewan Kurban, Pelaku Tewas Dihakimi Massa

TASIKMALAYA, - Seorang pencuri hewan ternak di Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, tewas dihakimi massa setelah terpergok warga saat mencuri domba untuk kurban.
Pelaku sempat dikejar sampai ke wilayah Kecamatan Cimerak, Ciamis, sebelum akhirnya dihakimi sampai tak bernyawa.

Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya AKP Auliya Jabar menerangkan, pelaku pencurian hewan ternak ini berjumlah tiga orang. Ketiga pelaku ini diketahui mencuri beberapa domba milik warga setempat pada Rabu pagi kemarin.
"Komplotan pencuri hewan ternak ini berjumlah tiga orang, satu melarikan diri, dua orang diamankan petugas di rumah sakit setelah dihakimi warga, dan seorang lagi tewas dihakimi warga setelah sempat melarikan diri ke wilayah Cimerak, Ciamis," kata Auliya kepada Kompas.com pada Kamis (26/9/2013).
Seorang dari komplotan pencuri ini yang babak belur dan masih dirawat di RSUD Kabupaten Tasikmalaya, bernama Atep (27), warga Kampung Bentang Hilir, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Garut.
Kini, kondisi tersangka masih kritis dan tengah ditangani tim medis rumah sakit setempat. Sedangkan, pelaku lainnya yang tewas tengah ditangani Satreskrim Ciamis, karena berada di wilayah hukum Polres Ciamis.
Sampai sekarang, polisi masih menunggu tersangka yang berhasil ditangkap selesai menjalani perawatan. Setelah itu, polisi akan memintai keterangan terkait kasus ini sekaligus mengungkap jaringan pencuri hewan ternak. Tersangka pun dijerat Pasal 363 KUHPidana tentang Pencurian.)Ab@h**/ KOMPAS.com

Rabu, 25 September 2013

Warga Kertasari Ciamis Digegerkan Isu Kuburan Bayi Aborsi

Ciamis, - Puluhan warga Perumahan Kertajaya di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Selasa (24/9), dihebohkan dengan penemuan sebuah gunungan mirip kuburan disemak-semak pemakaman umum. Gunungan tersebut diduga oleh warga setempat sebagai tempat pemakaman jasad seorang bayi yang meninggal akibat aborsi.
Sontak saja, informasi penemuan mirip kuburan tersebut menyebar luas di warga setempat. Warga pun akhirnya berduyun-duyun ke lokasi kuburan itu untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Karena menurut kabar, tanah berbentuk gunungan yang berada disemak-semak pemakaman umum itu, ditemukan tanda-tanda mencurigakan, seperti ada tetesan darah, koran bahkan tali dari kain kapan.
Setelah kabar tersebut meluas, Irawan (34), warga setempat, langsung menghubungi pihak kepolisian Polres Ciamis. Hal itu dilakukan agar kabar yang berkembang di masyarakat bisa diketahui secepatnya. “Saya awalnya dapat informasi dari seorang warga, katanya menemukan sebuah kuburan yang mencurigakan, dikebun belakang perum ini,” terangnya, kepada HR, Selasa (24/9).
Irawan menambahkan, setelah mendapat informasi tersebut, dirinya langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Ciamis. ”Karena warga resah dengan adanya kabar tersebut. Maka saya inisiatif lapor polisi,”ujarnya.
Setelah mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Ciamis pun langsung turun ke TKP. Hasil penyelidikan dan indentifikasi yang dilakukan pihak kepolisian, ternyata tidak menemukan mayat seorang bayi manusia seperti kabar yang telah menyebar di warga setempat.

Ketika dicek, ternyata gunungan mirip kuburan tersebut, hanyalah ulah orang iseng yang entah apa tujuannya. Karena setelah polisi yang dibantu warga menggali gunungan mirip kuburan tersebut, ternyata hanya ditemukan kepala ayam yang dibungkus kain putih. )Ab@h**/HR-Online.

Selasa, 24 September 2013

Hasil Hitung Sementara Pilkada Ciamis

CIAMIS – Sampai kemarin (23/9) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis belum merilis hasil penghitungan suara pemilihan kepala daerah (pilkada). Meski demikian, kubu Iing Syam Arifien – Jeje Wiradinata (Sajiwa) meyakini pasangan nomor urut satu itu menang dan meraih 490.997 suara atau 59,96 persen.
Raihan suara Sajiwa yang mendekati angka setengah juta itu, menurut Sekretaris Pemenangan (Sajiwa) Nanang Permana, merupakan total penghitungan berdasarkan data C1 atau real count dari 3.000 tempat pemungutan suara (TPS).
“Semua itu dari hasil 100 persen data masuk ke real count tim Sajiwa berdasarkan data C1 dari 3.000 TPS. Tentunya dapat kami pertanggungjawabkan,” jelas Nanang saat dihubungi Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin sore.
Hasil penghitungan real count Sajiwa, pasangan Berkah meraih 157.510 suara atau 19,24 persen. Berikutnya pasangan Bumi 142.520 suara atau 17,40 persen dan Heded 27.834 suara atau 3,40 persen.
Nanang mengatakan hasil perhitungan real count tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan yakin hasilnya tidak jauh beda dengan hasil resmi dari KPU Ciamis pada 29 September 2013 nanti. “Saya yakin (hasil rapat pleno KPU, red) tidak jauh berbeda dengan hasil real count kami,” tandas Nanang.
Iing-Jeje diusung diusung PPP, PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Sementara itu Ketua Tim Gabungan Enam Partai untuk pasangan Bumi, Ahmad Irfan Alawi mengaku belum bisa berkomentar banyak mengenai hasil penghitungan suara yang menempatkan Iing-Jeje meraih suara terbanyak. ”Kami masih menunggu perkembangan tahapan penghitungan suara dari KPU Ciamis saja, nanti pada saat pleno KPU,” tandasnya, kemarin.
Ketua KPU Ciamis Kikim Tarkim SAg MSi mengatakan, hingga kemarin pihaknya belum memiliki data pasti raihan hasil suara. “Untuk sementara kami belum punya data pasti, tunggu saja nanti. Kami akan umumkan di rapat pleno KPU,” tandasnya. )Ab@h**


Senin, 23 September 2013

BNN Ciamis Bentuk Penyuluh Anti Narkotika di Kalangan Pelajar

CIAMIS, - Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di kalangan pelajar, dianggap sangat memprihatinkan. Menyadari hal itu, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ciamis memandang perlu dilakukan pembentukan kader penyuluh anti narkotika di lingkungan sekolah.
Kepala BNN Kabupaten Ciamis, Engkan Iskandar mengatakan, kecenderungan penyalahgunaan penggunaan narkotika di kalangan pelajar, termasuk di Kabupaten Ciamis yakni ganja dan obat-obatan.
"Untuk di kalangan pelajar, sebagian besar kasus yang kita temukan di lapangan yaitu penyalahgunaan penggunaan narkotika jenis ganja dan obat-obatan, termasuk di Kabupaten Ciamis," ungkap Engkan saat ditemui seusai membuka kegiatan pembentukan kader penyuluh anti narkotika, di Hotel Priangan, Kabupaten Ciamis, Senin (23/9/2013).
Dalam kesempatan itu, Engkan menjelaskan, mengingat jumlah kasus peredaran penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar, pihaknya memandang pembentukan kader penyuluh anti narkotika ini sangat penting untuk menekan jumlah pengguna penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar.
Diakui dia, kegiatan serupa tidak dilakukan saat ini saja, akan tetapi pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Melalui upaya tersebut, kasus penyalahgunaan penggunaan narkotika pun bisa ditekan.
Lebih lanjut Engkan mengatakan, pada tahun ini pihaknya membentuk kader penyuluh anti narkotika di kalangan pelajar melibatkan 10 sekolah yang terdiri dari 9 siswa ditambah 1 guru pembimbing.

"Diharapkan kader-kader penyuluh anti narkotika yang telah kami bentuk ini, mampu menangkal peredaran penyalahgunaan penggunaan narkotika di kalangan pelajar," katanya. (Ab@h**/PR.

Minggu, 22 September 2013

PILKADA CIAMIS............................

Ciamis.- Kapolda Jawa Barat Irjen (Pol) Suhardi Alius mengungkapkan, kondisi kab. Ciamis menjelang dan saat pelaksanaan pencoblosan Pilkada Ciamis 2013, berjalan cukup kondusif.
“Hingga saat ini, kondisi kamtibmas Ciamis cukup kondusif. Mudah-mudahan hari ini berjalan lancar,” ungkap Kapolda Irjen (Pol) Suhardi Alius kepada RRI, saat pengecekan pengamanan  pelaksanaan pilkada Ciamis, di TPS 01 Kota Kulon kec. Ciamis kab. Ciamis Jawa Barat, Minggu (22/09/2013).
Menurut Kapolda, untuk pengamanan pilkada Ciamis, pihaknya selain menerjunkan anggota dari Polres Ciamis, juga menurunkan 1 SSK Brimob Polda Jawa Barat, serta backup pasukan dari polres Tasikmalaya dan Banjar.
“Untuk pengamanan ada 1 SSK Brimob dan 1 Pleton dari polres pendamping. Tapi kita juga sudah siapkan pasukan lainnya, apabila di butuhkan,” jelasnya.
Kapolda berharap, pelaksanaan pilkada di Jawa Barat yang tinggal menyisakan 2 daerah lagi yaitu kab. Cirebon serta putaran 2 pilkbup di Garut, dapat berjalan kondusif. Secara umum menurutnya, pelaksanaan pilkada di beberapa wilayah Jawa Barat, berjalan cukup lancar.
“Saya yakin masyarakat Jawa Barat yang santun dan cerdas bisa memilih pada pesta demokrasi serta menjaga kondusifitas,”tutupnya

Polres Ciamis Siagakan 9 Ribu Lebih Personel di 3 Ribu TPS

Polres Ciamis siagakan 9.850 personel untuk mengamankan 3 ribu yang tersebar di Kabupaten Ciamis dan Pangandaran.
Kabag Ops Polres Ciamis, Komisaris Sutisna mengungkapkan bahwa pihaknya sudah ‘menggeser’ 514 personel dibantu 6 ribu anggota Pelindung Masyarakat (Linmas), untuk mengamankan TPS yang tersebar di Kabupaten Ciamis dan DOB Pangandaran, sore ini.
Personel sudah kami lepas sore ini. Kami pastikan mereka sudah berada pada posisi di seluruh titik PAM pemungutan suara,” ungkap Sutisna, Sabtu (21/9).
Adapun personel Linmas yang diserahterimakan Pemkab Ciamis kepada Polres Ciamis berjumlah 9.850 personel, dibantu petugas yang ditunjuk untuk pengamamanan langsung 3.580 anggota, di 351 desa dan tujuh kelurahan.
Setiap anggota polisi bertugas mengaman tiga TPS dibantu enam anggota linmas. Kendati begitu, penempatannya disesuaikan dengan karakter daerah pemilihan masing-masing.
Untuk diketahui, jumlah DPT Pilkada Ciamis 2013 sebanyak 1.233.822 orang , dengan 611.023 pemilih laki-laki dan 622.799 pemilih perempuan. )Ab@h**

Sabtu, 21 September 2013

Terkait Kasus Penghinaan, GP Ansor Unjuk Rasa di Mapolres Ciamis

Ciamis,- Ratusan massa yang tergabung dalam organisasi pemuda GP Ansor NU (Nahdatul Ulama) Kabupaten Ciamis, Kota Tasik, Kota Banjar dan PMII mengelar aksi unjuk rasa dengan melakukan pemblokiran jalan di depan Mapolres Ciamis, Jum’at (20/9) sore.
Aksi tersebut dilakukan untuk mendesak pihak kepolisian agar segera memproses terduga yang telah melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap salah satu petinggi Nahdatul Ulama (NU) yang ditulis di jejaring sosial facebook, belum lama ini.
Ketua GP Ansor Kabupaten Ciamis, Dandeu Rifai Hilmi, mengatakan, pihaknya melaporkan salah seorang oknum anggota ormas ke Polres Ciamis dengan bukti tulisan penghinaan dan pelecehan di jejaring sosial facebook.
“Setelah kejadian itu, kami dari pengurus GP Ansor Ciamis, Tasik dan Banjar, mendatangi pihak kepolisian dan melaporkan oknum tersebut, dengan bukti-bukti lengkap terkait pelecahan dan penghinaan tersebut,” ungkapnya, kepada awak media, di sela-sela unjuk rasa.
Namun, lanjut Dande, setelah hampir 2 hari laporan tersebut masuk ke Polres Ciamis, hingga saat ini belum ada tindaklanjut untuk memproses laporan pengaduan tersebut. “Karenanya, kami mengelar aksi unjuk ini agar Polres Ciamis segera memproses laporan pengaduan kami, “ imbuhnya.
Dandeu mengatakan, pelecehan dan penghinaan yang dilakukan oleh oknum tersebut, tidak saja menghina terhadap petinggi NU, namun juga telah menghina terhadap salah satu pondok pesantren NU yang ada di Tasikmalaya.
“Dengan pelecehan dan penghinaan yang telah dilakukan oknum tersebut, jelas kami dari warga NU Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar tidak terima, karena sama saja menyakiti umat islam,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Koordiantor Aksi yang juga Ketua GP Ansor Tasikmalaya, Asep Muslim. Dalam orasinya, dia menegaskan, pihaknya meminta agar kepolisian segera memproses kasus pencemaran dan pelecehan terhadap petinggi NU dan Ponpes Cipasung.
“Apabila pihak kepolisian tidak segera mengambil langkah, maka jangan salahkan kami jika mengambil tindakan sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana, setelah menerima pendemo di halaman Polres Ciamis, mengatakan, sesuai laporan yang sudah diterima, pihaknya akan segera memproses setelah berkas laporan tersebut semuanya lengkap.
“Sesuai laporan penyidik yang menangani kasus ini bahwa akan segera memproses pengaduan terkait dugaan pelecahan dan pencemaran nama baik yang berkasnya sudah lengkap dari pelapor,” jelasnya.
Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana menegaskan, bukan berarti pihaknya tidak menindaklanjuti kasus ini, tetapi saat ini pihaknya tengah fokus dalam rangka pengamanan siaga satu menghadapi Pilkada Ciamis. Namun, pihaknya pun tetap memproses terhadap laporan pengaduan tersebut.

“Kami juga sudah memberikan surat panggilan kepada terduga pelecehan dan pencemaran nama baik ini, namun yang bersangkutan tidak datang. Tapi, kita akan kembali melakukan panggilan, kalau tetap tidak digubris, maka kami terpaksa akan menjemput secara paksa,” pungkasnya. (Ab@h**/HR-Online.

Jumat, 20 September 2013

HMI: Persaingan Ketat, Rawan Money Politik!

Ciamis, -Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis menggelar aksi damai di depan kantor Panwaslu, KPUD, dan Pemkab Ciamis, Kamis (19/09).
Ketua HMI Cabang Ciamis, Hilman Al-Hakim, yang juga Korlap dalam aksi damai tersebut mengatakan, aksi tersebut merupakan spontanitas untuk menyerukan agar Pilkada Bupati Ciamis berjalan fair, sukses dan kondusif.
“Karenanya, kami menyerukan agar Pilkada Ciamis berjalan fair dan tidak dicederai dengan adanya money politik atau politik uang. Makanya kami mendesak Panwaslu agar proaktif untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal tersebut,” tegasnya.
Menurut Hilman, dengan persaingan begitu ketat antar kandidat di Pilkada Ciamis, kemungkinan terjadinya main curang dengan melakukan politik uang begitu besar. Karenanya, butuh pengawasan bersama dari seluruh element masyarakat untuk mengawasi jalannya pesta demokrasi rakyat Ciamis yang akan berlangsung pada 22 September mendatang.
“Ketika persaingan ketat, maka rentan terjadinya politik uang. Karena untuk sprint suara dalam mendongkrak dukungan rakyat di detik-detik terakhir ini tidak ada cara lain hanya dengan politik uang. Apalagi hasil survey kami bahwa sebagian besar masyarakat Ciamis pragmatis dalam menyikapi konteks politik. Dan sebagian besar diantara mereka belum bisa disebut sebagai pemilih cerdas,” ungkapnya.
Hilman menambahkan, selain akan mencederai demokrasi, praktek politik uang pun akan membawa dampak negatif terhadap masyarakat. “Terlebih, akan berdampak negatif pula terhadap bupati-wakil Ciamis terpilih nanti, karena akan berpikir untuk bisa mengembalikan uang tersebut ketika dia menjabat nanti, “ ungkapnya.
Selain itu, kata Hilman, HMI juga menghimbau agar membudayakan semangat politik bersih, transparan, jujur dan berpihak untuk rakyat.” Kita juga meminta tidak ada intervensi dari PNS dan Pemkab Ciamis untuk mengarahkan dukungan kepada salah satu calon. Kami minta seluruh lembaga pemerintahan harus netral dan independent dalam Pilkada Ciamis ini,” kata. Hilman
Sementara itu, Ketua Panwaslu Ciamis, Uce kurniawan, menyatakan sepakat dengan seruan yang digulirkan HMI Ciamis dengan menolak politik uang di Pilkada Ciamis. Pihaknya, sambung Uce,  meminta kepada seluruh masyarakat agar segera malaporkan ke Panwaslu apabila menemukan kecurangan tersebut.

”Kami juga tidak bisa bekerja sendiri, tentunya butuh bantuan dari masyarakat untuk menciptakan Pilkada Ciamis berjalan fair, sukses dan kondusif,” pungkasnya. (Ab@h**/HR-Online.