"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Senin, 30 September 2013

Pilkada Ciamis Kondusif

Ciamis,- Terkait pujian yang diberikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Jawa Barat, tentang kondusifitas pelaksanaan Pilkada Ciamis tahun 2013, Ketua KPUD Ciamis, Kikim Tarkim, S.Ag, M.Si, menyatakan terimakasih kepada masyarakat Kabupaten Ciamis dan Pangandaran.
“Alhamdulillah, kita bersyukur. Ini semua berkat kebaikan dan kedewasaan masyarakat Ciamis dalam berdemokrasi. Jadi ini semua adalah karya bahkan mahakarya dari rakyat Ciamis,” ungkap Kikim, ketika ditemui HR seusai acara rapat pleno terbuka penghitungan suara Pilkada Ciamis, Minggu (29/9), di Gedung IC Ciamis.
Menurut Kikim, proses dan tahapan pelaksanaan Pilkada Ciamis berhasil dijalankan dengan lancar. Buktinya, sampai sekarang tidak terdapat keberatan dari para saksi yang diutus masing-masing pasangan calon (paslon).
“Tadi selama rapat juga tidak ada keberatan yang terungkap dari para saksi paslon. Begitu juga selama masa tahapan Pilkada tidak ada kejadian yang aneh-aneh. Semuanya mengalir begitu saja tanpa ada hambatan,” ujarnya.

384.649 Warga Tidak Gunakan Hak Pilihnya
Dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak  1,233,822, diketahui sebanyak 384.649 atau sekitar 31,18 persen calon pemilih tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Ciamis yang digelar 22 September lalu.Sementara sebanyak 22,982 surat suara dinyatakan tidak sah. Dengan begitu, sebanyak 826.191 surat suara dinyatakan sah dan merupakan angka partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada Ciamis tahun 2013.
“Tentunya kami akan mengevaluasi jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilihnya. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak dan mensosialisasikan penyelenggaraan Pilkada Ciamis kepada masyarakat,” ungkap Ketua KPUD Ciamis, Kikim Tarkim, kepada HR, usai rapat pleno terbuka KPUD Ciamis terkait perhitungan rekapitulasi manual Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center Ciamis, Minggu (29/9).

Akan tetapi, lanjut Kikim, pihaknya pun mengapresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam turut menyukseskan Pilkada Ciamis. Diharapkan, melalui partisipasi masyarakat ini akan terbangun pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat.
”Kami lihat tahapan pelaksanaan Pilkada Ciamis mulai dari tahapan awal hingga masa akhir kampanye, berjalan lancar aman, tertib dan kondusif sesuai dengan harapan semua pihak,” pungkasnya.
Sebelumnya, dari 826.191 surat suara yang sah di 3.000 tempat pemungutan suara (TPS) di 36 Kecamatan di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran, pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata (SAJIWA) berhasil mengungguli perolehan suara dari pasangan calon lainnya pada Pilkada Ciamis yang digelar 22 September lalu.
Berdasarkan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ciamis terbuka terkait rekapitulasi perhitungan manual Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center, Minggu (29/09), pasangan SAJIWA meraih suara terbanyak dengan memperoleh 495.522 suara atau 59,98 persen.
Sementara diposisi kedua disusul pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis, Bagus A. Wiwaha-Akasah (BERKAH) dengan mengumpulkan 157.701 suara atau 19,09 persen. Sedangkan diposisi ketiga diperoleh pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis, Budi Kurnia-Mita Permatasari (BUMI), dengan memperoleh 146.021 suara atau 17,67 persen. Posisi terakhir ditempati pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis, Heddy Suhendra-Yedi (HEDED) dengan memperoleh 26.941 suara atau 3,26 persen.

2 Saksi Paslon Tidak Menandatangani Berita Acara Pleno KPUD
Saksi dari pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis nomor urut 3, Budi Kurnia- Mita Permatasari (BUMI) dan saksi pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Ciamis nomor urut 4, Heddy Suhendra- Yedi (Hedded), ternyata tidak menandatangani berita acara hasil pleno terbuka KPUD terkait perhitungan rekapitulasi manual Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center Ciamis, Minggu (29/9).
Ketua KPUD Ciamis, Kikim Tarkim, mengatakan, setelah selesai pleno hasil rekapituliasi perolehan suara Pilkada Ciamis, hanya ada 2 saksi paslon (pasangan calon) yang menandatangani berita acara hasil pleno, yakni saksi paslon nomor urut 1 (SAJIWA) dan saksi nomor urut 2 (BERKAH). Sedangkan saksi paslon nomor urut 3 (BUMI) dan saksi nomor urut 4 (Hedded) tidak menandatangani berita acara hasil pleno.
“Meski ada dua paslon yang tidak menandatangani hasil pleno  KPU, itu tidak menjadi masalah. Yang penting KPUD sudah menetapkan perolehan suara Pilkada Ciamis dan itu harus bisa diterima oleh semua paslon. Namun, jika ada yang keberatan, tentunya itu hak paslon, termasuk jika akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK),” katanya, kepada HR, usai rapat pleno KPUD, di Gedung Islamic Center Ciamis, Minggu (22/9).
Menurut Kikim, dari seluruh hasil rekapitulasi suara di masing-masing kecamatan yang  dibacakan oleh PPK dihadapan umum, sebenarnya tidak ada masalah. Bahkan, tidak ada keberatan dari saksi di seluruh TPS, PPS dan PPK.
“Rekapitulasi perolehan suara Pilkada Ciamis sebenarnya berjalan lancar tanpa ada hambatan. Bahkan, tidak terjadi protes atau peristiwa kericuhan di saat perhitungan suara mulai dari tingkat TPS, PPS dan PPK, “ katanya.

Menurut Kikim, setelah semua PPK selesai membacakan hasil akhir rekapitulasi perolehan suara Pilkada Ciamis, akhirnya KPU Ciamis menetapkan pasangan H Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata (SAJIWA) sebagai peraih suara terbanyak. )Ab@h**/R2/HR.

Sabtu, 28 September 2013

Di Benteng Ciamis, Kereta Tabrak Mobil Hingga ‘Nyungseb’ ke Sawah

Ciamis, - Sebuah mobil sedan suzuki forza dengan nomor polisi D 1029 CI yang dikemudikan, Rusman (45), warga Kelurahan Cigembor, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jumat (27/9), pukul 20.30 WIB tertabrak kereta api Serayu jurusan Purwokerto-Jakarta, di perlintasan kereta api tanpa pintu, di Lingkungan Rancapetir, Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Dari informasi yang dihimpun HR, dalam perisitwa kecelakaan ini beruntung tidak ada korban jiwa. Pasalnya, saat kejadian pengemudi berhasil loncat sebelum kereta api menghantam mobilnya. Hanya, dikabarkan pengendara mobil berikut keluarganya yang ikut menumpang di mobil tersebut mengalami shock.
Korban pun sempat dilarikan ke RSUD Ciamis. Namun, hingga berita ini diunggah, HR belum mengetahui apakah korban mengalami luka akibat kecelakaan ini. Diperoleh informasi juga bahwa korban adalah seorang guru biologi di MAN 2 Ciamis.
Saksi mata yang juga warga setempat, Budiman (30), mengatakan, saat itu dirinya tengah berada tidak jauh dari perlintasan kereta api. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara benturan keras saat kereta api melintas. Ketika dia menghampiri ke pusat suara benturan, ternyata sebuah mobil sudah terjungkal dipinggir rel dengan posisi nyungsep ke sawah.
”Saat kereta api sudah lewat, saya lihat sudah ada mobil di pinggir rel, sepertinya mobil tersebut tertabrak kereta api yang barusan melintas,” katanya, kepada HR, di lokasi kejadian, Jum’at (27/9) malam.
Namun, Budiman mengaku tidak mengetahui secara persis saat kejadian kecelakaan tersebut berlangsung. Karena menurutnya, saat kejadian itu hari sudah malam, sementara di lokasi kejadian tidak ada lampu penerangan jalan umum.

“Untuk persisnya saya tidak tahu, kenapa mobil itu bisa tertabrak. Entah karena pengemudinya tidak tahu ada kereta lewat atau saat melintas mobilnya mogok. Yang saya tahu mobil tersebut sudah tertabrak,” pungkasnya. (Ab@h**/HR-Online.

Jumat, 27 September 2013

MASSA GP ANSOR dan PMII DATANGI POLSEK RANCAH

RANCAH, – Ratusan massa dari Gerakan Pemuda Ansor dan Pergerakan Maha­siswa Islam Indonesia dari Kabupatean Ciamis, Tasikmalaya dan Kota Banjar, mendatangi Mar­kas Kepolisian Resor Ke­camatan Rancah, Kamis ( 26/9/2013).
Kedatangan mereka yang dilakukan dengan aksi damai itu, untuk memberikan dukung­an moral kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan konflik horizontal antara Ormas Gerakan Pemuda Ansor dengan salah seorang oknum anggota Organisasi Masyarakat ­(Or­mas) Islam.
Sebelum datang ke Mapolsek Rancah, mereka terlebih dahulu melakukan doa dan shalat Istighosah bersama di mesjid Agung Rancah yang dipimpin oleh Ketua MUI Kecamatan Rancah, Abas Basari, BA.
Melalui perwakilannya koordinator aksi, kedatangannya diterima oleh pihak jajaran Polsek Rancah. Sementara massa yang lainnya menunggu di luar Markas Polsek. Sambil menunggu musyawarah, hampir satu jam massa terus melakukan orasi.
Menurut Ketua GP Ansor Kecamatan Rancah, Syarif Hidayat, S.Ag, kedatangan me­reka ke Polsek Rancah un­tuk memberi dukungan moral ke­pada pihak kepolisian agar bisa segera menyelesaikan masalah dugaan pencemaran nama baik, yang dilakukan salah seorang oknum anggota ormas Islam.
Sebab kata Syarif jika tidak segera diselesaikan, dikha­watirkan akan terjadi konflik horisontal. 
“Kami, GP Ansor meminta perlindungan hukum apabila dalam situasi ini ada pihak yang memanfaatkan situasi. Sehing­ga kejadian tersebut menuduh pihak GP Ansor yang me­lakukan. Kami pihak GP Ansor hanya minta perlindungan hukum supaya kami tenang, “ jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Rancah yang diwakili Kasat Reskrim Polres Ciamis, Ajun Komisaris Polisi Eris, pihak kepolisian akan terus melanjutkan penyidikan masalah sesuai prosedur hukum.
Sedangkan untuk menindaklanjuti terkait dengan permintaan dari pihak GP Ansor yang meminta perlindungan hukum tentu akan diberikannya. 
Pihak kepolisian juga akan menindak pelaku tersebut, apabila ada orang yang sengaja melakukan tindakan terhadap orang sebagai terlapor siapapun itu. Dan tentunya itu apabila terjadi di luar permasalahan ini,” jelasnya. )Ab@h** 

Kamis, 26 September 2013

Curi Hewan Kurban, Pelaku Tewas Dihakimi Massa

TASIKMALAYA, - Seorang pencuri hewan ternak di Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, tewas dihakimi massa setelah terpergok warga saat mencuri domba untuk kurban.
Pelaku sempat dikejar sampai ke wilayah Kecamatan Cimerak, Ciamis, sebelum akhirnya dihakimi sampai tak bernyawa.

Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya AKP Auliya Jabar menerangkan, pelaku pencurian hewan ternak ini berjumlah tiga orang. Ketiga pelaku ini diketahui mencuri beberapa domba milik warga setempat pada Rabu pagi kemarin.
"Komplotan pencuri hewan ternak ini berjumlah tiga orang, satu melarikan diri, dua orang diamankan petugas di rumah sakit setelah dihakimi warga, dan seorang lagi tewas dihakimi warga setelah sempat melarikan diri ke wilayah Cimerak, Ciamis," kata Auliya kepada Kompas.com pada Kamis (26/9/2013).
Seorang dari komplotan pencuri ini yang babak belur dan masih dirawat di RSUD Kabupaten Tasikmalaya, bernama Atep (27), warga Kampung Bentang Hilir, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Garut.
Kini, kondisi tersangka masih kritis dan tengah ditangani tim medis rumah sakit setempat. Sedangkan, pelaku lainnya yang tewas tengah ditangani Satreskrim Ciamis, karena berada di wilayah hukum Polres Ciamis.
Sampai sekarang, polisi masih menunggu tersangka yang berhasil ditangkap selesai menjalani perawatan. Setelah itu, polisi akan memintai keterangan terkait kasus ini sekaligus mengungkap jaringan pencuri hewan ternak. Tersangka pun dijerat Pasal 363 KUHPidana tentang Pencurian.)Ab@h**/ KOMPAS.com

Rabu, 25 September 2013

Warga Kertasari Ciamis Digegerkan Isu Kuburan Bayi Aborsi

Ciamis, - Puluhan warga Perumahan Kertajaya di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Selasa (24/9), dihebohkan dengan penemuan sebuah gunungan mirip kuburan disemak-semak pemakaman umum. Gunungan tersebut diduga oleh warga setempat sebagai tempat pemakaman jasad seorang bayi yang meninggal akibat aborsi.
Sontak saja, informasi penemuan mirip kuburan tersebut menyebar luas di warga setempat. Warga pun akhirnya berduyun-duyun ke lokasi kuburan itu untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Karena menurut kabar, tanah berbentuk gunungan yang berada disemak-semak pemakaman umum itu, ditemukan tanda-tanda mencurigakan, seperti ada tetesan darah, koran bahkan tali dari kain kapan.
Setelah kabar tersebut meluas, Irawan (34), warga setempat, langsung menghubungi pihak kepolisian Polres Ciamis. Hal itu dilakukan agar kabar yang berkembang di masyarakat bisa diketahui secepatnya. “Saya awalnya dapat informasi dari seorang warga, katanya menemukan sebuah kuburan yang mencurigakan, dikebun belakang perum ini,” terangnya, kepada HR, Selasa (24/9).
Irawan menambahkan, setelah mendapat informasi tersebut, dirinya langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Ciamis. ”Karena warga resah dengan adanya kabar tersebut. Maka saya inisiatif lapor polisi,”ujarnya.
Setelah mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Ciamis pun langsung turun ke TKP. Hasil penyelidikan dan indentifikasi yang dilakukan pihak kepolisian, ternyata tidak menemukan mayat seorang bayi manusia seperti kabar yang telah menyebar di warga setempat.

Ketika dicek, ternyata gunungan mirip kuburan tersebut, hanyalah ulah orang iseng yang entah apa tujuannya. Karena setelah polisi yang dibantu warga menggali gunungan mirip kuburan tersebut, ternyata hanya ditemukan kepala ayam yang dibungkus kain putih. )Ab@h**/HR-Online.

Selasa, 24 September 2013

Hasil Hitung Sementara Pilkada Ciamis

CIAMIS – Sampai kemarin (23/9) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis belum merilis hasil penghitungan suara pemilihan kepala daerah (pilkada). Meski demikian, kubu Iing Syam Arifien – Jeje Wiradinata (Sajiwa) meyakini pasangan nomor urut satu itu menang dan meraih 490.997 suara atau 59,96 persen.
Raihan suara Sajiwa yang mendekati angka setengah juta itu, menurut Sekretaris Pemenangan (Sajiwa) Nanang Permana, merupakan total penghitungan berdasarkan data C1 atau real count dari 3.000 tempat pemungutan suara (TPS).
“Semua itu dari hasil 100 persen data masuk ke real count tim Sajiwa berdasarkan data C1 dari 3.000 TPS. Tentunya dapat kami pertanggungjawabkan,” jelas Nanang saat dihubungi Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin sore.
Hasil penghitungan real count Sajiwa, pasangan Berkah meraih 157.510 suara atau 19,24 persen. Berikutnya pasangan Bumi 142.520 suara atau 17,40 persen dan Heded 27.834 suara atau 3,40 persen.
Nanang mengatakan hasil perhitungan real count tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan yakin hasilnya tidak jauh beda dengan hasil resmi dari KPU Ciamis pada 29 September 2013 nanti. “Saya yakin (hasil rapat pleno KPU, red) tidak jauh berbeda dengan hasil real count kami,” tandas Nanang.
Iing-Jeje diusung diusung PPP, PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Sementara itu Ketua Tim Gabungan Enam Partai untuk pasangan Bumi, Ahmad Irfan Alawi mengaku belum bisa berkomentar banyak mengenai hasil penghitungan suara yang menempatkan Iing-Jeje meraih suara terbanyak. ”Kami masih menunggu perkembangan tahapan penghitungan suara dari KPU Ciamis saja, nanti pada saat pleno KPU,” tandasnya, kemarin.
Ketua KPU Ciamis Kikim Tarkim SAg MSi mengatakan, hingga kemarin pihaknya belum memiliki data pasti raihan hasil suara. “Untuk sementara kami belum punya data pasti, tunggu saja nanti. Kami akan umumkan di rapat pleno KPU,” tandasnya. )Ab@h**


Senin, 23 September 2013

BNN Ciamis Bentuk Penyuluh Anti Narkotika di Kalangan Pelajar

CIAMIS, - Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di kalangan pelajar, dianggap sangat memprihatinkan. Menyadari hal itu, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ciamis memandang perlu dilakukan pembentukan kader penyuluh anti narkotika di lingkungan sekolah.
Kepala BNN Kabupaten Ciamis, Engkan Iskandar mengatakan, kecenderungan penyalahgunaan penggunaan narkotika di kalangan pelajar, termasuk di Kabupaten Ciamis yakni ganja dan obat-obatan.
"Untuk di kalangan pelajar, sebagian besar kasus yang kita temukan di lapangan yaitu penyalahgunaan penggunaan narkotika jenis ganja dan obat-obatan, termasuk di Kabupaten Ciamis," ungkap Engkan saat ditemui seusai membuka kegiatan pembentukan kader penyuluh anti narkotika, di Hotel Priangan, Kabupaten Ciamis, Senin (23/9/2013).
Dalam kesempatan itu, Engkan menjelaskan, mengingat jumlah kasus peredaran penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar, pihaknya memandang pembentukan kader penyuluh anti narkotika ini sangat penting untuk menekan jumlah pengguna penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar.
Diakui dia, kegiatan serupa tidak dilakukan saat ini saja, akan tetapi pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Melalui upaya tersebut, kasus penyalahgunaan penggunaan narkotika pun bisa ditekan.
Lebih lanjut Engkan mengatakan, pada tahun ini pihaknya membentuk kader penyuluh anti narkotika di kalangan pelajar melibatkan 10 sekolah yang terdiri dari 9 siswa ditambah 1 guru pembimbing.

"Diharapkan kader-kader penyuluh anti narkotika yang telah kami bentuk ini, mampu menangkal peredaran penyalahgunaan penggunaan narkotika di kalangan pelajar," katanya. (Ab@h**/PR.

Minggu, 22 September 2013

PILKADA CIAMIS............................

Ciamis.- Kapolda Jawa Barat Irjen (Pol) Suhardi Alius mengungkapkan, kondisi kab. Ciamis menjelang dan saat pelaksanaan pencoblosan Pilkada Ciamis 2013, berjalan cukup kondusif.
“Hingga saat ini, kondisi kamtibmas Ciamis cukup kondusif. Mudah-mudahan hari ini berjalan lancar,” ungkap Kapolda Irjen (Pol) Suhardi Alius kepada RRI, saat pengecekan pengamanan  pelaksanaan pilkada Ciamis, di TPS 01 Kota Kulon kec. Ciamis kab. Ciamis Jawa Barat, Minggu (22/09/2013).
Menurut Kapolda, untuk pengamanan pilkada Ciamis, pihaknya selain menerjunkan anggota dari Polres Ciamis, juga menurunkan 1 SSK Brimob Polda Jawa Barat, serta backup pasukan dari polres Tasikmalaya dan Banjar.
“Untuk pengamanan ada 1 SSK Brimob dan 1 Pleton dari polres pendamping. Tapi kita juga sudah siapkan pasukan lainnya, apabila di butuhkan,” jelasnya.
Kapolda berharap, pelaksanaan pilkada di Jawa Barat yang tinggal menyisakan 2 daerah lagi yaitu kab. Cirebon serta putaran 2 pilkbup di Garut, dapat berjalan kondusif. Secara umum menurutnya, pelaksanaan pilkada di beberapa wilayah Jawa Barat, berjalan cukup lancar.
“Saya yakin masyarakat Jawa Barat yang santun dan cerdas bisa memilih pada pesta demokrasi serta menjaga kondusifitas,”tutupnya

Polres Ciamis Siagakan 9 Ribu Lebih Personel di 3 Ribu TPS

Polres Ciamis siagakan 9.850 personel untuk mengamankan 3 ribu yang tersebar di Kabupaten Ciamis dan Pangandaran.
Kabag Ops Polres Ciamis, Komisaris Sutisna mengungkapkan bahwa pihaknya sudah ‘menggeser’ 514 personel dibantu 6 ribu anggota Pelindung Masyarakat (Linmas), untuk mengamankan TPS yang tersebar di Kabupaten Ciamis dan DOB Pangandaran, sore ini.
Personel sudah kami lepas sore ini. Kami pastikan mereka sudah berada pada posisi di seluruh titik PAM pemungutan suara,” ungkap Sutisna, Sabtu (21/9).
Adapun personel Linmas yang diserahterimakan Pemkab Ciamis kepada Polres Ciamis berjumlah 9.850 personel, dibantu petugas yang ditunjuk untuk pengamamanan langsung 3.580 anggota, di 351 desa dan tujuh kelurahan.
Setiap anggota polisi bertugas mengaman tiga TPS dibantu enam anggota linmas. Kendati begitu, penempatannya disesuaikan dengan karakter daerah pemilihan masing-masing.
Untuk diketahui, jumlah DPT Pilkada Ciamis 2013 sebanyak 1.233.822 orang , dengan 611.023 pemilih laki-laki dan 622.799 pemilih perempuan. )Ab@h**

Sabtu, 21 September 2013

Terkait Kasus Penghinaan, GP Ansor Unjuk Rasa di Mapolres Ciamis

Ciamis,- Ratusan massa yang tergabung dalam organisasi pemuda GP Ansor NU (Nahdatul Ulama) Kabupaten Ciamis, Kota Tasik, Kota Banjar dan PMII mengelar aksi unjuk rasa dengan melakukan pemblokiran jalan di depan Mapolres Ciamis, Jum’at (20/9) sore.
Aksi tersebut dilakukan untuk mendesak pihak kepolisian agar segera memproses terduga yang telah melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap salah satu petinggi Nahdatul Ulama (NU) yang ditulis di jejaring sosial facebook, belum lama ini.
Ketua GP Ansor Kabupaten Ciamis, Dandeu Rifai Hilmi, mengatakan, pihaknya melaporkan salah seorang oknum anggota ormas ke Polres Ciamis dengan bukti tulisan penghinaan dan pelecehan di jejaring sosial facebook.
“Setelah kejadian itu, kami dari pengurus GP Ansor Ciamis, Tasik dan Banjar, mendatangi pihak kepolisian dan melaporkan oknum tersebut, dengan bukti-bukti lengkap terkait pelecahan dan penghinaan tersebut,” ungkapnya, kepada awak media, di sela-sela unjuk rasa.
Namun, lanjut Dande, setelah hampir 2 hari laporan tersebut masuk ke Polres Ciamis, hingga saat ini belum ada tindaklanjut untuk memproses laporan pengaduan tersebut. “Karenanya, kami mengelar aksi unjuk ini agar Polres Ciamis segera memproses laporan pengaduan kami, “ imbuhnya.
Dandeu mengatakan, pelecehan dan penghinaan yang dilakukan oleh oknum tersebut, tidak saja menghina terhadap petinggi NU, namun juga telah menghina terhadap salah satu pondok pesantren NU yang ada di Tasikmalaya.
“Dengan pelecehan dan penghinaan yang telah dilakukan oknum tersebut, jelas kami dari warga NU Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar tidak terima, karena sama saja menyakiti umat islam,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Koordiantor Aksi yang juga Ketua GP Ansor Tasikmalaya, Asep Muslim. Dalam orasinya, dia menegaskan, pihaknya meminta agar kepolisian segera memproses kasus pencemaran dan pelecehan terhadap petinggi NU dan Ponpes Cipasung.
“Apabila pihak kepolisian tidak segera mengambil langkah, maka jangan salahkan kami jika mengambil tindakan sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana, setelah menerima pendemo di halaman Polres Ciamis, mengatakan, sesuai laporan yang sudah diterima, pihaknya akan segera memproses setelah berkas laporan tersebut semuanya lengkap.
“Sesuai laporan penyidik yang menangani kasus ini bahwa akan segera memproses pengaduan terkait dugaan pelecahan dan pencemaran nama baik yang berkasnya sudah lengkap dari pelapor,” jelasnya.
Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana menegaskan, bukan berarti pihaknya tidak menindaklanjuti kasus ini, tetapi saat ini pihaknya tengah fokus dalam rangka pengamanan siaga satu menghadapi Pilkada Ciamis. Namun, pihaknya pun tetap memproses terhadap laporan pengaduan tersebut.

“Kami juga sudah memberikan surat panggilan kepada terduga pelecehan dan pencemaran nama baik ini, namun yang bersangkutan tidak datang. Tapi, kita akan kembali melakukan panggilan, kalau tetap tidak digubris, maka kami terpaksa akan menjemput secara paksa,” pungkasnya. (Ab@h**/HR-Online.

Jumat, 20 September 2013

HMI: Persaingan Ketat, Rawan Money Politik!

Ciamis, -Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis menggelar aksi damai di depan kantor Panwaslu, KPUD, dan Pemkab Ciamis, Kamis (19/09).
Ketua HMI Cabang Ciamis, Hilman Al-Hakim, yang juga Korlap dalam aksi damai tersebut mengatakan, aksi tersebut merupakan spontanitas untuk menyerukan agar Pilkada Bupati Ciamis berjalan fair, sukses dan kondusif.
“Karenanya, kami menyerukan agar Pilkada Ciamis berjalan fair dan tidak dicederai dengan adanya money politik atau politik uang. Makanya kami mendesak Panwaslu agar proaktif untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal tersebut,” tegasnya.
Menurut Hilman, dengan persaingan begitu ketat antar kandidat di Pilkada Ciamis, kemungkinan terjadinya main curang dengan melakukan politik uang begitu besar. Karenanya, butuh pengawasan bersama dari seluruh element masyarakat untuk mengawasi jalannya pesta demokrasi rakyat Ciamis yang akan berlangsung pada 22 September mendatang.
“Ketika persaingan ketat, maka rentan terjadinya politik uang. Karena untuk sprint suara dalam mendongkrak dukungan rakyat di detik-detik terakhir ini tidak ada cara lain hanya dengan politik uang. Apalagi hasil survey kami bahwa sebagian besar masyarakat Ciamis pragmatis dalam menyikapi konteks politik. Dan sebagian besar diantara mereka belum bisa disebut sebagai pemilih cerdas,” ungkapnya.
Hilman menambahkan, selain akan mencederai demokrasi, praktek politik uang pun akan membawa dampak negatif terhadap masyarakat. “Terlebih, akan berdampak negatif pula terhadap bupati-wakil Ciamis terpilih nanti, karena akan berpikir untuk bisa mengembalikan uang tersebut ketika dia menjabat nanti, “ ungkapnya.
Selain itu, kata Hilman, HMI juga menghimbau agar membudayakan semangat politik bersih, transparan, jujur dan berpihak untuk rakyat.” Kita juga meminta tidak ada intervensi dari PNS dan Pemkab Ciamis untuk mengarahkan dukungan kepada salah satu calon. Kami minta seluruh lembaga pemerintahan harus netral dan independent dalam Pilkada Ciamis ini,” kata. Hilman
Sementara itu, Ketua Panwaslu Ciamis, Uce kurniawan, menyatakan sepakat dengan seruan yang digulirkan HMI Ciamis dengan menolak politik uang di Pilkada Ciamis. Pihaknya, sambung Uce,  meminta kepada seluruh masyarakat agar segera malaporkan ke Panwaslu apabila menemukan kecurangan tersebut.

”Kami juga tidak bisa bekerja sendiri, tentunya butuh bantuan dari masyarakat untuk menciptakan Pilkada Ciamis berjalan fair, sukses dan kondusif,” pungkasnya. (Ab@h**/HR-Online.

Kamis, 19 September 2013

Tabrak Lari Babak Belur Dikeroyok Warga Pangandaran

Pangandaran, - Diduga akibat mabuk berat, dua pemuda yang tengah berwisata di daerah objek wisata pantai Pangandaran Kabupaten Pangandaran, Rabu (18/9) malam, babak belur dikeroyok massa, setelah mobil yang dikendarainya menabrak sepeda motor dan lantas berusaha melarikan diri. Puluhan warga Pangandaran langsung mengejar dua pemuda tersebut dan akhirnya tertangkap.
Dua pemuda itu berinisal Ic dan An yang merupakan warga Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Warga berhasil mengejar 2 pemuda yang melarikan diri tersebut di sebuah perapatan. Ketika tertangkap, tanpa basa basi warga langsung mengeroyok kedua pemuda yang diduga sedang dalam keadaan mabuk berat tersebut.
Sebelumnya, saat mengendarai mobil, dua pemuda asal Lakbok itu menabrak seorang perempuan yang tengah mengendarai sepeda motor di jalan Prapat Pangandaran. Namun, setelah menabrak korban, dia malah melarikan diri. Sontak, warga pun berang dan akhirnya mengejarnya.
Kini korban tabrak lari tersebut sudah dilarikan ke Puskesmas Pangandaran untuk mendapatkan perawatan medis. Korban tabrak lari itu diketahui bernama Yanti dan Irma. Keduanya hanya mengalami luka ringan di bagian kaki.
Menurut Bonay, warga setempat, aksi main hakim yang dilakukan oleh warga karena kesal terhadap dua pemuda yang setelah menabrak korban malah tidak bertanggungjawab dengan melarikan diri. Namun, akhirnya aksi warga dapat diredam, setelah pihak kepolisian sektor (Polsek) Pangandaran datang ke lokasi kejadian.

Setelah 2 pemuda itu tertangkap warga, kerumunan masa yang berdatangan ke lokasi kejadian pun semakin banyak. Polisi yang sigap turun ke lokasi kejadian langsung mengamankan kedua pemuda tersebut untuk dimintai keterangan dan kendaraannya pun turut diamankan. (Ab@h**/HR-Online.

Rabu, 18 September 2013

SMP MUHAMMADIYAH CIKONENG UNJUK KABISA



CIKONENG,- Pelajar SMP Muhammadiyah Cikoneng segudang kreasi dan peduli bahaya narkoba dengan melibatkan kehadiran orang tua siswa untuk menyaksikan kreasi anak dan mengikuti sosialisasi bahaya narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis, pada Jumat (13/09/2013).
Kreatifitas siswa di lingkungan sekolah menjadi modal utama meraih prestasi, baik akademis maupun non akademis serta terhindar dari kenakalan remaja, hal ini dapat di wujudkan melalui kegiatan ekstra kurikuler sebagaimana ditampilkan oleh pelajar SMP Muhammidiyah Cikoneng menggelar kreasi seni gamelan, tari, dan marching band yang menjadi kebanggaan siswa itu sendiri, pihak sekolah dan orang tua, karena pada kesempatan tersebut orang tua siswa diundang hadir mengikuti dan menyaksikan kreatifitas anak di sekolah.
Selain “unjuk kabisa” (menampilkan kreatifitas siswa) pihak sekolah pun peduli bahaya narkoba dengan menghadirkan BNN Kabupaten Ciamis untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba di lingkungan sekolah sekaligus memberikan pembinaan kesiswaan dengan mengambil sampel urine siswa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMP Muhammadiyah Cikoneng Sofwan, S.Pd. M.M. dalam sambutannya bahwa “disamping kebanggaan pihak sekolah terhadap siswa yang cerdas, berprestasi, memiliki kreatifitas yang tinggi juga pihak sekolah memiliki kekhawatiran atas kondisi bangsa saat ini dihadapkan pada era globalisasi yang tidak dapat dibendung namun dapat disaring dan dipilah mana yang positif dan manapula yang negagif termasuk kekhawatiran kenakalan siswa didalam dan diluar sekolah”
“Berangkat dari kekhawatiran tersebut kami memandang penting untuk mengundang BNN Kabupaten Ciamis untuk memberikan sosialisasi bahaya narkoba dan pembinaan siswa, sekaligus mengundang orang tua untuk ikut berperanserta aktif dalam mengawasi anaknya baik di rumah maupun di luar rumah” pungkas Sofwan.
Respon positif dari pihak sekolah disambut baik oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Ciamis Aris Nuryana, S.Sos, yang memimpin langsung kegiatan sosialisasi dan pembinaan siswa.
“Pihak BNN Kabupaten Ciamis melakukan berbagai upaya dalam menciptakan lingkungan bebas dari penyalahgunaan narkoba, baik di lingkungan kerja, lingkungan pendidikan maupun lingkungan masyarakat. Namun upaya BNN tersebut perlu didukung oleh seluruh kompenen masyarakat untuk berperanserta dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan masing-masing, mengingat masalah narkoba adalah masalah kita bersama, jangan menunggu kasus dan korban, cegah sedini mungkin” papar Aris. Selanjutnya materi sosialisasi bahaya narkoba disampaikan oleh Suhendi. SH (Staf BNN Kabupaten Ciamis) dengan tema “Remaja Beresiko Tinggi Menyalahgunakan Narkoba”, yang diikuti oleh siswa, pihak sekolah dan orang tua dengan harapan pelajar SMP Muhammadiyah mengetahui, memahami dan menyadari dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba serta memiliki pola pikir dan sikap terampil menolak narkoba, baik menyalahgunakan maupun mengedarkan.)Ab@h**/Sumber : Press Release BNNK Ciamis

Selasa, 17 September 2013

PNS Dilarang Keluyuran Tanpa Kerja

PANGANDARAN,- Pegawai Negeri Sipil (PNS) keluyuran pada saat jam kerja akan ditindak tegas. Apalagi melakukan kegiatan yang bukan pekerjaannya.
"Jangan ada PNS keluyuran ketika jam kerja. Tunjukkan bahwa kita adalah PNS Kabupaten Pangandaran yang disiplin," kata Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy pada apel pagi di lapangan Kantor Penjabat Bupati Pangandaran, di Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Selasa (17/9/2013).
Pejabat Bupati Pangandara Endjang mengatakan, dirinya pun meminta agar ketika jam kerja tidak ada PNS yang berangkat ke pasar, atau pusat perbelanjaan. "Jangan ada yang di pasar pada siang hari. Apalagi ke hotel di siang hari," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Pejabat Bupati Pangandara Endjang  meminta, pada saat jam kerja diharapkan seluruh PNS bekerja bersungguh-sungguh sesuai dengan tugas kewajibannya. (Ab@h**/pikiran-rakyat.com.

Senin, 16 September 2013

Siswa SD ‘Ngebut’ Kendarai Motor, Tabrak Batu Hingga Kritis

Banjarsari, - Kecelakan lalu lintas dengan pengendara anak di bawah umur kembali terjadi. Diduga akibat ‘ngebut’ ketika mengendarai sepeda motor, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 5 di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, mengalami kecelakaan tunggal saat berboncengan dengan temannya yang juga sama seorang siswa SD, Sabtu (14/9).
Kedua siswa yang bernama Dani Firmansyah (11) dan Noval (10), warga Desa Sindanghayu, Kecamatan Banjarsari itu, mengalami luka parah hingga harus dilarikan ke RSUD Kota Banjar.
Menurut Yayan, saksi mata yang juga warga Sindanghayu Banjasari, kecelakaan itu berawal ketika Dani yang membonceng Noval mengendarai sepeda motor bebek dari rumahnya menuju ke rumah temannya. Saat itu, motor yang dikendarai Dani telihat ‘ngebut’. Diduga karena dia baru belajar mengendarai motor, tiba-tiba kendali motornya oleng di saat kecepatan tinggi.
“Saat belok di tikungan, terlihat pengendara motor kehilangan kendali dan kemudian menabrak batu besar yang berada di pinggir jalan. Mereka pun terpental akibat benturan, ditambah akibat laju kecepatan motornya yang kencang, “ terang Yayan, kepada HR, di  lokasi kejadian, Sabtu (14/9).
Menurut Yayan, karena kondisi korban sangat parah, akhirnya kedua anak SD tersebut langsung dilarikan ke RSUD Banjar. “Karena lukanya sangat serius, tidak memungkinkan kalau korban di bawa ke Puskesmas Banjarsari,” imbuhnya.

Sementara itu, Marianah, Ibunda Dani, tidak kuasa menahan tangis, ketika melihat anaknya terkapar di ruangan UGD RSUD Banjar dengan kondisi kritis dan mengalami luka di bagian kepalanya. Sedangkan dari pihak keluarga korban, tidak ada satupun yang bersedia memberikan keterangan terkait kecelakaan tersebut. (Ab@h**/HR-Online.  

Sabtu, 14 September 2013

CCTV Rekam Seorang Perempuan Kerap “Ngutil” di Mini Market

Ciamis, - Sebuah mini market di jalan Jenderal Sudirman Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, telah mengidentifikasi seorang perempuan yang diduga kerap “ngutil” atau mencuri barang dagangan di sejumlah mini market di daerah Ciamis dan Tasikmalaya.
Hal itu setelah pihak mini market memutar rekaman CCTV bahwa tampak seorang perempuan tengah melancarkan aksi pencurian.
Supervisor sebuah mini market di Sindangrasa Ciamis, Herman, (25), mengatakan, sejumlah mini market Alfamart grup di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya kerap kehilangan barang-barang dagangannya. Padahal, karyawan tidak pernah lengah dalam melakukan pengawasan.
“Setelah memutar rekaman CCTV, jelas terlihat seorang perempuan dengan memakai pakaian longgar sedang memasukan susu bayi kemasan berharga di atas seratus ribuan ke dalam bajunya,” ujarnya, kepada HR, Jum’at (13/9).
Menurut Herman, dari sejumlah kejadian pencurian yang terekam kamera CCTV di sejumlah Alfa Mart di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya, ternyata pelakunya si perempuan yang memakai baju longgar tersebut. “Pelakunya si perempuan itu terus, dan pihak kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk  mengidentifikasi indentitasi si pelaku, “ ujarnya.
Modus pelaku, menurut Herman, kerap berpura-pura berbelanja. Sedangkan barang yang dibayar di kasir bukan barang yang dia ambil. ”Pelaku sepertinya sudah profesional. Soalnya terlihat pada rekaman, dia tidak menunjukan gerak-gerik yang kaku atau mencurigakan,”terangnya.
Herman juga mengatakan, setelah muncul kejadian tersebut, pihak manajemen Alfa Mart di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya akan melakukan koordinasi untuk menyikapi menyusul sering terjadinya aksi pencurian yang pelakunya sudah terekam kamera CCTV.
“Tentunya koordinasi juga dengan pihak kepolisian, agar identitas si pelaku terungkap. Kemudian untuk lebih lanjut prosesnya kita serahkan ke kepolisian untuk ditindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, “pungkasnya. [Ab@h**HR-Online.


Jumat, 13 September 2013

Penyelundupan Shabu 3.875 Gram di Bandara Husein Sastranegara Berhasil Digagalkan

Bandung.- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bandung, bekerjasama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Badan Narkotika Nasional (BNN), berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis Metamphetamine (Shabu) seberat 3.875 gram di Bandara Internasinal Husein Sastranegara Bandung, hal ini terungkap dalam Press Conference Bea dan Cukai, Rabu, (11/9/2013), di Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat jalan Asia Afrika Bandung, turut hadir Kepala DJBC Jawa Barat Kusdirman Iskandar, Direktur Penindakan dan Pencegahan (P2) Bea dan Cukai Jawa Barat Muhamad Sigit, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Anang Pratanto.
“Penangkapan ini merupakan tangkapan yang ketiga dan keempat di tahun 2013, sebelumnya penangkapan dilakukan di Kantor Pos Bandung dan Cirebon”, kata Kepala DJBC Jawa Barat Kusdirman Iskandar di awal paparannya, “Penangkapan ini merupakan jumlah tangkapan yang terbesar”, tambahnya, “Ini prestasi yang kami banggakan”, ujar Kusdirman.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Anang Pratanto dalam paparan singkatnya mengatakan bahwa penangkapan ini membuktikan BNNP Jabar dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serius dan sungguh-sungguh memberantas narkotika.
Direktur Penindakan dan Pencegahan (P2) Bea dan Cukai Jawa Barat Muhamad Sigit mengatakan bahwa penyelundupan narkotika hingga bulan Agustus 2013 sebanyak 145 kasus, meningkat dari tahun 2012 yang hanya  132 kasus, “Penyelundupan narkotika saat ini meningkat tajam dan dapat merusak hingga tiga generasi”, ungkap Sigit.
“119 kasus penyelundupan narkotika dilakukan oleh pria dan 39 kasus oleh wanita”, ungkap Sigit, “Saat ini penyelundupan melalui udara semakin tinggi, dan pelaku penyelundupan asal negara India meningkat tajam sebanyak 21 orang, diikuti pelaku dari Belanda dan China”, ujarnya.
Upaya penyelundupan narkotika jenis Metamphetamine (Shabu) seberat 3.875 gram di Bandara Internasinal Husein Sastranegara Bandung berhasil digagalkan sebanyak dua kali secara berturut-turut dalam kurun waktu dua hari dan merupakan jumlah terbesar dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Upaya penyelundupan pertama berhasil digagalkan Sabtu, (7/9/2013), di Bandara Internasinal Husein Sastranegara Bandung, dengan barang bukti Metamphetamine (Shabu) berupa bubuk kristal berwarna bening seberat 2.900 gram, dengan pelaku berinisial ASI (48 tahun) warga negara Indonesia beralamatkan di Jakarta, dengan modus disembunyikan di bagian dasar koper (bagasi), dikemas dalam tiga buah bungkusan amplop berwarna coklat yang telah dilakban bening.
Penangkapan penyelundupan pertama  berdasarkan kecurigaan petugas Bea dan Cukai Bandara Internasinal Husein Sastranegara Bandung terhadap gerak-gerik dan hasil pencitraan X-Ray atas seorang penumpang pesawat Silk Air No. Flight MI 192 Rute Singapura – Bandung yang tiba pukul 09.45 WIB.
Asumsi Metamphetamine (Shabu) berupa bubuk kristal berwarna bening seberat 2.900 gram di pasaran Rp. 1.800.000 /gram, maka total nilai narkoba Rp. 5.220.000.000.
Upaya penyelundupan kedua berhasil digagalkan Minggu, (8/9/2013), di Bandara Internasinal Husein Sastranegara Bandung, dengan barang bukti Metamphetamine (Shabu) berupa bubuk kristal berwarna bening seberat 975 gram, dengan pelaku berinisial MI (48 tahun) dan RA (48 tahun) warga negara India, beralamatkan di Chennai India dengan modus disembunyikan pada lapisan sandal
Penangkapan penyelundupan kedua berdasarkan kecurigaan petugas Bea dan Cukai Bandara Internasinal Husein Sastranegara Bandung terhadap gerak-gerik dan hasil pencitraan X-Ray atas seorang penumpang pesawat Silk Air No. Flight MI 196 Rute Singapura – Bandung yang tiba pukul 15.45 WIB.
Asumsi Metamphetamine (Shabu) berupa bubuk kristal berwarna bening seberat 975 gram di pasaran Rp. 1.800.000 /gram, maka total nilai narkoba Rp. 1.755.000.000.
Dengan asumsi satu gram Shabu dikonsumsi lima orang maka besar kerugian sosial diperkirakan 19.375 orang.
Ketentuan yang dilanggar para pelaku adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan,  pasal 102 huruf e, dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak lima miliar rupiah, serta Undang-Undang No.35 tahun 2009 Tentang Narkotika, Pasal 113 ayat (2)jo, Pasal 114 ayat (2)jo, dan Pasal 112 ayat (2) dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.

Pelaku dan barang bukti Shabu seberat 3.875 gram selanjutnya diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat untuk proses pengembangan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. (Ab@h**

Kamis, 12 September 2013

CABULI GADIS BELIA DUA PEMUDA DICIDUK

CIAMIS,- Petugas Kepolisian Sektor Ciamis menciduk dua orang pemuda yang diduga telah mencabuli seorang gadis belia sebut saja Melati (16) di tempat kos, Rabu (11/9/2013). 
Kini dua pemuda IA (20) warga Desa Buniseuri Keca­matan Cipaku Kabupaten Ci­amis dan DR (20) warga Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg Kabu­paten Ciamis diamankan di Mapolsek Cia­mis.
Menurut keterangan IR sebagaimana dituturkannya di hadapan petugas Polsek Ciamis, kasus pencabulan itu bermula saat dirinya berkomunikasi dengan korban melalui telepon untuk bertemu di tempat kos temannya, Selasa (10/9/2013) lalu.
Setelah sampai di tempat kos, kata IR, korban meminta IR untuk membeli minuman keras jenis Suliwa dengan alasan sedang stres karena ada masalah.
Menurut IR, setelah mendapat minumam keras ia bersama korban langsung minum sampai mabuk. Dalam kondisi mabuk tersebut kata, IR korban tiba-tiba langsung “nyosor” kepada IR dan DR. Di Tempat kos Dr itulah, terjadi peristiwa layaknya suami istri.
“Korban yang pertama ke saya nyosor-nyosor, karena melihat begitu saya langsung melakukan hal itu,” kata IR. 
Saat ditemukan di tempat kejadian perkara, Melati dalam kondisi tidak sadarkan diri karena terpengaruh oleh minuman keras. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Ciamis un­tuk mendapatkan perawatan. 
Sementara Melati saat ditemui di RSUD mengaku tidak ingat apa-apa pada saat kejadian. Yang dia ingat hanya saat bekomunikasi dengan tersangka kemudian bertemu di kosan dan diberi minuman oleh tersangka.
“Setelah diajak masuk dan diberi minuman saya langsung tidak ingat apa-apa. Bahkan ia juga tak ingat apa yang telah dialaminya. Sadar-sadar saya sudah ada di rumah sakit,” kata Melati.
Kapolsek Mujiran manambahkan sebelum melakukan pencabulan, dua pelaku sempat mencekoki korban dengan minuman keras jenis suliwa hingga tak sadarkan diri.
“Jika terbukti pelaku akan dikenakan pasal 81-82 tentang perlindungan anak. Untuk keperluan penyelidikan keduanya di tahan di Mapolsek Ciamis,” ucap Mujiran.]Ab@h**/kabar-priangan.com.

Rabu, 11 September 2013

Empat Jabatan Kepala Desa Diserahterimakan

PANGANDARAN, - Sebanyak empat jabatan kepala desa di wilayah Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran diserahterimakan. Acara pelatikan sendiri, dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy.
Pada acara yang dilakukan di aula Kecamatan Cimerak, Rabu (11/9/2013), turut hadir sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pangandaran.
Mereka yang menjalani serah terima jabatan adalah Kepala Desa Batumalang, Desa Cimerak, Desa Mekarsari, dan Desa Limusgede.
Jabatan yang diserahterimakan adalah Kepala Desa Batumalang dari Toto Suharto kepada Jaja Jaedi. Kemudian, Kepala Desa Cimerak dari Pendi Ependi kepada Dadang Rukanda.
Selanjutnya Kepala Desa Mekarsari Uce Hasid, kepada Rohimat. Dan, Kepala Desa Limusgede dari Engkos Koswara kepada Koswara Nugraha. (Ab@h**/pikiran-rakyat.com


Selasa, 10 September 2013

Pedagang Tahu Tempe di Pasar Manis Keluhkan Mogok Nasional

CIAMIS, - Aksi mogok para pedagang tahu dan tempe yang digelar selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu (9-11/9/2013), tidak sepenuhnya disetujui oleh para pedagang. Sebab, selama mereka tidak berjualan, para pedagang pun dipastikan tidak mempunyai penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
Seperti yang dikeluhkan Dadi Darmadi (45), seorang pedagang tahu yang biasa mangkal di Blok A Pasar Manis Kabupaten Ciamis, dirinya merasa dirugikan dengan aksi yang dimotori Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) itu.
“Memang aksi saat ini merupakan aksi solidaritas para pengusaha tahu-tempe secara serentak. Akan tetapi, dari aksi ini pun, kami harus menanggung risiko sendiri karena kami tidak diperkenankan untuk berjualan. Saya pun tidak mempunyai penghasilan untuk tiga hari ke depan,” ungkap Dadi saat ditemui di Pasar Manis, Senin (9/9/2013).
Bahkan, diungkapkan Dadi, agar aksi mogok ini terkoordinir dilakukan mulai dari hulu hingga hilir produksi, ada sekelompok orang yang tidak diketahui utusan dari pihak mana, melakukan sweeping ke setiap kios pedagang tahu-tempe. Demikian juga yang dilakukan rekan-rekan pedagang tahu-tempe lainnya yang mengintervensi pedagang tahu-tempe yang berjualan.

“Jika selama aksi solidaritas mogok berjualan ini saya memaksakan diri untuk berjualan, maka kawan-kawan saya yang lain akan mengintervensi. Demi keselamatan, saya terpaksa ikut tidak berjualan,” katanya. Kedatangan dadi ke pasar pun hanya dipergunakan untuk melihat situasi dan kondisi terkait aksi solidaritas tersebut. (Ab@h**/ pikiran-rakyat.com

Senin, 09 September 2013

Terlibat Aksi Pencurian, Seorang Tukang Kue Dibekuk Polisi

Ciamis, - Seorang tukang kue berinisial TR, (28), warga Dusun Cinutug, Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian resort (Polres) Ciamis. Pria yang mengaku sudah 15 kali melakukan aksi pencurian ini, akhirnya dibekuk polisi setelah adanya pengaduan dari salah satu korban, Minggu (8/9).
TR, tersangka pencurian, saat diperiksa di Mapolres Ciamis, Senin (9/9), membenarkan bahwa dirinya sudah sekitar 15 kali terlibat aksi pencurian di daerah Cipaku dan Kawali. Target pencuriannya, yakni rumah warga. Namun untuk aksi yang terakhir, TR tampaknya apes, karena polisi berhasil menangkapnya setelah mendapat laporan dari korban yang mengetahui ciri-ciri pelaku saat beraksi dengan berpura-pura bersilaturahmi.
TR juga mengaku, uang haram dari hasil “kerja nyambi” sebagai pencuri, dia habiskan untuk membeli makan dan rokok. “Sedangkan hasil kerja dari jualan kue saya berikan kepada istri saya,” katanya, disela-sela pemeriksaan polisi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP. Shohet, SH, mengatakan, pelaku setiap melancarkan aksinya kerap berpura-pura bersilaturahmi. Namun, saat pemilik rumah lengah, pelaku kemudian menjalankan aksinya.
“Korban saat itu menaruh kepercayaan kepada pelaku, makanya si pelaku tidak diawasi. Tetapi setelah mendapat kepercayaan, dan si pemilik rumah tengah lengah, si palaku ini malah mencuri barang milik korban,” katanya, di Mapolres Ciamis, Senin (9/9).

Untuk mempertanggungkanjawabkan perbuatanya, kini pelaku hanya pasrah ketika diperiksa di ruangan pemeriksaan Satreskrim Polres Ciamis. Pelaku pun diancam dengan hukum 7 tahun penjara sebagaimana yang diatur dalam pasal 363  KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. )Ab@h**/HR-Online

Aparat Diterjunkan Amankan Pilkada Ciamis

CIAMIS - Sebanyak 10.530 aparat gabungan yang terdiri dari Kepolisian dari Polres Ciamis dan TNI dari Kodim 0613 Ciamis, diterjunkan atau disiagakan guna menyukseskan perhelatan jalannya Pemilihan Umum Kepala Daerah ( Pemilukada ) Kabupaten Ciamis pada tanggal 22 September 2013 mendatang.
Selain dari personil Polri dan TNI, sejumlah Intansi pemerintah lainnya juga ikut disiagakan untuk memberikan rasa aman selama Pilkada Ciamis berlangsung. Bahkan Pihak Polres Ciamis menurunkan Tim Khusus (Timsus) dan Tim anjing pelacak untuk mengantisifasi berbagai bentuk kejahatan dalam pesta demokrasi Pilkada Ciamis.
Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana mengatakan, untuk memberikan rasa aman dalam Pilkada Ciamis pihaknya mengerahkan 950 personil sisanya di bantu dari Polda Jabar," Selain dari Polri, kita juga melibatkan TNI dan Pemerintah lainnya, selain itu kami juga menurunkan tim khusus anti teror dan anjing pelacak," kata AKBP Witnu Urip Laksana.
" Seluruh personil nantinya akan kita tempatkan di 3000 lebih TPS diseluruh Kecamatan, setiap anggota polisi akan disiagakan untuk mengamankan 4 TPS yang dibantu oleh aparat gabungan lainnya," tuturnya.
Menurut Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana Pihaknya sudah menginventarisir perkiraan ancaman yang besar kemungkinan bisa terjadi pada tahapan-tahapan krusial," Pengaman akan dimulai sejak tahap kampanye para calon hingga penghitungan suara," tambahnya.
" Saya optimis dan menjamin seluruh TPS di Kabupaten Ciamis dikategorikan aman meskipun terdapat beberapa TPS yang termasuk rawan, kategori rawan 1 dan rawan 2 yang kita lihat dari faktor kondisi geografis medan jarak tempuh dan rawan bencana alam," katanya dengan penuh Optimis.

Untuk memberikan rasa aman Polres Ciamis juga terus menggelar kegiatan Pasukan Praja Galuh 2013 yang juga menggelar simulasi pengamanan dari berbagai bentuk kejahatan selama Pilkada Ciamis berlangsung. [Ab@h**

Sabtu, 07 September 2013

Manajemen RSUD Ciamis akan Dievaluasi

Ciamis, -Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis berkilah, kurangnya jumlah tenaga dokter di rumah sakit, menjadi penyebab lambatnya penanganan pasien, seperti yang banyak terjadi selama ini. Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ciamis, Cucu Nursyamsudin, Selasa (3/9), membenarkna kondisi itu. Dia juga mengungkapkan, salah satunya yang terjadi saat ini yaitu RSUD Ciamis hanya memiliki satu orang dokter bedah.
“Memang tadinya tiga orang. Hanya saja yang dua orang keluar, jadi tinggal satu. Tidak mungkin satu orang dokter melayani pasien bedah yang banyak tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Cucu menuturkan, meski dengan keterbatasan tenaga, pihaknya sudah berupaya untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada para pasien. Meskipun, untuk tindakan medis dilakukan oleh seorang perawat.
“Karena standarnya memang oleh perawat. Dokter hanya memeriksa saja. Kami sudah berusaha, karena prinsipnya tidak ada kontrak hasil, tapi kontrak upaya, itu yang kami lakukan,” ucapnya.
Terkait dengan pemberitaan seorang pasien yang mengalami pembusukan di bagian kaki, Cucu menyebutkan, bahwa pasien tersebut didiagnosa terserang penyakit diabetes mellitus (gula).
“Penyakit gula kan sangat rentan. Kenapa tidak kami perban, karena lukanya butuh suplai oksigen,” paparnya.
Masih menurut Cucu, soal harga obat yang tinggi, pihak RSUD sudah berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien yang bersangkutan.“Itu tadi, kami kontrak upaya bukan kontrak hasil. Kebutuhan obatnya memang mahal,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Ciamis, Hendra Marcusi, mengatakan, DPRD akan mengevalusi manajemen RSUD Ciamis. Menurutnya, laporan soal kejadian tersebut kerap berulang kali terjadi di RSUD.

“Ini permasalahan sistem, bukan soal tenaga medis atau tenaga perawat. Direktur dan jajarannya harus bertanggung jawab memperbaiki kondisi tersebut. Jangan menyalahkan bawahan dong,” ujarnya. Hendra menegaskan, masalah manajerial menjadi hal yang urgent untuk diperbaiki di RSUD Ciamis. “Seperti soal pengawasan Direksi terhadap jalannya pelayanan, itu merupakan permasalahan sistem dan kepemimpinan serta manajerialnya, tidak ada prajurit yang salah,” pungkasnya.)Ab@h**/ harapanrakyat.com.