PANGANDARAN,- Gelombang besar yang melanda wilayah pantai
Pangandaran, Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya, memaksa sejumlah nelayan
tidak pergi melaut. Kini mereka memanfaatkan waktu untuk memperbaiki alat
tangkap, seperti jaring maupun perlengkapan perahu.
Di tengah laut yang merupakan areal tangkapan nelayan,
gelombang bisa mencapai hingga tiga meter. Keadaan tersebut sangat berbahaya
bagi nelayan Pangandaran, karena perahu yang digunakan nelayan berukuran kecil.
"Di tepi pantai memang tidak begitu terasa besar,
tetapi jika sudah berada agak tengah ombak bear terus datang silih berganti.
Angin juga kencang. Lebih baik istirahat sembari memperbaiki alat
tangkap," ungkap jajang nelayan Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten
Pangandran, Jumat (7/6).
Dia mengungkapkan bahwa sebenarnya sebelum datang ombak
besar sedang musim ikan, sehingga hasil tangkapan lebih banyak dibandingkan
sebelumnya. Keadaan tersebut hanya berlangsung beberapa hari, yang disusul
dengan datangnya ombak disertai angin kencang.
"Sebenarnya hasil tangkapan mulai banyak, akan
tetapi sekarang terpaksa harus berhenti, tidak melaut. Risikonya sangat besar,
apalagi perahu kami ukurannya keil, bera dengan nelayan dari Cilacap yang
beroperasi pakai perahu besar. Sekarang sih lebih banyak memperbaiki jaring dan
perahu saja," tuturnya.
Bersama dengan nelayan lain, Ranto, ia menambahkan
berbeda dengan nelayan di tempat lain, nelayan di Pangandaran setiap hari Jumat
tidak melaut.
Tradisi itu sudah berlangsung sejak zaman dulu.
"Setiap hari Jumat, nelayan di sini tidak melaut. Ya setidaknya memberi
kesempatan laut untuk kembali menyediakan ikan lebih banyak," ujar Jajang.
Pada bagian lain ia mengatakan bahwa lokasi tangkap
nelayan Pangandaran tidak begitu jauh dari pantai. Hal itu disebabkan karena
perahu yang dipakai menangkap ikan berukuran kecil.
"Paling satu sampai satu setengah jam perjalanan.
kalau yang memancing, jaraknya lebih jauh lagi, dan ikan yag didapat juga
berukuran lebih besar," tuturnya.
Sementara Ranto mengungkapkan pada hari Senin (3/6)
sebuah perahu nelayan di sekitar Pelabuhan Pendaran Ikan (PPI) Cikidang, Desa
Babakan, Pangandaran hancur akibat diterjang ombak besar.
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa saat setelah perahu
keluar dari pangkalan perahu di sekitar PPI Cikidang. "Beruntung nelayan
selamat. kejadiannya juga di lokasi pintu keluar PPI. Ombaknya memang sangat
besar hingga perahu pecah," ungkapnya.
Berkenaan dengan gelombang tinggi, ketua Rukun Nelayan
(RN) Sukidin mengungkapkan sudah menyebarkan informasi adanya ancaman gelombang
tinggi yag diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
kepada nelayan pangandaran. Hanya saja, beberapa nelayan tetap nekad melaut,
salah satu alasannya karena untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
"Informasi tersebut sudah diteruskan kepada nelayan.
Memang masih ada yang melaut, untuk itu kami minta agar mereka lebih waspada
sebab kondisi ombak di tengah laut dapat cepat berubah. Saya juga tidak bisa
melarang meleka agar tidak melaut, jadi sifatnya hanya sekadar mengimbau
saja," ujarnya.(Ab@h**/PR