"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Jumat, 28 Juni 2013

GIAT DONOR DARAH HUT BHAYANGKARA....


GIAT DONOR DARAH


ANGGOTA BHAYANGKARI


PEMERIKSAAN


ANGGOTA LOGISTIK


PNS ( AB@H )


ANGGOTA POLSEK

POLRES CIAMIS : Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara yang ke – 67 Tahun 2013,  Pada hari Jum’at tanggal 28 Juni 2013 Polres Ciamis bekerja sama dengan PMI Cabang Ciamis melaksanakan  giat Donor Darah di Aula Mapolres Ciamis, kegiatan dimulai dari  pukul  08.00 wib s/d selesai, kegiatan tersebut diikuti oleh Bapak Kapolres AKBP WITNU URIP LAKSANA S.iK., dan Wakapolres KOMPOL IRWANSYAH  juga Anggota Polri (Polres dan Polsek), Pns Polri dan Bhayangkari, selama giat  berlangsung lancar aman dan tertib.
Darah yang terkumpur hampir 40 Labu, untuk selanjutya di sumbangkan ke PMI Cabang Ciamis untuk disalurkan pada yang membutuhkan.
JAYALAH BHAYANGKARA...............

Kamis, 27 Juni 2013

MASA DEPAN JUTAAN GENERASI MUDA TERANCAM

CIAMIS, (KP).- Peredaran narkoba dan obat-obat terlarang sudah bisa me­nembus ke seantero jagat. Tak ketinggalan termasuk Indonesia dan khususnya di wilayah Ka­bupaten Ciamis. Korbannya bukan saja, orang dewasa tetapi juga generasi muda. Maraknya penyalaguna­an narkoba telah mengancam masa depan jutaan generasi muda di Indonesia. 
Saat ini dari jumlah penduduk yang ada ada sekitar 4 juta orang atau 2,2 persen meng­gunakan narkoba.
Demikian disampaikan Ke­pala BNN Ciamis drg Engkan Iskandar Usri disela-sela kegiatan teatrikal menyambut Hari Anti Narkoba di alun-alun Ciamis Rabu (26/6). Dari jumlah tersebut, kata drg Engkan Iskandar Usri karena tidak adanya tempat, pemerintah baru mampu merehabilitasi sekitar 18.000 orang.
"Apabila 4 juta orang pengguna narkoba tersebut serempak direhabilitasi, maka Indo­nesia akan terbebas dari narkoba, ka­rena tidak ada yang meng­kon­sumsi, pasar narkoba akan mati. Namun kenyataannya di Indonesia juga belum mempunyai tempat rehabilitasi yang memadai," tutur drg Engkan Iskandar Usri, Dikatakan juga dengan prevelansi 2,2 persen, Indonesia bukan lagi menjadi negara transit tetapi sudah menjadi pasar narkoba. 
Pada tahun 2010 kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba sekitar Rp 41 triliun yang terdiri dari biaya private dan sosial. 
Maka dari itu kata drg Engkan Iskandar Usri  perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia, telah memasuki lam­pu kuning. Kita tidak bisa memerangi narkoba sendirian akan tetapi terus menerus melibatkan dan mendorong masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Termasuk, instansi pemerintah tingkat pusat ataupun daerah untuk sama-sama me­lakukan upaya mencegahnya.
Sementara dalam mempe­ringati Hari Anti Narkoba In­ternasional dengan tema "Se­hat TAnpa Narkoba" yang jatuh pada 26 Juni, BNN Kabu­paten Ciamis bersama masya­rakat melakukan aksi teatrikal berjalan kaki dari Kantor BNN Ci­amis menuju Alun-Alun Ciamis. 
Di sepanjang jalan orator terus meneriakan kata-kata pe­san moral kepada masyarakat mengenai bahaya narkoba dan berharap agar masyarakat men­jauhi narkoba.)Ab@h**

Selasa, 25 Juni 2013

Massa Datangi Pemda Tolak Pilkada......................

CIAMIS,-  Ratusan massa yang tegabung dalam forum ciamis menggugat, menolak keikutsertaan kabupaten pangandaran dalam pilkada kabupaten ciamis,karena pangandaran sekarang sudah terpisah dengan ciamis sehinga keikut sertaan mereka hanya menghambur-hamburkan biaya saja.
Hal tersebut dikatakan korlap aksi Endin  dalam orasinya dihadapan masa aksi bertempat di halaman pendopo kabupaten ciamis, kemudian masa bergerak menuju KPU Kabupaten Ciamis.Selasa ( 25/6 ).
Menurut Endin," aksi ini untuk menolak pangandaran ikut dalam pilkada ciamis karena pangandaran sekarang sudah terpisah dari ciamis,dan pangandaran pun sudah mempunyai perangkat pemerintahan sendiri," ungkapnya
Dia juga menambahkan dengan keikut sertaan pangandaran berarti ini sudah menghambur-hamburkan anggaran,dimana dalam pelaksanaan pilkada itu bisa menyerap biaya 49 milyar dari total anggaran,dan utuk pangandaran 15 milyar,sehingga terjadi pemborosan,padahal situasi ciamis pun masih memerlukan anggaran untuk pembangunan.jadi bila mana pangandaran ikut pemilu kami yang rugi.

Aksi masa berjalan dengan aman dan tertib,  serta mendapat pengawalan dari Anggota Kepolisian Resor Ciamis dan di pimpin langsung oleh Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana  yang terjun langsung kelapangan Memantau kegiatan Pengamanan dan didampingi oleh perwira stap Polres Ciamis lainnya. Sekitarn jam 12.30 Wib masa membubarkan diri dengan tertib dan mendapat pengawalan dari satuan Lalulintas demi kelancaran.)Ab@h**

Kamis, 20 Juni 2013

Mahasiswa Unigal Tolak Kenaikan Harga BBM

Ciamis,-Sejumlah mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) Ciamis kembali melakukan aksi demo di halaman kampus. Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintahan SBY-Budiono yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ai Giwang Sari Nurani, koordinator lapangan, menyebutkan, bahwa pemerintahan sekarang sudah tidak berpihak terhadap kepentingan masyarakat.
“Kami sangat tidak setuju jika pemerintah sekarang menaikan harga BBM yang jelas-jelas dapat membunuh masyarakat kecil,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, digulirkannya pengurangan subsidi BBM dalam RAPBN tahun 2013, disertai dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil, sehingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah saat ini malah menyengsarakan dan melumpuhkan perekonomian masyarakat.
Pihaknya menilai, kebijakan pemerintahan SBY-Budiono sudah tidak mementingkan kepentingan rakyat, karena dengan dinaikannya harga BBM berarti pemerintah telah melakukan kezholiman terhadap kesejahteraan rakyat.
“Dengan aksi ini, jelas kami melakukan penolakan terhadap kepentingan pemerintah yang tidak pro rakyat. Sebab dengan naiknya harga BBM, maka secara keseluruhan harga kebutuhan penting lainnya ikut naik,”jelasnya.
Bahkan menurutnya, kebijakan pemerintah sekarang ini merupakan upaya pihak kapitalis yang tidak bertanggung jawab untuk membunuh, dan menyengsarakan rakyat secara sistimatis.
Untuk itu, mahasiswa, dalam hal ini sebagai masyarakat, menolak kenaikan harga BBM, tolak Lapindo sebagai prioritas dalam RAPBN 2013, sebab Lapindo bukan bencana alam, laksanakan reformasi agria, serta menolak BLSM yang hanya membodohi rakyat.

“Atas nama apa pun, bahwa kedaulatan dan kesejahteraan rakyat adalah prioritas pertama yang harus diutamakan dalam program dan perencanaan pemerintah, bukan malah akan menyengsarakan kesejahteraan rakyat,”pungkasnya.)Ab@h**/HR

Rabu, 19 Juni 2013

POLISI DISIAGAKAN DI SPBU

Polres.-Pasca-pengesahan APBN Perubahan oleh DPR RI yang isinya menyetujui pengurangan subsidi BBM yang artinya BBM dipastikan naik, sejumlah petugas dari TNI dan Polri disiagakan di 
sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di wilayah Polres Ciamis,Mulai  Senin, (18/6).
Pantauan kami di lapangan, sejak Senin pagi SPBU di sepanjang jalan raya Wilayah Hukum Polres Ciamis mulai dari Cihaurbeuti sampai Cijulang dijaga oleh 2 orang petugas kepolisian yang berseragam lengkap. Petugas tersebut sesekali mengawasi bagian ujung jalan dan antrean kendaraan.
“Kami tidak tahu siapa yang nyuruh. Tetapi bapak polisi ini sudah ada sejak pagi-pagi menjaga SPBU ini. Katanya untuk menghindari penyalahgunaan di lapangan setelah tadi malam rapat APBN Perubahan disahkan DPR RI,”ujar salah seorang petugas SPBU yang meminta namanya tidak disebut, Senin petan kemarin. 
Selain tampak penjagaan aparat kepolisian dan TNI, pantauan lain yakni belum terjadi lonjakan antrian kendaraan yang akan mengisi BBM. Sejumlah SPBU tampak lenggang tak terjadi antrian atau reaksi berlebihan dari masyarakat. Juga harga BBM bersubsidi masih dijual dengan harga sebelumnya.
Sementara itu di tempat terpisah, sejumlah tukang ojeg yang sering mangkal di persimpangan  mengaku keputusan DPR RI yang menyetujui pengurangan subsidi BBM yang berdampak kenaikan harga BBM sangat melukai masyarakat miskin seperti mereka.
Pasalnya sudah dipastikan, apabila subsidi BBM dikurangi maka pemerintah pasti menaikan harga BBM bersubsidi. Dampak dari kenaikan BBM ini yang membuat repot masyarakat karena akan diiringi dengan kenaikan harga sembako dan harga lainnya.
“Kami hanya masyarakat lemah. Sekeras dan sekencang apapun protes, harga BBM sepertinya tetap akan naik. Maka solusinya kami akan menaikan tarif jasa ojeg dan penghematan belanja di rumah,”ujar Udin tukang ojeg yang sering mangkal di persimpangan Kalipucang.
Selain Udin, harapan agar pemerintah meninjau ulang keputusannya agar tidak menaikan harga BBM disampaikan seorang ibu rumah tangga Ny. Watini. Ia sangat berharap agar BBM tidak jadi naik, karena akan berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
“Gusti, jaba bade sasih siam oge mayunan boboran. Naha bet naek atuh BBM teh. Teu acan naek ogen harga tos apung-apungan, komo deui tos naek BBM, komo deui mayunan sasih siam, komo deui bade boboran. Duh Gusti pasihan rezeki ka abdi ngarah kacumponan kabutuhan sahari-hari di kaluarga,”lirihnya berharap.


Mahasiswa Ciamis Bentrok dengan Warga

Unjukrasa puluhan mahasiswa Universitas Galuh Ciamis menolak kenaikan harga BBM di depan kampus mereka berlangsung ricuh.
Dalam aksi yang dilakukan sejak Rabu pagi (19/6) hingga siang ini, para mahasiswa yang sedang memblokir jalan dan hendak menyandera beberapa mobil tangki pengangkut BBM terlibat bentrok dengan warga sekitar kampus.
Kericuhan terjadi setelah sejumlah mahasiswa membakar ban dan hendak memblokade jalan raya provinsi penghubung Ciamis dan Cirebon. Aksi ini sempat dihalang-halangi aparat Polsek dan Polres Ciamis.
Tak hanya memblokir jalan provinsi yang menghubungkan Ciamis dan Cirebon itu, massa juga sempat menyandera beberapa mobil pengangkut BBM. Petugas kepolisian yang berjaga tak mampu meredam aksi sandera tersebut.

Salah satu mobil tangki BBM yang berusaha kabur dari lokasi demo nyaris menabrak beberapa mahasiswa yang hendak menghadangnya. Aksi ini juga sempat diwarnai bentrok dengan sejumlah warga sekitar kampus yang merasa terganggu dengan jalannya aksi tersebut. Dalam orasinya, para mahasiswa UGC ini menuntut agar pemerintah menbatalkan untuk menaikan harga BBM yang akan menyengsarakan rakyat. Tak hanya itu, para mahasiswa juga menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lengser dari jabatannya karena gagal menesejahterakan rakyatnya.)Ab@h**

Selasa, 18 Juni 2013

Jika Pemerintah Naikkan Harga BBM

CIAMIS, - Rencana pemerintah menaikan harga BMM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi, berdampak pada tarif angkutan lokal di Ciamis. Mengantisipasi kenaikan tersebut, tarif angkutan di Ciamis akan mengalami kenaikan antara 15 sampai 30 persen.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Ciamis, Supri melalui Kasi Bina Usaha Angkutan, Dede Sukmara saat ditemui di ruangannya, Senin (17/6), mengatakan besaran tarif tersebut baru konsep, jika BBM benar-benar naik kenaikan tarif angkutan paling hanya 20 persen.
“Kami hanya mengeluarkan konsep yang menentukan dan memutuskan naik atau tidaknya tergantung dari bupati,” kata Dede.
Menurutnya, konsep kenaikan tarif angkutan ini diambil dari acuan dasar Peraturan Bupati No 2 tahun 2009, ketika BBM waktu itu naik menjadi Rp 4.500, tarif angkutan umum lokal mengalami kenaikan Rp 282 per kilometer, untuk mahasiswi Rp 142 per kilometer sedangkan untuk pelajar Rp 94 per kilometer.
“Kami sudah melakukan survei ke lapangan dan meng­ambil acuan dari Perbup tahun 2009 untuk kenaikan tarif angkutan tahun ini. Pemerintah tinggal memilih berapa akan me­naikan tarif angkutan, apa­kah 20 persen, 25 persen atau 30 persen per kilometernya,” ujar Dede.
Dede menandaskan, jika ada supir nakal yang menaikkan tarif sebelum kenaikan harga BBM ditetapkan akan ditindak tegas. “Kami akan memberikan peringatan lisan. Jika tidak digubris akan membekukan izin trayeknya,” ujar Dede.
“Kami akan melakukan survei ke lapangan, jika terdapat kasus menaikan tarif sebelum di tentukan maka saya akan menindak,” ujar Dede.
Salah seorang sopir angkot, Lili saat ditemui di terminal Ciamis, Senin (17/6), meng­atakan jika pemerintah me­naikan harga BBM dan harga tarif angkutan maka akan memberatkan dirinya, pasalnya masyarakat pengguna angkum terus berkurang seiring ma­raknya sepeda motor.

Maka, Lili meminta kepada pemerintah, jika menaikkan BBM jangan terlalu tinggi. Mak­simal 10 persen saja, sehingga tidak merugikan siapapun. “Penghasilan saya sekarang per hari rata-rata Rp 200 ribu, dipotong setoran Rp 90 ribu dan bensin Rp 90 ribu. Jadi pendapatan bersih hanya Rp 40 ribu. Maka saya minta pemerintah jangan terlalu tinggi me­naikkan harga BBM,” harapnya.)Ab@h**

Senin, 17 Juni 2013

HMI Ciamis Tarwarkan Konsep dan Solusi Tanpa Kenaikan BBM

CIAMIS,- Puluhan massa dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Ciamis mendesak Bupati Kabupaten Ciamis menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), Senin (17/6).
Sambil berorasi di depan kantor Bupati Ciamis, namun aksinya sia-sia karena tidak mendapat respon dari bupati.
“Kami datang untuk mendesak Bupati menolak kenaikan BBM, tapi sayang Bupati nya keluar terus,” ujar korlap aksi HMI Ciamis, Hilman.
Hilman mengaku, tujuannya untuk menyampaikan solusi yang dimiliki pihaknya, sehingga tidak perlu menaikan harga BBM untuk menekan angka defisit anggaran.

“Kami minta bupati menolaknya atasnama rakyat di Ciamis, konsep serta solusinya sudah kami siapkan,” pungkasnya.)Ab@h**

Sabtu, 15 Juni 2013

TINDAK TEGAS BALAPAN LIAR

MARAKNYA Balapan Liar di wilayah wisata Pangandaran membuat masyarakat dan pengunjung wisata Pangandaran tidak nyaman, bahkan dihinggapi perasaan cemas. Pasalnya, selain suara yang keluar dari knalpot kendaraan, juga tidak jarang berakhir dengan keributan hingga menyebabkan korban dan kecelakaan.
Tidak hanya masyarakat biasa, Kapolsek Pangandaran Kompol Bujang Harahap SH saat ditemui “KP” di ruang kerjanya kemarin juga mengaku gusar atas aksi balapan liar yang kerap dilakukan di Tollgate Pangandaran oleh anak usia muda hingga dini hari, terutama malam minggu.
Ia juga kerap menerima laporan dari masyarakat atas aksi balapan yang sudah meresahkan masyarakat setempat dan pengunjung. Atas laporan tersebut, jajaran kepolisian katanya kerap melakukan razia ke lokasi balapan.
“Kami merasa gerah dengan tindakan para anak-anak muda yang suka melakukan balapan liar. Berdasarkan laporan banyaknya masyarakat ini, kami bekerja sama dengan Polair, Koramil,AL, Pol PP dan warga masyarakat setiap malam Minggu selalu aktif bersiaga di lapangan Boulevard dan juga Tollgate untuk mengantisifasi balapan liar,”ujar­nya.
Rupa­nya razia gabungan tersebut membuahkan hasil. Karena buktinya, sudah beberapa pekan ini, aksi balapan motor relatif berkurang, meski sekali-kali masih terdengar dan terlaporkan masih ada.
Disinggung apabila masih ada remaja yang bandel menggelar aksi balapan liar, Kapolsek Pangandaran dengan muka serius mengaku akan melakukan tindakan tegas.

“Ya, kalau memang membandel, kami sangat terpaksa mela­kukan tindakan tegas berupa penangkapan selanjutnya pembinaan kepada remaja yang melakukan aksi balapan liar. Itu kami lakukan demi menjaga ketertiban umum dan masyarakat lu­as,”tu­tur­nya.)Ab@h**/Priangan

Jumat, 14 Juni 2013

Gempa Tasikmalaya, tak ada korban jiwa

POLDA,– Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) memastikan hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan dari bencana gempa bumi di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Jabar dinihari tadi.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, dari laporan Kapolres Kabupaten Tasik AKBP Widjonarko tidak ada korban jiwa maupun kerusakan.
“Saat ini anggota terutama anggota Bhabinkamtibmas di wilayah Tasik selatan masih mencari informasi lebih mendalam,” jelas Martin kepada, Jumat (14/6/2013).
Sementara itu, lanjut Martin, dari hasil laporan Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Iwan Iman Susilo menyebutkan hal yang sama.
Saat ini, anggota Polres Kota Tasikmalaya masih melakukan koordinasi dengan pemerintahan setempat.
“Kordinasi dengan Pemkot dan LSM Tagana (Tanggap Bencana) masih terus dilakukan. Anggota dilapan juga terus melakukan pemantauan,” katanya.
Tidak hanya itu, para anggota dilapangan juga masih terus melakukan sosialisasi didaerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapan dan cara penanganan menghadapi bencana seperti gempa bumi.)Ab@h**

Kamis, 13 Juni 2013

KAPOLDA JABAR BARU


POLDA, - Saat baru dilantik sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar) kemarin, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan langsung menyodorkan sejumlah tugas yang berkaitan dengan keamanan.
"Banyak agenda yang akan kita atasi. Namun seperti kriminalitas, narkotik, terror dan masalahan lain kita akan tangani secara seksama dan bersinergi," kata Kapolda Jabar, Irejen Pol Suhardi Alius saat ditemui di Gedung Merdeka, Kamis (13/6/2013).
Tidak hanya itu, dia pun meminta agar media bisa membantu memberi masukan dan koreksi kepada polisi.
"Media diharapkan bisa memberitakan hal yang positif juga memberikan koreksi pada kami. Dan kami tentunya akan melaksanakannya dan melakukan perbaikan," pungkasnya.
Sebelumnya, berpindahnya tongkat kepemimpinan Kapolda Jabar dari Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya kepada Irjen Pol Suhardi Alius langsung diberi pekerjaan rumah (pr) baru dari Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher).
“Secara umum bisa terus menjaga ketertiban dan keamanan,” tutur Aher kepada wartawan saat ditemui di Trans Luxury Hotel, Rabu (12/6/2013).

Selain dua hal tersebut, Aher juga menitipkan agar Kapolda baru bisa meneruskan untuk memberantas atau meminimalisir tindakan radikalisme, terorisme, dan premanisme di Jabar.)Ab@h**

Selasa, 11 Juni 2013

YARIS OPTIMISTIS

MENJELANG Kompetisi Divisi I Nasional 2013 yang bakal mulai bergulir 16 Juni mendatang di Stadion Galuh Kabupaten Ciamis, PSGC Ciamis mela-kukan rekrutan besar-besaran. Sejumlah mantan pemain pilar klub-klub ternama terutama Persib Bandung, didatangkan dalam upaya mencapai target lolos ke Divisi Utama pada musim kompetisi 2014.
Bagi publik sepak bola Jawa Barat, bahkan nasional, pasti tidak asing lagi dengan nama Yaris Riyadi (40). Gelan-dang serang berwajah ganteng mirip aktor laga Mandarin, Jackie Chan, saat ini bergabung dengan PSGC.
Pada masa jayanya, Yaris mampu menjadi ikon tim kebanggaan Persib. Ciri permainannya yang khas yakni mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan gesit seperti kucing, membuat ia dijuluki “Si Ucing”. Di samping itu, aksinya yang enerjik di lapangan hijau menjadi tontonan yang menghibur.
Sosok Yaris sebagai pesepak bola profesional sudah tertanam sejak kecil. Ia bersinar tak hanya di Persib, namun beberapa kali terpilih memperkuat Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Asia, Pra Piala Dunia, Piala Kemerdekaan, dan Piala Tiger tahun 2007. Prestasi Yaris yang merupakan “produk” asli Persib ini cukup membuktikan bahwa Bandung tak pernah kehabisan talentanya.
Zaman berputar. Yaris pun mengembara ke kesebelasan yang berjarak sekitar 120 km dari Bandung. Bersama temannya sesama eks pemain Persib yang berusia lebih muda, Irwan Wijasmara, ia menandatangani kontrak dengan manajemen PSGC selama satu tahun. Namun saat ditanyakan “KP”, ia enggan menyebutkan nilai kontraknya.
Saat ini, bersama klub kebanggaan warga Kabupaten Ciamis tersebut Yaris mengenakan kostum bernomor punggung 15. Meski usianya tak bisa disebut muda lagi, berbekal skill dan semangat ia yakin bisa bersaing dengan pemain-pemain lain di ajang Kompetisi Divisi I Nasional 2013. Hal itu dibuktikan saat PSGC melakukan laga uji coba melawan sesama klub Divisi I Nasional 2103, Persekabpur Purworejo, yang dimenangi PSGC dengan skor 1-0. Dalam debutnya bersama “Laskar Galuh” itu, ia memberi-kan asis untuk lahirnya gol semata wayang.
Tinggal di Mes PSGC
Soal mengapa tertarik bergabung de-ngan PSGC, Yaris melihat karena PSGC merupakan tim yang memiliki balance (keseimbangan) dalam pengelolaan klub dan manajemen. Titik sentral inilah yang menjadi alasan keinginannya bergabung dengan tim yang dulu bernama Persigal itu. “PSGC kini cukup banyak disorot oleh pemain dan pelatih profesional yang terpikat untuk meracik tim ini. Tentunya saya berharap publik sepak bola Ciamis ini ikut serta menjadi pendukung yang bisa membangkitkan spirit bagi tim,” ujar Yaris disela-sela latihan di Stadion Galuh, Senin (10/6).
Berbekal hal tersebut, Yaris mengaku optimistis PSGC akan bisa memenuhi target yang dibebankan manajemen sehingga bisa lolos ke Divisi Utama untuk berlaga pada musim depan. “Selain materi pemainnya bertalenta, manajemen hingga pelatihnya pun diisi oleh jajaran orang-orang profesional. Saya bangga bergabung dengan tim ini,” ucap ayah dua anak tersebut.
Kini sehari-hari Yaris tinggal bersama pemain PSGC lainnya di Mes PSGC, Jalan KH Ahmad Dahlan, Ciamis Kota. Di mes ini ada pula Asisten Pelatih PSGC yang juga mantan pemain Persib dan Bandung Raya, Budiman Yunus. Budi-man adalah rekan Pelatih PSGC, Heri Rafni Kotari, saat mengantarkan Ban-dung Raya menjuarai Liga Indonesia 2. )Ab@h**/K.Priangan


Senin, 10 Juni 2013

Warga Pangandaran Baiknya Tak Ikut Pilkada Ciamis



Pemerintah Kab. Ciamis melayangkan surat kepada Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk meminta kepastian hukum, tentang apakah warga Pangandaran ikut serta memilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Ciamis 2013. 
Hal itu disampaikan Bupati Ciamis, Engkon Komara, pada acara silaturahmi unsur Musyawarah Pemimpin Daerah (Muspida), masyarakat Kab. Ciamis dan Pangandaran, Selasa (3/6), di Gedung Islamic Center Ciamis.
Menurut Engkon, harus ada keputusan hukum yang pasti, agar tidak menimbulkan keraguan di masyarakat, utamanya masyarakat Kab. Pangandaran. ”Kalau seandainya masih ragu, nanti saat pencoblosan, tanggal 22 September 2013, akan berdampak tidak menguntungkan bagi semua pihak, tidak menguntungkan bagi politik, tidak juga menguntungkan bagi keberhasilan pemilu,” ungkapnya.
Engkon menyarankan, atas berbagai pertimbangan, analisa dan kajian, sebaiknya 10 kecamatan tidak ikut dalam Pemilukada Ciamis. Alasannya karena, Pemerintah Kab. Pangandaran sedang fokus mengantarkan berdirinya wilayah pangandaran dan menyiapkan bupati definitif.
Selain itu, dari segi biaya, kata Engkon, akan menghemat anggaran sebesar 15 sampai dengan 18 milyar. Dan anggaran sebesar itu tentunya bisa dipakai untuk persiapan Pemilukada Kab. Pangandaran.
”Kita tunggu saja keputusan akhirnya. Kalau seandainya memilih, kita ajak masyarakat (pemilih) yang berjumlah 1,2 juta untuk ikut. Karena hak demokrasi harus dilaksanakan dan insya Alloh tidak akan menimbulkan permasalahan,” ujarnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Pangandaran, DR Endjang Naffandi, mengaku, saat ini pihaknya banyak pekerjaan. Menurut dia, walaupun baru berdiri, akan tetapi sudah banyak proposal yang masuk kepadanya.
Endjang menyebutkan, Kab. Pangandaran baru memiliki dana yang bersumber dari Kabupaten Induk sebesar 5 milyar dan dari Pemerintah Provinsi sebesar 2,5 Milyar. Meski demikian, sampai saat ini belum bisa direalisasikan karena menunggu pembentukan OPD (organisasi perangkat daerah).
 Pada kesemapatan itu, Endjang juga mengaku sependapat dengan persepsi/ pernyataan Bupati Ciamis Engkon Komara, lebih baik anggaran sebesar 15 milyar lebih baik digunakan untuk pembangunan di wilayahnya. )Ab@h**/HR

Sabtu, 08 Juni 2013

Nelayan di Pangandaran Berhenti Melaut

PANGANDARAN,- Gelombang besar yang melanda wilayah pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya, memaksa sejumlah nelayan tidak pergi melaut. Kini mereka memanfaatkan waktu untuk memperbaiki alat tangkap, seperti jaring maupun perlengkapan perahu.
Di tengah laut yang merupakan areal tangkapan nelayan, gelombang bisa mencapai hingga tiga meter. Keadaan tersebut sangat berbahaya bagi nelayan Pangandaran, karena perahu yang digunakan nelayan berukuran kecil.
"Di tepi pantai memang tidak begitu terasa besar, tetapi jika sudah berada agak tengah ombak bear terus datang silih berganti. Angin juga kencang. Lebih baik istirahat sembari memperbaiki alat tangkap," ungkap jajang nelayan Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandran, Jumat (7/6).
Dia mengungkapkan bahwa sebenarnya sebelum datang ombak besar sedang musim ikan, sehingga hasil tangkapan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Keadaan tersebut hanya berlangsung beberapa hari, yang disusul dengan datangnya ombak disertai angin kencang.
"Sebenarnya hasil tangkapan mulai banyak, akan tetapi sekarang terpaksa harus berhenti, tidak melaut. Risikonya sangat besar, apalagi perahu kami ukurannya keil, bera dengan nelayan dari Cilacap yang beroperasi pakai perahu besar. Sekarang sih lebih banyak memperbaiki jaring dan perahu saja," tuturnya.
Bersama dengan nelayan lain, Ranto, ia menambahkan berbeda dengan nelayan di tempat lain, nelayan di Pangandaran setiap hari Jumat tidak melaut.
Tradisi itu sudah berlangsung sejak zaman dulu. "Setiap hari Jumat, nelayan di sini tidak melaut. Ya setidaknya memberi kesempatan laut untuk kembali menyediakan ikan lebih banyak," ujar Jajang.
Pada bagian lain ia mengatakan bahwa lokasi tangkap nelayan Pangandaran tidak begitu jauh dari pantai. Hal itu disebabkan karena perahu yang dipakai menangkap ikan berukuran kecil.
"Paling satu sampai satu setengah jam perjalanan. kalau yang memancing, jaraknya lebih jauh lagi, dan ikan yag didapat juga berukuran lebih besar," tuturnya.
Sementara Ranto mengungkapkan pada hari Senin (3/6) sebuah perahu nelayan di sekitar Pelabuhan Pendaran Ikan (PPI) Cikidang, Desa Babakan, Pangandaran hancur akibat diterjang ombak besar.
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa saat setelah perahu keluar dari pangkalan perahu di sekitar PPI Cikidang. "Beruntung nelayan selamat. kejadiannya juga di lokasi pintu keluar PPI. Ombaknya memang sangat besar hingga perahu pecah," ungkapnya.
Berkenaan dengan gelombang tinggi, ketua Rukun Nelayan (RN) Sukidin mengungkapkan sudah menyebarkan informasi adanya ancaman gelombang tinggi yag diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada nelayan pangandaran. Hanya saja, beberapa nelayan tetap nekad melaut, salah satu alasannya karena untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Informasi tersebut sudah diteruskan kepada nelayan. Memang masih ada yang melaut, untuk itu kami minta agar mereka lebih waspada sebab kondisi ombak di tengah laut dapat cepat berubah. Saya juga tidak bisa melarang meleka agar tidak melaut, jadi sifatnya hanya sekadar mengimbau saja," ujarnya.(Ab@h**/PR

Jumat, 07 Juni 2013

Korban Pelecehan Seksual Dipecat dari Sekolah



Malang nian nasib AUN, siswi Kelas 2 SMP Negeri 1 Cidolog, Warga Dusun Sukasari RT 28/RW 12 Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Akibat kasus pelecehan seksual yang menimpanya, beberapa pekan lalu, kini AUN juga tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah, karena pihak sekolah mengeluarkannya dari sekolah.
Ayah korban (AUN), Bambang, mengaku bahwa kasus pelecehan seksual ini sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Pamarican. Namun, hingga saat ini pelaku belum ditangkap.
“ Saya  menyayangkan lambannya penanganan dari pihak kepolisian. Saya sangat berharap polisi segera menangkap pelaku dan dihukum sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ujarnya, kepada HR Online, Rabu ( 5/6).
Bambang juga menyayangkan sikap sekolah yang dinilainya sangat diskriminatif. Menurut dia, pihak sekolah datang menemuinya dan menyeruh menandatangani berkas pengunduran diri anaknya dari sekolah tersebut. Padahal, anaknya mengaku masih ingin sekolah.
“Tapi harus bagaimana lagi ketika pihak sekolah meminta anak saya harus mengundurkan diri. Saya hanya bisa pasrah. Hanya, sangat menyayangkan ketika anak saya sudah menjadi korban pelecehan, kemudian anak saya harus keluar dari sekolahnya,” ujarnya lirih.
Menurut Bambang, hanya SMPN 1 Cidolog, sekolah yang dekat dari rumahnya. Karena kalau pindah ke sekolah lain, jaraknya sangat jauh dan harus menggunakan kendaraan. Maklum, posisi rumahnya berada di perkampungan.
Sementara itu, Bagian Kesiswaan SMP Negeri 1 Cidolog, Wiwi Kartiwi S.Pd, membantah pihaknya telah mengeluarkan korban dari sekolah tersebut. Menurutnya,  pihak sekolah baru tahu kasus yang menimpa AUN, beberapa hari kebelakang.
 “ Saya tegaskan, bahwa kami tidak pernah mengeluarkan korban dari sekolah. Adapun kami mengeluarkan pernyataan pengunduran diri, karena hal itu atas permintaan keluarga korban,” ujarnya,  Sementara itu, pihak Polsek Pamarican menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Karena pengaduannya baru beberapa hari diterima.
“ Kalau bisa jangan dulu diekspos, karena kami baru menerima pengaduan dari pihak keluarga korban,” ujar salah seorang petugas Polsek Pamarican yang namanya enggan dikorankan, Rabu (5/6). Polsek Pamarican pun mengakui bahwa pelaku hingga saat ini belum ditangkap.)Ab@h**

Rabu, 05 Juni 2013

SUSI LUPUT DARI PERHATIAN PEMERINTAH

Juara 1 02SN Jabar, Berprestasi Hingga Tingkat ASEAN

BUKAN rahasia lagi, nasib kurang diperhatikan oleh pemerintah banyak dialami atlet yang telah berjasa bagi daerah bahkan negara. Apalagi bagi atlet yang minim akses kepada orang-orang atau pejabat yang punya kewenangan, meski atlet tersebut sosok potensial.
Hal itu dialami pula oleh pemain tenis meja pelajar Kabupaten Ciamis, Susi Susilawati. Padahal prestasi pelajar berusia 13 tahun yang sekarang duduk di SMP Negeri 1 Pangandaran itu tak hanya di tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional, tetapi sudah tingkat negara-negara Asia tenggara.
Susi menjadi duta Indonesia dan meraih juara harapan 3 cabang olah raga tenis meja di ajang ASEAN Pre­mary School Olimpiade (APSO) ke-V pada 2011 di Yogyakarta, 8-15 Oktober 2011. Ajang tingkat sekolah dasar itu melibatkan 400 siswa dari 10 negara. Dikirimnya Susi ke ajang tersebut setelah ia meraih juara 1 Olimpiade Olah Raga dan Sains (02SN) Jawa Barat.
Namun setelah mencatat prestasi tersebut ia luput dari perhatian pemerintah, baik di tingkat kabupaten, pro­vinsi, atau pusat. Bahkan, menurut ayah Susi, Sagimin (35), saat menjadi juara pun anaknya hanya diberi piagam dan trofi, tanpa ada penghargaan berbentuk materi khususnya tunjangan biaya pendidikan.
“Tak ada bonus apapun. Me­mang seusai meraih juara di Jogja­karta itu saya sempat baca di Kabar Priangan ada pihak yang berkepentingan di Ci-amis yang lupa saya namanya, akan memberi bea siswa. Namun hingga kini tak kunjung ada. Tak ada perhatian sama sekali dari pemerintah,” ujar ayah Susi, Sagimin yang sehari-hari berprofesi tukang penderes gula merah.
Manurut Sagimin, pihak yang peduli terhadapnya justru dari HU Pikiran Rakyat di Bandung dengan memberi­kan beasiswa setiap bulan. “Alham­dulilah hanya dari Pikiran Rakyat yang peduli memberikan beasiswa kepada anak saya dari tahun 2009 sampai kini,” kata Sagimin saat ditemui di ru-mahnya, Dusun Pondok Lombok RT 3 RW 9 Desa Sidomulyo, Kecama­tan/ Kabupaten Pangandaran, Senin (3/6).
Sebelum berprestasi pun Susi mandiri. Peralatan tenis meja dan biaya ongkos untuk mengikuti kejuaraan mengandalkan orangtuanya. Sagimin berharap kepada pemerintah supaya ada perhatian terhadap para atlet yang telah membawa nama baik daerah, bukan hanya memberikan piagam dan trofi saja. “Kami mengharapkan kepada pemerintah menghargai jasa-jasa para atlet yang telah membawa harum daerah itu sendiri,” ucap Sagimin.
Prihatin
Ketua Pedagang Pasar Wisata P­a-ngan­­daran (P2WP), Engking (37) didampingi Eko (38), mengatakan prihatin terhadap hal yang dialami atlet potensial seperti Susi. Bahkan banyak atlet berprestasi terutama putra dae-rah Pangandaran yang luput dari perhatian pemerintah, dalam hal ini terutama Pemkab Ciamis atau KONI Ciamis. “Seharusnya pemerintah dae-rah atau pusat benar-benar memperhatikan atlet berprestasi. Jangan hanya diam, kan atlet juga pejuang olah raga,” kata Engking yang juga Koordinator Tarung Derajat Pangandaran ini.
Entah kapan Susi diperhatikan pemerintah... )Ab@h**/KPriangan


Selasa, 04 Juni 2013

Diduga Mencabuli Gadis “Ingusan”, Dua Pemuda di Sadananya- Ciamis Diarak

CIAMIS,-Dua pemuda pengangguran warga Cikupa Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Ciamis digelandang warga ke kantor Desa Werasari, Senin (3/6) malam ini. Kedua pemuda bernama Yogi (20) dan Ajid (17) digiring warga lantaran diduga telah mencabuli gadis di bawah umur berinisial ST (14).
Kaur Desa Werasari, Maman menuturkan bahwa sebelum sejumlah warga membawa kedua pemuda ke kantor desa, sekitar pukul 17.00 WIB, dirinya didatangi orang tua korban dari Dusun Cikupa. Kedatangan orangtua korban untuk melaporkan dugaan pencabulan yang dilakukan Yogi dan Ajid kepada anaknya.
“Saya pun langsung menanyai korban terkait kebenarannya. Alhasil korban pun memberikan dua nama pelaku hingga akhirnya kami meminta bantuan Babinsa Koramil untuk pengawalan. Ya untuk mengantisipasi amukan warga,” kata Maman.
Setelah mediasi alot di kantor desa, Yogi yang diduga melakukan pencabulan mengaku tidak tahu menahu soal apa yang dituduhkan, terlebih dirinya sempat menyuruh pulang korban, setelah bersama-sama ‘nonton’ acara hiburan di Unigal, Minggu (1/6), namun korban tidak menggubrisnya.
Dengan alasan kasihan, Yogi pun berinisiatif untuk mengajak kedua temannya, ST dan Ajid menginap di rumah Bibinya. Sesampainya di rumah Bibi Yogi, ternyata rumah dalam keadaan kosong.
“Jadi malam itu memang bersama saya dan Ajid bermalam di rumah bibi. Saya tidak tahu kalau ada kejadian itu (pencabulan), apalagi Minggu pagi saya pulang ke rumah dan hanya tersisa Ajid bersama ST hingga Senin pagi,” terangnya.
Sementara itu, Ajid yang didesak warga mengakui perbuatannya. Dirinya beralasan kedinginan dan tidak bisa menahan hasratnya setelah ST memeluknya.
“Ya, saya memang melakukan tindakan itu, tapi itu terjadi tanpa paksaan karena dia (ST) yang memulai memeluk saya,” tutur Ajid.

Saat ini korban di bawa ke RSUD Ciamis, untuk divisum untuk keperluan penyelidikan kepolisian, terlebih hingga saat ini dari alat vital korban masih keluar darah segar. )Ab@h**/Focus

Senin, 03 Juni 2013

Ciamis Jadi Tempat Kompetisi Motocross International

CIAMIS,- Sebanyak 178 pembalap ikuti IRC (Indonesia Motocross International Championship) 2013 di Sirkuit Gapuraning Rahayu, Jalan Raya Ciamis-Banjar Km 04, Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, Minggu (2/6).
“Peserta kegiatan ini tidak hanya dari Indonesia, namun ada dari Australia, Amerika, Prancis dan Slovenia,” kata Penyelenggara IRC 2013, Tonton Guntari.
Dia mengatakan, berbagai kelas yang dipertandingkan, yakni kelas special engine 50 cc, special engine 65 cc, special engine 85 cc, MX1 dan MX2 terdiri dari MX2 Junior, MX2 Nasional dan MX2 internasional kelas lain juga ada sampai eksekutif 250 cc termasuk ekonomi 125 cc.
“Adanya kompetisi ini diharapkan selain ajang adu gengsi, bisa menjadi motofasi juga untuk terciptanya bibit unggul pembalap daerah dengan prestasi internasional,” harapnya. 
Pemilik Sirkuit Gapuraning Rahayu Ciamis, Roni Karno mengaku bangga, sirkuit satu-satunya di Kabupaten Ciamis dijadikan ajang untuk kejuaraan internasional yang . Ini kesempatan langka sekaligus sebagai potensi bagi Ciamis.
“Diharapkan, kejuaraan ini bukan yang pertama dan terakhir, tetapi berkelanjutan. Kehadiran sirkuit Gapuraniung Rahayu harus menjadi potensi baru bagi daerah dan harus didukung semua pihak,” ujarnya.
Asisten Daerah II Pemkab Ciamis Soekiman mengapresiasi ajang motocross internasional karena bisa diselenggarakan di Ciamis. Dirinya pun berjanji akan memberikan perhatian dan supot yang lebih baik lagi dalam setiap ajang motocross di Ciamis.
“Kami juga berharap, dalam kejuaraan berikutnya kita tidak hanya menonton para pembalap dari luar saja. Tapi, bisa menonton pembalap putra daerah bisa adu gengsi dengan pembalap asing,” jelasnya.)Ab@h**/Focus.