TASIKMALAYA, (PRLM),-Ratusan warga melakukan
aksi unjuk rasa dan terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian,
ketika mereka menyegel Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kampung
Ciangir Desa Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Rabu
(16/5).
Aksi unjuk rasa itu dilakukan di dua tempat, yakni di Kampung Ciangir
dan Balekota, dengan kronologi semula mereka berunjuk rasa di jalan
simpang tiga Ciangir menuju TPA. Kemudian siangnya mereka
berbondong-bondong mendatangi Balekota.
Unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga Tamansari itu, disebabkan
selama ini pemerintah kota selalu ingkar janji dan tidak pernah
memperbaiki badan jalan di wilayah tersebut. Dimana selama ini rjalanan
usak akibat dilalui oleh armada truk sampah.
Menurut warga, kericuhan itu dipicu oleh ingkar janjinya Sekda Kota
Tasikmalaya, Tio Indra Setiadi, yang akan melakukan perbaikan jalan
Tamansari beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum terwujud.
Ketika pengunjuk rasa hendak berdialog di Balekota, Sekda malah melakukan perjalanan dinas ke luar kota.
Ketika pengunjuk rasa hendak berdialog di Balekota, Sekda malah melakukan perjalanan dinas ke luar kota.
Beruntung kericuhan tidak meluas karena polisi berhasil meredam
amarah pengunjuk rasa. Sebelum mendatangi Balekota, ratusan massa
memblokir jalan dan melakukan penutupan paksa TPA sampah di Ciangir,
Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Dalam orasinya, massa mengecam pejabat Pemkot Tasikmalaya, yang telah
menandatangani kesepakatan bersama untuk memulai perbaikan jalan di
Kecamatan Tamansari. Tapi, hingga batas waktu yang ditentukan, jalan
tetap dibiarkan rusak. Padahal jalan Tamansari adalah akses keluar masuk
kendaraan pengangkut sampah.
Dalam surat pernyataan sikap tertuang poin bahwa jika pada tanggal 15
Mei tidak dikerjakan, maka masyarakat berhak menutup TPA Ciangir, dan
pemerintah bersedia mencari tempat lain sebagai tempat pembuangan akhir
sampah.
Koordinator Aliansi Masyarkaat Tamansari dan Mugarsari (Almatamu),
Wahid Wahyudin mengatakan, pemkot dinilai tidak serius dalam menepati
janjinya. Wahid melihat sampai saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa
jalan di Kecamatan Tamanasari akan segera diperbaiki. Terutama akses
jalan menuju TPA Ciangir, yang meliputi jalan dari Kampung Ciledug
menuju Cilendek, dan ampung Kubang Menuju TPA Ciangir.
“Warga Kecamatan Tamansari hanya dijadikan budak di negeri sendiri
yang bisa dibohongi, dininabobokan, serta dikhianati oleh janji
pemerintah. Seperti yang dijanjikan jalan di sana akan diperbaiki, tapi
kenyataannya tidak ada tanda-tanda untuk perbaikan jalan,” kata wahid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar