"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Selasa, 28 Februari 2012

Pariwisata dan olahraga adalah dua hal yang berkaitan. Berbagai destinasi di Indonesia terkenal karena aktivitas olahraga seperti surfing atau hiking. Selain olahraga, para pengunjung juga bisa menikmati alam dan budaya. Pariwisata didukung oleh banyak aspek seperti kuliner, budaya, tradisi, juga olahraga. Gabungan pariwisata dan olahraga menghasilkan ’sport tourism’, karena olahraga berhubungan langsung dengan alam.
Di Indonesia, Anda bisa mengarungi sungai dengan rafting, menaklukkan gunung dengan hiking atau panjat tebing. Anda bisa juga memecah ombak dengan olahraga selancar.
Dalam acara penandatanganan MoU Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Gerakan Pramuka di Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2012), Andi Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menyinggung tentang kerjasama Kemenpora dan Kemenparekraf.

"Kami juga ingin mengembangkan kepemudaan dan pariwisata. Banyak olahraga yang menyangkut aspek wisata, baik prestasi maupun rekreasi," tutur Andi dalam acara tanya jawab selepas acara.

Indonesia punya alam yang menantang untuk olahraga memacu adrenalin. Jika ingin rafting, Anda bisa mengunjungi Green Canyon di Pangandaran, Sungai Ayung di Yogyakarta, atau Sungai Citarik di Sukabumi. Jika ingin menikmati olahraga air, Tanjung Benoa yang ada di Pulau Bali adalah tempat yang cocok. Sedangkan untuk olahraga hiking, Gunung Bromo di Jawa Timur dan Gunung Rinjani di Lombok punya trek yang cukup menantang untuk dilalui.

Selain memacu adrenalin, beberapa olahraga tersebut secara langsung memperkenalkan keindahan alam Indonesia. Jadi, para pelaku olahraga itu juga bisa menikmati keindahan alam dan budaya di sekitarnya. "Ke depannya, Menpora dan Kemenparekraf akan bekerjasama dalam mengembangkan pariwisata dan olahraga. Kami akan duduk bersama untuk mewujudkannya," tambah Andi.

Kamis, 23 Februari 2012

Kondisi Jalan Pangandaran Memprihatinkan


Kondisi jalan sangat memprihatinkan terlihat dari depan bundaran tugu  hingga jalan di kawasan Tollgate, banyaknya jalan yang berlubang dan terlihat bergelombang membuat tidak nyaman para pengendara motor.

Kondisi seperti ini diperparah dengan tonase kendaraan yang sering melintas dikawaan pangandaran serta curah hujan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan jalan cepat rusak, padahal hampir setiap tahun pemeliharaan jalan dilakukan oleh dinas terkait namun tetap saja menjadi masalah klasik.

Padahal hampir setiap minggunya Wisatawan datang berkunjung ke Pangandaran, dengan kerusakan jalan seperti itu apa yang akan kita banggakan dari citra pangandaran sebagai kota pariwisita, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah kita semua.  

Kondisi Jalur Alternatif Kabupaten Tasikmalaya - Pangandaran  

Pada musim mudik kali ini, para pengguna jalur jalan yang  hendak melintasi Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan – Pangandaran (Kabupaten Ciamis) – Jawa Tengah melalui Cikatomas, Tawang dan Parigi harus ekstra hati-hati karena jalur jalan alternatif tersebut rusak parah. Bahkan, sepanjang jalur jalan ini banyak lubang yang menganga, becek, licin dan rawan longsor.
                
“Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, selain lubang tersebut digenangi air hingga mirip kolam-kolam ikan, juga di beberapa daerah rawan longsor, baik tebing maupun bahu jalan,” jelas Wartono, seorang warga.
                
Akibatnya, lanjut Wartono, jalur alternatif  di Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan yang menuju Pangandaran – Jawa Tengah tersebut tidak layak untuk dilalui kendaraan roda empat khususnya meskipun jarak tempuhnya  relatif singkat bila dibandingkan  dengan menggunakan jalur lain, yakni Tasikmalaya-Pangandaran  lewat Cikatomas dan Cikalong atau lewat Karangnunggal dan Cipatujah.
                
Demikian pula dikatakan Jajang, Ketua Paguyuban Pemuda Pancatengah, lokasi jalan alternatif dengan kondisi kerusakan yang cukup parah berada di wilayah Tawang karena banyaknya lubang yang digenangi air pada saat hujan. ”Kondisi jalur jalan alternatif tersebut dinilai kurang layak untuk dilalui kendaraan mudik yang menuju Pangandaran – Jawa Tengah,” tuturnya.

Selasa, 21 Februari 2012

Iwan Herdiawan, Kades Baru Pangandaran


Warga Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Hari Senin (20/02) menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala desa (pilkades) yang dilaksanakan di  depan Masjid Al-Hikmah Pantai Timur Pangandaran.Dua calon kepala desa yaitu Abdi Maliki SIP, warga RT 01/08 Dusun Parapat sebagai Calon Kepala Desa Nomor urut satu, dan Drs Iwan Herdiwan, warga RT 03/06 Dusun Pangandaran Barat yang mendapatkan nomor urut kedua.

Dalam pelaksanaan pemilihan suara calon kepala desa pangandaran yang dimulai dari pagi pukul 08.00 WIB, ribuan warga berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS). Sementara petugas Polsek dan Koramil Pangandaran berjaga di sekitar tempat pemungutan suara untuk mengamankan kegiatan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sampai berita ini diturunkan Panitia Pilkades Pangandaran masih melakukan penghitungan suara, Sementara dari pantauan Mypangandaran meski diguyur hujan warga antusias menyaksikan Penghitungan suara yang dilakukan oleh Panitia pilkades Pangandaran serta berharap pilihanya adalah yang terbaik untuk Desa Pangandaran.

Hasil penghitungan suara pemilihan kepala desa pangandaran (20/02) dimenangkan oleh Iwan Herdiawan dengan perolehan suara 2545 suara dari total hak pilih sebanyak 4900 suara dan mengalahkan rivalnya Abdi Maliki dengan perolehan suara 2255.
sementara 100 surat suara dinyatakan tidak sah.

Panitia pemilihan kepala desa mengumumkan secara resmi hasil perolehan suara pada pukul 17.30 WIB dan menetapkan Iwan Herdiwan sebagai pemenang dalam pemilihan kepala desa pangandaran periode 2012-2018.

Disaksikan warga pangandaran dan seluruh element pemerintahan kecamatan pangandaran pelaksanaan pemilihan kepala desa pangandaran yang baru berjalan dengan lancar. Harapan warga dengan terpilihnya Iwan Herdiawan sebagai kepala desa Pangandaran bisa menjadi panutan bagi masyarakat dan mampu menjalankan tugas serta kewajibannya dengan penuh tanggung jawab dan jujur.

Sabtu, 18 Februari 2012

Jalur Evakuasi dan Mitigasi Bencana Galunggung Segera Diperbaik

TASIKMALAYA, Pemerintah Kab. Tasikmalaya menjamin jalur evakuasi dan mitigasi bencana Galunggung segera diperbaiki. Pemkab akan meminta bantuan pemerintah provinsi maupun pusat guna membangun atau memperbaiki sarana tersebut.
Di antaranya, pembangunan tanggul dan kantung-kantung lahar serta jalan rusak. Hal itu terkait kewaspadaan kondisi Gunung Galunggung yang tidak dapat diprediksikan peningkatan statusnya.
Demikian diungkapkan Bupati Uu Ruzhanul Ullum usai Rapat Kordinasi mengenai Gunung Galunggung di Makodim Tarumanegara Tasikmalaya, Jln. Otto Iskandardinata, Jumat (17/2).
Menurut dia, pihaknya segera membuat surat rekomendasi pengajuan bantuan tersebut kepada pemerintah provinsi maupun pusat. "Ada skala prioritas. Kalau untuk pemkab sendiri, kami akan memperbaiki jalur evakuasi pada tahun ini nanti ada hotmix. Tanggul rusak juga akan ada perbaikan. Mana yang harus diperbaiki agar lahar tidak sampai ke masyarakat," ujarnya.
Selebihnya, Uu menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menangani antisipasi tersebut. Menurut dia, dengan adanya BPBD, mengenai penanganan bencana akan dilakukan secara profesional. Hal itu terkait dengan kondisi Kab. Tasikmalaya yang merupakan wilayah rawan bencana.

Jalan Lingkar Selatan Ciamis Hancur

Ruas jalan lingkar selatan tatar Galuh Ciamis yang merupakan jalur altenatif utama yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kota Banjar, kondisinya rusak berat. Hancurnya jalan tersebut pada ruas jalan antara Kecamatan Cimaragas sampai dengan Cijeungjing, sepanjang sepuluh kilometer.
Sedangkan untuk ruas lingkar selatan mulai dari Imbanagara hingga Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, masih dalam perbaikkan. Projek perbaikan lingkar selatan pada tahun 2011 juga tidak tuntas, karena anggaran yang tersedia hanya untuk sepanjang delapan kilometer. Anggaran perbaikan lingkar selatan berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2011.
Pantauan ''PRLM'' di sepanjang jalur lingkar selatan yang merupakan jalan Provinsi Jabar, Jumat (17/2), ruas antara Imabagara sampai dengan Kelurahan Cijeungjing sudah mulus, hanya beberapa bagian yang masih belum tuntas perbaikannya. Sedangkan untuk ruas jalan berikutnya ke arah timur Kecamatan Cimaragas, konisinya hancur. Banyaknya badan jalan yang rusak, menyebabkan pengguna jalan kesulitan untuk memilih jalur.
''Terus terang lebih sulit memilih jalur yang baik, ketimbang yang rusak. Hampir seluruh badan jalan rusak, berlubang, batu-lepas, sehingga sangat berbahaya khususnya untuk pengendara sepedamotor. Apalagi kalau malam hari keadaan gelap, banyak kendaraan yang selip akibat terperosok,'' ungkap Didi (41) warga Cijeungjing.
Ia mengungkapkan, kerusakan jalan sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Akibat tidak segera diperbaiki kerusakan semakin parah, terutama mulai dari Kecamatan Cimaragas yang berbatasan dengan Kota Banjar meuju arah barat sampai Cijeungjing. Warga beberapa kali membasang tanda seperti tanaman di lokasi jalan rusak, akan tetapi sampai saat ini belum ada perhatian.
''Kami iri dengan perbaikan di ruas Imbanagara, yang meskipun belum tuntas, tetapi sudah kelihatan bagus. Mengapa perbaikannya tidak sampai wilayah sini,'' ungkapnya.
Berkenaan dengan hancurnya lingkar selatan, sebelumnya Bupati Ciamis Engkon Komara juga mengungkapkan bahwa perbaikan jalur tersebut dilaksanakan secara bertahap. Untuk memperbaiki lingkar selatan diperkirakan membuthkan anggaran sekitar Rp 30 miliar.
''Sebenarnya kami juga berharap dilakukan perbaikan secara menyeluruh, akan tetapi kenyataannya provinsi baru menganggarkan untuk sebagian. Mudah-mudahan tahun 2012 ini dapat kucuran bantuan untuk memperbaiki ruas lingkar selatan yang selebihnya,'' tuturnya.
Kepala Dinas Bina Marga Energi dan Sumber Daya Alam Kabupaten Ciamis, H. Deden Wahidin, mengungkapkan 70 persen dari 2.600 kilometer ruas jalan kabupaten di wilayah tatar Galuh Ciamis dalam kondisi rusak parah. Terbatasanya anggaran menjadikan Pemerintah Kabupaten Ciamis tidak mampu memperbaiki seluruh ruas jalan dan jembatan yang diperkirakan bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 miliar.
''Sampai kapan pun, jika tida ada bantuan dari pusat atau provinsi, Pemerintah Daerah Ciamis tidak bakal mampu memperbaiki seluruh jalan rusak. Untuk memperbaiki seluruh ruas jalan kabupaten yang rusak paling tidak butuh anggaran sekitar Rp 500 miliar. Dengan anggaran terbatas, maka harus ada prioritas perbaikan,'' katanya

Jumat, 17 Februari 2012

Sindikat Narkoba Manfaatkan Para Petani


Mayoritas warga pedesaan di Kabupaten Ciamis minim pengetahuan mengenai tanaman ganja. Kondisi tersebut menyebabkan para petani rentan dimanfaatkan sindikat peredaran narkoba. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Informatika Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Ciamis, Agus Yani dalam penyuluhan bahaya penyalahgunaan Narkoba, Jumat (17/2).
Acara yang dilaksanakan di Kecamatan Kawali tersebut merupakan salah satu agenda peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dilaksanakan atas kerjasama BNK Ciamis, PWI Perwakilan Ciamis Banjar, dan mahasiswa KKN Universitas Galuh. Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan pembacaan ikrar bebas dari narkoba.
Agus memaparkan modus pemanfaatan tersebut telah ditemukan di sejumlah wilayah di Ciamis. Umumnya, pemilik lahan ataupun petani tidak mengetahui bahwa tanaman miliknya adalah daun ganja. Petani hanya menanam benih yang dititipkan kepadanya tanpa memahami jenis tanaman yang ia tanam .
"Mereka hanya dititipkan benih tanpa tahu itu benih tanaman apa. Begitu ditanam dan tumbuh, ternyata itu adalah ganja. Akibatnya, pemilik lahan atau petani bersangkutan harus berurusan dengan hukum," ujarnya.
Lebih lanjut dipaparkan Agus, kasus serupa tidak hanya terjadi di lahan pribadi milik masyarakat. Tetapi, juga di lahan milik pemerintah yang juga mengindikasikan masih rendahnya pengetahuan pengurus lahan mengenai tanaman ganja.
"Oleh karena itu, penting bagi warga desa untuk mengetahui ciri dari tanaman tersebut dan jenis narkoba lainnya sehingga tak lagi dimanfaatkan sindikat narkoba. Apalagi, Ciamis merupakan salah satu perlintasan utama di Jawa Barat," katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Ciamis Dadang Kusmayadi mengatakan bahaya peredaran narkoba menjadi salah satu perhatian utama. Bahaya zat tersebut telah merangsek masuk ke berbagai daerah bahkan wilayah terpencil sekalipun. Ia mengkhawatirkan masa depan generasi penerus apabila terkontaminasi dari zat tersebut.
Sekretaris PWI Perwakilan Ciamis Banjar Ujang Murmaksinudin menilai peran media sangat besar dalam upaya membebaskan masyarakat dari bahaya dan ancaman penyalahgunaan narkoba. Salah satunya melalui peran media sebagai fungsi informasi dan kontrol. "Kami juga terus mengawasi dan mengawal perkembangan seluruh kasus hukum yang terjadi yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba," katanya.
Ia menambahkan upaya memerangi bahaya narkoba merupakan tantangan berat. Oleh karena itu, membutuhkan dukungan seluruh pihak termasuk seluruh warga.
Camat Kawali Gusmawan mengatakan memerangi narkoba merupakan upaya untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Ia khawatir kondisi generasi muda apabila kasus penyalahgunaan narkoba terus terjadi.