"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Kamis, 06 Oktober 2011

RASKIN..........................BERAS MISKIN PLUS KUTU


Hasil Sidak Komisi II ke Gudang  Bulog , menemukan 60 karung beras untuk masyarakat miskin (raskin) berkutu dan bau apek. Temuan itu saat wakil rakyat melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog dan Gudang Pembantu, kemarin.
Wakil Sekretaris Komisi II Andang Ifan Sahara menyatakan, sidak kali ini dilakukan ke gudang pembantu dan gudang besar. Langkah ini menindaklanjuti ditemukannya belatung pada raskin di Kecamatan Cipaku.
Dalam sidak, kata dia, sekaligus untuk memastikan kualitas beras lainnya. Sebab dirinya bersama tim merasa belum yakin bahwa beras yang tak layak konsumsi itu hanya 7 karung.

Disampaikan Andang, hasil sidak ke gudang besar di Jalan Pamalayan, stok beras dianggap bagus. Sementara hasil sidak ke gudang pembantu di Kecamatan Cisaga dan Rajadesa, tidak ada stok beras lantaran sudah disalurkan. Namun yang cukup mencengangkan, sebut Andang, sidak di gudang  Filial di Dusun Mandalasari. “Kami menemukan 60 karung beras raskin bau apek dan banyak kutunya,” sesalnya.
Hasil wawancara dengan salah seorang petugas gudang, tutur Andang, raskin tersebut dioplos dengan raskin surplus. “Pantas kalau hasinya  juga  sangat memprihatinkan. Bukan hanya persoalan mutu yang tidak layak, tetapi  juga sistem  produksi yang  gegabah. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan memanggil Bulog dan mitranya,” tandas Andang.
Diberitakan sebelumnya (edisi Selasa 4/10) Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi  Regional  (Subdivre) Kabupaten Ciamis Ali Ardi menegaskan, beras miskin (raskin) belatungan hanya ada pada 7 karung. Beras yang telah didistribusikan ke Desa Buniseri Kecamatan Cipaku itu pun sudah ditarik dan diganti.
Ali mengakui hal ini akibat komunikasi yang kurang terjalin. Dia menyarankan masyarakat seharusnya segara melaporkannya kepada pihak pengaduan di desa. “Kalau komunikasi baik, dalam hitungan jam tentunya langsung diganti. Kami tidak tahu ada permasalahan di lapangan,” jelasnya.
Ali menyatakan, kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan. Dia menyadari hal itu lolos dari pengecekan. “Bukan karena stok lama, justru beras pengadaan tahun 2011. Dalam satu bulan juga terus dilakukan pengiriman ke masyarakat. Kemungkinan faktor cuaca dan gudang yang memang sudah tidak layak. Bisa saja bocor, hingga menimbulkan lembab,” bebernya. 
Dari hasil pengecekan ulang, tidak semua beras yang didrop ke Buniseuri belatungan. Dari satu ton, yang terbukti belatungan hanya tujuh karung.
Ditemui terpisah, Bupati Ciamis H Engkon Komara mengimbau Satuan Kerja Beras Miskin (Raskin) agar tidak ragu mengembalikan raskin apabila kualitasnya tidak sesuai. Dia juga meminta Satker mengkroscek kualitas beras setiap akan didistribusikan kepada masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar