"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Sabtu, 01 Oktober 2011

SEBAGIAN BESAR PENGUSAHA HATCHERY TAK BEROPERASI


Sebagian besar usaha hatchery atau pembenihan udang galah di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis tidak lagi beroperasi, akibat anjloknya permintaan benur atau benih udang. Turunnya permintaan benur tersebut disebabkan karena sebagian besar kolam udang milik peternak kering akibat kemarau panjang.
''Dari 21 unit pembenihan udang, saat ini yang beroperasi hanya lima unit. Keadaan tersebut hampir dialami oleh seluruh peternak yang tergabung dalam kelompok udang galah, termasuk ada yang tidak beroperasi. Sejak kemarau permintaan benur anjlok,'' tutur Ketua Kelompok Usaha Bersama Mina Usaha Sejahtera Kecamatan Pamarican, Wagino Toyib, Jumat (30/9).
Dia mengatakan persoalan sama dihadapi oleh usaha pembibitan udang adalah dalam hal pemasaran benur. Benur yang ada, lanjutnya, diprioritaskan memenuhi pesanan yang sudah disepakati sebelumnya. Kelompok yang dipimpinnya, saat ini hanya memenuhi kebutuhan lokal dengan jumlah terbatas. ''Sebelumnya kami sudah tandatangan kontrak, jadi saat ini kami lebih banyak memenuhi pesanan saja. Sedangkan untuk pemasaran lainnya terbatas untuk pasar lokal,'' ujarnya.
Didampingi peternak lainnya, Dedi (37) warga Desa Neglasari, Uu (42) dan Uhro (50), warga Desa Pamarican, ia mengatakan adanya penurunan permintaan juga berdampak terhadap usaha pengadaan bibit udang. Alasannya karena saat ini bibit udang masih mengandalkan hasil pembesaran dan seleksi benur yang ada. Kualitas benur yang akan dijadikan sebagai bibit, juga kurang baik. Hal tersebut disebabkan karena bibit yang tersedia merupakan hasil perkawinan satu turunan.
''Terus terang untuk kualitas bibit saat ini kurang baik, karena sebagian di antaranya hasil perkawinan inbreding atau perkawianan satu turunan. Istilahnya inces. Dengan demikian produksi bibit menjadi tidak maksimal,'' jelasnya.
Wagino mengatakan untuk mengatasi persoalan bibit, perlu ada upaya untuk melakukan pemuliaan bibit udang galah. Dari bibit hasil pemuliaan tersebut, ia optimis, produksi benur akan meningkat. ''Tidak hanya dalam hal jumlah atau telur yang dihasilkan, akan tetapi pertumbuhan udang juga lebih cepat apabila dibandingkan dengan benur hasil perkawinan satu turunan,'' katanya.
Sementara itu Uu menambahkan bahwa persoalan bibit udang merupakan faktor pentng untuk keberhasilan produksi benur. Salah satu syarat mendapatkan bibit udang atau udang induk berkualitas, lanjutnya, tidak berasal dari satu keturunan. ''Mungkin berbeda dengan benih padi. Untuk benih udang harus benar-benar hasil seleksi yang ketat, dan bukan satu keturunan,'' tuturnya.
Berkenaan dengan pemeliharaan udang yang masih ada, Wagino mengatakan sejumlah petani terpaksa harus lebih sering memindahkan udangnya ke kolam yang masih menyediakan suplai air yang cukup. Demikian pula untuk tempat atau bak pembenihan juga dilakukan secara bergantian. ''Untuk satu siklus pembenihan butuh waktu 40 hari. Terbatasnya air juga memaksa bak pembenihan juga berganti-ganti.'' tambah Wagino.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar