"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Jumat, 21 Oktober 2011

Teroris Bisa Datang dari Keluarga


Bibit atar terorisme tidak hanya muncul dari lingkungan, akan tetapi juga bisa datang dari lingkungan yang lebih kecil yaitu keluarga. Munculnya terorisme adalah karena adanya rasa ketidakpuasan dengan apa yang ada atau tidak sejalan dengan pola pikirnya.
Demikian disampaikan Prf. Dr. Dody Susanto saat memberikan materi penyuluhan mengenai cegah tangkal terorisme terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, se wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Kegiatan digelar oleh Korem 062/Tarumanagara bersama dengan Kodim 0613/Ciamis diadakan di di Islamic Center Ciamis, Kamis (20/10).
Tampil sebagai pembicara lainnya adalah Staf ahli KSAD Kolonel Inf. Agus Irianto, Cendekiawan muslim yang juga pengasuh Ponpes Darussalam Ciamis KH Fadil Yani Ainusyamsi. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Ciamis Engkon Komara, Wakil Walikota Banjar Ahmad Dimyati, Komandan Korem 062/Tarumanagara Kolonel Inf. Asrobudi, Dandim 0613 Letkol Asep Djunaedi, Kapolresta Banjar Ajun Komisari Besar Tedi Hermansyah. Selain aparat keamanan, kegiatan tersebut juga diikuti tokoh masyarakat, tokoh agama maupun organisasi masyarakat lainnya.
“Akat terorisme sumbernya bisa bermacam-macam, mulai dari keluarga, teman, tetangga, hingga lingkungan sosial yang lebih luas. Munculnya rasa ketidakpuasan, merupakan virus yang bisa terus berkembang. Untuk pencegahannya harus melibatkan seluruh elemen,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut ia menambahakan salah satu pencegahan terorisme adalah dengan berbasis pada ideologi. Dari sekian banyak ideologi, Pancasila merupakan ideologi yang sangat cocok untuk diterapkan. “Ideologi Pancasila merupakan solusi untuk menagkis paham kekerasan, termasuk di dalamnya adalah terorisme,” tuturnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk terus memperkuat ideologi Pancasila. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan adanya dibentuknya Kampung Pancasila. Salah satu kegiatan atau wujud dari pengamalan Pncasila adalah adanya semangat kebersamaan, sukarela. “Upaya memupuk nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus ang harus selalu digelorakan oleh setiap insan,” tambah Dody.
Sementara Pengasuh Ponpes Darussalam, KH Fadil Yani Ainusyamsi antara lain menyatakan bahwa bibit terorisme adalah adanya kebanggan yang berlebihan terhadap kelompoknya. Munculnya perasaan bahwa kelompoknya lebih unggul dibandikan lainnya, menjadikan yang bersangkutan selalu menandang apa yang dilakukan atau dikerjakan adalah yang paling benar.
Sedangkan Kol. Inf. Agus Irianto mengungkapkan bahwa aksi terorisme tidak hanya dilakukan oleh kelompok, faham atau aliran tertentu. Salah satu yang dijadikan sebagai alasan adalah dengan berkedok agama. “Siapa saja bisa melakukan. Terus terang sebagai seorang muslim, saya ikut prihatin karena latar belakang pelakunya adalah muslim,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menambahkan bahwa seluruh masyarakat harus tetap dan bersatu untuk tetap mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Makna NKRI, lanjutnya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. “Sudah sangat jelas adanya manka kesatuan, bukan yang lain. NKRI harus tetap utuh,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar