"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Selasa, 19 Februari 2013

Jelang Pilgub, Polda Jabar Gelar Operasi

BANDUNG- Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menggelar apel Operasi Praja Lodaya dalam rangka pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2013 di Lapangan Gasibu, Operasi selama 250 hari itu untuk mengamankan tahapan hingga pelaksanaan Pilkada gabungan, yakni Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar dan pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten/kota di tiga daerah, yakni Sukabumi, Sumedang, dan Cirebon.

Kapolda Jabar Brigjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya langsung menjadi inspektur upacara dalam apel pengamanan Pilkada itu. Dia mengatakan, pengamanan ini hingga pencoblosan 24 Februari 2013 mendatang.

"Supaya Pilkada Jabar aman, tertib, dan lancar," kata Tubagus dalam amanat apelnya.

Operasi itu bertujuan menghindari hal yang tidak diinginkan selama tahapan Pilkada maupun saat pencoblosan, misalnya aksi massa yang anarkis. Menurutnya, massa pendukung antar calon bisa menjurus pada konflik komunal yang berujung anarkis. Ini terjadi karena saling provokasi, anarkis bisa menimbulkan kerugian harta benda hingga jiwa. Dalam menjalankan pengamanan Pilkada lewat operasi Praja Lodaya itu, Polda Jabar dan jajarannya di bantu TNI dan unsur masyarakat.

"Operasi ini berlangsung selama 250 hari dengan kekuatan dari Polda Jabar sebanyak 33.618 personel," ungkapnya. Tubagus juga mengingatkan para personel yang diterjunkan supaya mampu mengawal tahapan Pilkada dengan mengutamakan pendekatan kemanusiaan. "Tidak arogan dan mengedepankan deteksi dini," pintanya.Dalam kesempatan itu, hadir Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, Panwaslu Jabar, serta sejumlah organisasi perangkat daerah.


Massa Golput di Pilgub Jabar Bisa Capai 32,23 Persen

       Rakyat pemilih di Jawa Barat yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) diprakirakan mencapai 32,23 persen atau setara dengan hampir 10,5 juta pemilih. Para golput itu pun termasuk rakyat yang setia pada sikapnya untuk tidak berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jabar.

       Hal itu dikatakan peneliti Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika Universitas Padjadjaran Toni Toharudin saat memaparkan hasil survey akhir Pilgub Jabar di kampus MIPA Unpad, Jl. Ir. H. Juanda Kota Bandung, Selasa (19/2). "Dari survei akhir ini, tidak ada lagi swing voters (pemilih berpindah-pindah-red). Yang belum menentukan pilihan pasti tidak memilih atau golput," imbuhnya.


       Hal itu, kata dia, terjadi karena yang tidak menentukan pilihan itu jumlahnya terus bertambah dibandingkan survei pertama dan kedua. Pada survey pertama, persentase golput mencapai 8,09 persen dan pada survey kedua 20,84 persen.
      S urvey itu pun dilaksanakan PK2S Unpad pada 11-17 Februari lalu yang sudah memasuki masa kampanye. Karena itu, pilihan masyarakat dinyatakan Toni sangat kecil kemungkinannya berubah. Dalam survey itu, elektabilitas Dede Yusuf-Lex Laksmana pun dinyatakan sebagai tertinggi dengan raihan 33,44 persen. Secara berurutan, persentase hasil survey pasangan lainnya adalah pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (29,3%), Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (22,81%), Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim (13,36%), dan Dikdik Muliana A.M-Cecep N.S. Toyib (1,09%). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar