PANGANDARAN,- Sekitar 200 unit rumah yang ditempati 270
Kepala Keluarga (KK), yang ada di empat desa di Kecamatan Pangandaran,
Kabupaten Pangandaran terendam banjir. Ketinggian air pun beragam. Mulai dari
20 sentimeter hingga 60 sentimeter.
Hingga Kamis (11/7/2013) petang, banjir paling tinggi
pada titik 60 sentimeter. Itu lebih tinggi dari hari sebelumnya pada Rabu
(10/7/2013).
Dikatakan Kepala Kepolisian Sektor Pangadaran Kompol Bujang Harapan, keempat desa yang terendam banjir adalah Desa Babakan, Desa
Wonoharjo, Desa Purbahayu, dan Desa Pananjung.
“Untuk Desa Babakan dan Wonoharjo, itu sudah mulai surut.
Sedangkan dua desa lainnya masih terendam banjir,” jelasnya ditemui di lokasi
banjir.
Menurut Kompol Bujang Harapan kini pemukiman yang terendam banjir adalah
di Desa Pananjung. Sebanyak 200 unit rumah masih kebanjiran, dengan ketinggian
air 60 sentimeter.
“Untuk di Desa Pananjung itu padat penduduk. Sedangkan di
Desa Purbahayu, yang kebanjiran mayoritas areal persawahan,” ucapnya.
Banjir tersebut terjadi akibat Sungai Cilebok yang
membelah Desa Pananjung dan desa Pangandaran meluap setelah diguyur hujan deras
semalaman. Banjir ini pun membuat akses jalan desa di daerah itu turut terendam
banjir.
Saat air bah menerjang kawasan itu, tak banyak perabotan
rumah warga yang berhasil diselamatkan, karena banjir datang secara cepat dan
langsung menggenangi rumah mereka. Ratusan rumah yang terendam banjir setinggi
1 meter itu tersebar di tiga dusun, yakni Dusun Karangsalam, Dusun Karangsari
dan Dusun Bojongjati di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran.
Rumah yang berada di bantaran Sungai Cilebok merupakan
daerah yang terparah terendam banjir. Peristiwa itu terjadi sesaat setelah
wilayah selatan Pangandaran diguyur hujan deras terus menerus, sehingga Sungai
Cilebok tak bisa lagi menampung debit curah hujan yang tinggi.
Menurut Reni, Warga Bojongjati, selain menggenangi
ratusan rumah warga, banjir juga kini merendam akses jalan antar desa, sehingga
kendaraan yang melintasi jalan tersebut harus ekstra hati-hati.
Sementara itu, hingga saat ini, Pemkab Pangandaran masih
terus mendata jumlah rumah yang terendam banjir akibat Sungai Cilebok meluap.
Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai
puluhan juta rupiah. )Ab@h**/HR-Online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar