"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Kamis, 09 Februari 2012

Perempuan Muda Disekap

Perempuan muda asal Margajaya, Kawali Kabupaten Ciamis, Fina Nurfadillah (19) diduga disekap di Malaysia. Kemarin (7/2) Ana (42), ibunya melaporkan dugaan penyekapan itu ke Polres Ciamis.
Berdasarkan data yang diberikan Ana ke polisi, anak perempuannya itu disekap di Perumahan Kelang di Tepi Sungai Kelang Malaysia. Adapun penyekapnya diduga adalah warga negara Malaysia.
Ana juga membeberkan kisah Fani hingga sampai ke Malaysia. Pada 23 Desember 2011 Fani mendapat ajakan dari Rika (31), warga Sukamantri, Ciamis pergi ke Malaysia untuk menyanyi.
Fani diajak Rika, kata Ana, karena anak perempuannya itu memiliki suara yang merdu. Dia juga kerap bernyanyi di acara-acara tertentu.
”Saya izinkan untuk berangkat bila hanya dikontrak menyanyi saja,” papar Ana kemarin.
Ternyata, kata Ana, Rika juga diajak ke Malaysia oleh perempuan berinisial Yan (30). Tak hanya Rika dan Fani yang diajak Yan, tapi juga Risma, perempuan Ciamis lainnya.
Sebelum ke Malaysia, keempatnya menempuh perjalanan Ciamis menuju Jakarta. Mereka naik bus ke Jakarta di Pamoyanan, Kabupaten Tasikmalaya.
Sejak Fani berangkat (23/12/2011), Ana kerap berkomunikasi dengan anak perempuannya itu Mereka berkomunikasi mengguanak hape. Dari Jakarta, mereka kemudian ke Batam. Saat berada di Batam, kata Ana, anaknya dikenalkan Yan kepada orang asing asal Malaysia. Malah, Fani mengaku dipaksa nyabu dan minum ineks. Namun, kata Ana, anaknya menolak ajakan tersebut.
Saat berada di Batam, Ana masih terus berkomunikasi dengan Fani.
Selain dipaksa minum ineks dan nyabu, Fani juga mengaku dipaksa dijual bersama Rika dan Risma kepada orang asing asal Malaysia oleh Yan.
Ana mendapatkan kabar tentang penjualan Fani dan dua rekannya itu dari informasi via SMS yang dikirim anaknya.
Masih via SMS, Ana mendapatkan kabar Fani telah berada di sebuah rumah di Perumahan Kelang Tepi Sungai Kelang Malaysia. Dia mengaku disekap. Di sana, dia bukan untuk dijadikan penyanyi, tapi PSK.
“Hingga sampai sekarang saya tidak berkomunikasi, karena hapenya tidak aktif,” papar Ana saat melapor.
Mengapa baru lapor? Menjawab hal itu, Ana mengaku tadinya dia masih menunggu anaknya bisa pulang sesuai jadwal (sebulan), tapi tahu ada laporan dari anaknya disekap, dia pun panik hingga melapor ke Polres Ciamis.
Dia berharap kepolisian bisa menangani kasus ini. “Saya tidak berdaya karena tidak tahu lokasi keberadaannya. Saya harap ada bantuan pemerintah agar anak saya kembali ke Indonesia,” pinta Ana.
Menanggapi keinginan Ana, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Ciamis AKP Shohet SH mengatakan usai menerima laporan, pihaknya akan memeriksa bukti-bukti SMS komunikasi atara ibu dan anak tersebut selama perjalanan berangkat dari rumah sampai ke Malaysia.
Untuk menangani kasus dugaan penyekapan Fani, Polres Ciamis sudah melaporkannya ke Polda Jabar.
”Kemungkinan kasus ini akan ditangani Polda Jabar,” pungkas Kasat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar