KALIPUCANG, Akibat cuaca buruk, mengakibatkan gelombang pasang melanda Majingklak, Ds. Pamotan Kalipucang selama tiga kali berturut-turut, sejak Jum’at sampai Minggu (12-14/01/013). Akibatnya, puluhan rumah warga yang berhadapan dengan Pulau Nusakambangan tersebut, tergenang banjir setinggi 50 cm.
Gelombang pasang yang memicu banjir di kawasan Majingklak, biasanya mulai terjadi setelah Magrib (sekitar jam 18.30). Gelombang pasang baru surut, menjelang tengah malam (23.45).
Warga Majingklak bernama Waris (46) menjelaskan gelombang pasang yang memicu banjir hingga masuk ke perumahan warga, berasal dari perairan Majingklak, dan perairan Palataragung. Pasalnya, kata dia, daerahnya tersebut, dikelilingi laut Majingklak dan Palataragung.
“Daerah Majingklak itu mirip seperti tanjung, yaitu daratan yang menjorok ke lautan. Jika gelombang pasang terjadi di laut Majingklak dan Palataragung, ya rumah-rumah warga sangat mudah dimasuki banjir,” kata Waris.
Warga Majingklak yang lain bernama Kasam menambahkan, ketinggian daratan Majingklak dari rata-rata permukaan air laut hanya sekitar 0,5 m. Sehingga, daratan Majingklak rentan terkena banjir akibat gelombang pasang.
“Inilah resiko kami yang tinggal di daerah yang ketinggainnya hanya sekitar sekitar 0,5 m dari permukaan laut. Jika saja terjadi gelombang pasang di lautan, ya mudah masuk perkampungan dan rumah warga,” kata Kasam.
Kasam menambahkan, kalaupun gelombang pasang dinyatakan sedang surut, namun tetap saja perkampungan Majingklak dipastikan tergenang banjir. Ketinggian banjir di pekarangan warga saat terjadi air laut surut setinggi 30 cm.
Butuh Air Bersih
Tokoh masyarakat Majingklak yang juga ketua Tim SAR Sawunggalih, Suparman menambahkan, akibat daerahnya dilanda gelombang pasang, warganya sangat membutuhkan air bersih. Pasalnya, sumur-sumur penduduk, tercemar air asin dari laut.
Air bersih yang dimaksud Suparman, bukan hanya untuk minum dan keperluan memasak saja. Namun demikian, air bersih diperlukan untuk mandi, menyuci pakaian, dan keperluan rumah tangga lainnya.
“Kami benar-benar butuh sekali air bersih untuk segala keperluan rumah tangga. Pernah ada yang memberi bantuan air bersih, berupa air minum kemasan, sehari juga sudah habis, karena air bersih yang dibutuhkan lebih dari sekedar untuk minum,” kata Suparman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar