CIAMIS, Satu perahu nelayan asal
Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah karam diempas ombak perairan
Plawangan wilayah Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, mengakibatkan
seorang nelayan, Darsito (35) warga Kaliyasa Cilacap hilang. Sedangkan
Seno (30) ditemukan selamat sedang terdampar di tebing karang Plawangan.
Hingga Senin (7/1/13) Tim Satuan Polisi Air (Sat Polair) Polres
Cilacap bersama dengan SAR Cilacap bersama dengan nelayan yang melakukan
pencarian, akan tetapi belum menemukan korban. Sementara korban Seno
yang terdampar di karang ditemukan oleh nelayan. Tim hanya menemukan
bangkai perahu dalam kondisi terbalik, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Seluruh peralatan tangkap berikut mesin perahu sudah hilang.
Korban selamat Seno mengungkapkan musibah yang dialami itu bermula
ketika perahu yang ditumpanginya beberapa kali oleng akibat hantaman
ombak besar pada Minggu (6/1/13) sekitar pukul 20.00 WIB. Semakin
mendekati lokasi perairan Plawangan, yang merupakaan akses langsung
menuju laut lepas, mendadak datang ombak besar. Akibat dihantam ombak,
perahu langsung terbalik. Kedua nelayan berikut peralatan mencari ikan
serta mesin perahu terlempar jatuh ke laut.
"Tidak biasanya, ombak begitu besar langsung menghantam perahu hingga
terbalik. Begitu perahu terbalik keadaan gelap gulita, saya hanya bisa
pasrah. Ternyata saya terseret ke karang. Saya tidak tahu dimana
Darsito," ungkap korban selamat Seno kepada petugas.
Terpisah Kapala Satuan (Kasat) Polair Polres Ciamis Ajun Komisaris
Firmansyah didampingi Brigadir Suroso mengatakan begitu mendapatkan
laporan ada kecelakaan perahu nelayan terbalik, langung menuju lokasi
kejadian. Saat itu korban Seno sudah berhasil diselamatkan.
"Begitu terima laporan, kami langsung bergerak ke lokasi dan
melakukan penyisiran di pantai. Kami juga mendapatkan kepastian salah
seorang nelayan berhasil diselamatkan," ungkapnya.
Sementara itu sehari sebelumnya, Minggu (6/1) juga seorang wisatawan
bernama Agus alias Akuy (20) warga Kecamatan Bojong, Kabupaten
Purwakarta terseret ombak pantai Pangandaran. Hingga Senin (7/1) tim
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran berikut tim SAR
dan Sat Polair Pangandaran juga masih melakukan pencarian.
Menurut rekan korban, Sujarno, mereka datang ke Pangandaran
berombongan sebanyak 64 orang. Setelah istirahat, mereka langsung
berenang di pantai, termasuk korban. Saat itu korban diketahui berenang
dengan memakai alat papan seluncur atau bogie. Diduga korban terlepas
dari papan selancarnya ketika datang ombak besar.
"Lokasinya di pos 3. Saat kejadian ombak memang sedang besar dan air
pasang . Kami juga sulit melakukan pencarian karena kondisi air laut
juga sedang keruh. Hingga Senin (7/1) sore kami belum menemukan korban,"
ungkap Ketua Balawista Pangandaran Dodo Taryana didampingi Kapten
Lapangan Balawista Heri Haerudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar