PANGANDARAN, Blokade jalan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) oleh warga Ds. Purbahayu, Pangandaran, mengakibatkan sampah bertumpuk di depan Kantor UPTD Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) wilayah Pangandaran. Dampaknya, karena sampah tidak bisa diangkut ke TPA Purbahayu, di sekitar Kantor UPTD DCKKTR mulai tebarkan bau busuk.
Warga sekitar, Jerry (30) mengeluhkan bau busuk yang mulai ditimbulkan akibat gundukan sampah yang tidak terangkut dari sekitar Kantor UPTD DCKKTR. Menurut Jerry, kenyataan tersebut sangat tidak baik untuk kesehatan, kenyamanan, dan keindahan.
“Sampah yang menggunung di depan kantor UPTD Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) wilayah Pangandaran, mulai menebarkan bau busuk. Apalagi, letak kantor tersebut, dekat dengan Pasar Pangandaran, yang menjadi lalu-lalang penduduk, benar-benar tidak baik untuk kesehatan, kenyamanan, dan keindahan,” kata Jerry.
Jerry memperkirakan, volume sampah yang bertumpuk selama dua hari akibat tidak bisa dianggkut ke TPA Purbahayu, sekitar 30 m kubik. Menurut Jerry, volume sampah akan terus bertambah, dan bau busuk yang ditimbulkan akan terus terjadi, akibat berlama-lama ditimbun.
Sementara itu, terkait menumpuknya sampah di Kantor UPTD DCKKTR, yaitu akibat warga Desa Purbahayu, Pangandaran menutup akses jalan ke Tempat Pembungan Akhir (TPA) Ds. Purbahayu, sejak Senin (14/01/2013). Warga menutup akibat janji dari pihak terkait untuk memperbaiki jalan tidak juga terealisasi.
Warga Ds. Purbahayu bernama Suratman (30) menjelaskan warga memang tidak bermaksud main-main dengan ancamannya menutup ruas jalan menuju TPA Ds. Purbahayu. Langkah tersebut dilakukan, karena setidaknya sudah tiga kali para pihak yang terkait memberikan janji perbaikan jalan, namun kenyataannya hanya janji kosong.
“Warga tidak bermaksud main-main dengan mengancam untuk menutup ruas jalan menuju TPA Ds. Purbahayu. Langkah ini karena melihat perjalanan ke belakang yang jalan akan diperbaiki hingga diucapkan tiga kali, tapi nyatanya tidak ada realisasinya,” kata Suratman.
Suratman menyebut, penutupan jalan dilakukannya tanpa batas waktu. Artinya, jika pihak terkait belum memenuhi janjinya merealisasikan perbaikan jalan, ya sepanjang itu pula akses jalan di tutup.
Terpisah, Kepala Desa Purbahayu, Boman Marto mengatakan kondisi jalan rusak menuju TPA Purbahayu sudah lama dikeluhkan warga. Bahkan, warga dari Desa Wonoharjo dan Desa Pagergunung juga mengeluh hal serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar