"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Rabu, 09 Januari 2013

Jalur Selatan di Perbatasan Jabar-Jateng Belum Normal

BANJAR, - Arus lalulintas jalur utama lintas selatan dekat perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap hingga Selasa (8/1/13) belum kembali normal. Mengantisipasi kemacetan yang parah, dilakukan sistem buka tutup arus kendaraan. Upaya pembersihan juga terkendala oleh hujan yang kadang mengguyur wilayah tersebut.
Pantauan di lokasi, Selasa (8/1) sejumlah alat berat tampak masih bekerja membereskan material tanah pada bagian tebing yang longsor pada hari Kamis (3/1/13) pukul 20.00 WIB. Saat truk pengangkut material tanah hendak membuang muatannya, arus lalulintas dari dua arah ditutup total. Selanjutnya jalan yang kondisinya masih sangat licin itu dibuka untuk satu arah.
Badan jalan tampak licin, lumpur tebal banyak menyelimuti badan jalan. Akibat kondisi itu banyak sepedamotor yang terpeleset dan penumpangnya jatuh. Sejak kembali dibuka, setiap hari puluhan sepedamotor selip atau tergelincir.
Bahkan, sejumlah sepedamotor tidak hanya terjatuh sekali, akan tetapi juga sampai dua kali. Setidaknya hal itu terlihat sekitar pukul 2.15 WIB ketika sebuah sepedamotor melaju dari arah timur (Cilacap) menuju Kota Banjar. Sepedamotor yang ditumpangi dua orang pertama jatuh di dekat ujung titik longsor sebelah timur. Akibat kejadian itu pengemudi maupun yang dibonceng jatuh terjengkang. Setelah kembali dinaiki berboncengan, hanya berjarak sekitar 20 meter sepedamotor tersebut kembali jatuh berikut penumpangnya.
Beruntung beberapa warga segera menolong korban, yang langsung menepikan kendaraan tersebut.
"Sudah tidak terhitung sepeda motor yang jatuh. Tidak hanya siang, malam juga banyak yang jatuh akibat jalan licin," ungkap Karyono (54) warga RT 03/10 Dusun Manggasari, Desa Panulisan.
Dia mengungkapkan hingga saat ini warga masih merasa waswas, terutama saat turun hujan lebat. Hal itu disebabkan karena kondisi tebing yang longsor masih labil, sehingga sewaktu-waktu bisa timbul longsor susulan. "Bukan khawatir lagi tapi takut longsor susulan. Apalagi tanah yang longsor juga masih bergerak, labil. kami minta agar pembersiahan dan penguatan tebing dilakukan secepatnya sehingga warga tidak diliputi ketakutan," ungkapnya.
Seperti diberitakan Tebing Telu di Desa Panulisan, kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap prov. jawa Tengah pada hari Kamis (3/1) sekitar pukul 20.00 WIB longsor. Badan jalan yang merupakan jalur utama olintas selatan sepanjang seratus meter terimbun longsor dengan ketinggian sampai tujuh meter. Selain itu satu warung dan masjid juga hancur tertimpa longsor. Arus lalulintas jalur lintas selatan sempat ditutup total lebih dari 24 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar