Hingga Jumat (4/1) siang jalur selatan
Yogyakarta-Bandung masih lumpuh. Longsor pada Kamis 19.00 malam menutup
akses jalan utama yang menghubungkan Jateng-Jabar di Desa Panulisan
Timur, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap.
Ada dua titik longsoran yang menutup jalur selatan Jateng diantaranya di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Panulisan atau sekitar 200 meter sebelah timur perbatasan Jawa Barat hingga Gunung Telu, Desa Panulisan, atau sebelah timur pabrik pengolahan kayu Warungbatok.
Tanah longsor di jalur selatan Jateng mengakibatkan dua buah truk terjebak di antara material longsoran. Hingga saat ini belum ada laporan jatuhnya korban jiwa. Longsor mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh, kendaan dari arah barat dan timur dialihkan melalui jalur alternatif melalui Ciopat/Pasir Kunyit (Kecamatan Wanareja, Cilacap) menuju Langgensari (Kabupaten Ciamis, Jabar) dan keluar di Kota Banjar (Jabar) dan sebaliknya.
Dinas Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Cilacap sejak semalam sudah mengerahkan alat berat tiga excavator, du aloader dan tujuh dump truck, dari Bina marga setempat serta bantuan dari Provinsi Jateng, serta permintaan bantuan dari Bina Marga Jabar. Untuk menyingkirkan tanah longsor di jalur utama yang menghubungkan dua Provinsi Jateng-Jabar.
Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Cilacap, Edy Gunawan, mengatakan, pihaknya sudah bekerja sejak Kamis malam setelah peristiwa tanah longsor di laporkan. "Proses pembersihan jalan dari longsoran terkendala hujan deras yang mengguyur sejak Kamis malam, mudah-mudahan siang ini tidak ada hujan," terangnya.
Diakui, untuk menyingkirkan tanah yang longsor cukup berat sebab ketebalan tanah mencapai 2 meter lebih. Sehingga dibutuhkan alat berat dan dumt truck untuk menganggkut tanah. Pihaknya sudah meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap untuk mendatangkan alat berat. Hingga jumat siang satu titik longsor sudah bisa dilewati, tinggal longsor di dekar SPBU Panulisan yang masih dalam tahap evakuasi, diharapkan sore nanti jaluir selatan bisa dilalui
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Ariyadi mengatakan, alat berat untuk menyingkirkan material longsoran telah dikerahkan sejak Kamis malam. Sekitar 12 dump truck dari Dinas Bina Marga Provinsi Jateng maupun Kabupaten Cilacap serta armada lokal juga telah dikerahkan untuk mengangkut material longsoran. Serta bantuan alat dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy.
Pihaknya juga sudah mengajukan permohonan bantuan alat berat kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjar, Jabar, telah dicoba diajukan pada Kamis malam, namun belum terealisasi. Salah seorang pengguna jalan, Amin (28), mengatakan longsor yang menutup jalan tergolong parah. Kata dia, pengendara motor dan mobil dialihkan melalui Langgen hingga Kota Banjar, Jawa Barat.
"Saya tahunya dua titik longsor, yang satu sudah dapat dibuka, yang depan SPBU belum. Saya naik motor jadinya muter lagi ke arah Langgen," kata Amin.
Ada dua titik longsoran yang menutup jalur selatan Jateng diantaranya di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Panulisan atau sekitar 200 meter sebelah timur perbatasan Jawa Barat hingga Gunung Telu, Desa Panulisan, atau sebelah timur pabrik pengolahan kayu Warungbatok.
Tanah longsor di jalur selatan Jateng mengakibatkan dua buah truk terjebak di antara material longsoran. Hingga saat ini belum ada laporan jatuhnya korban jiwa. Longsor mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh, kendaan dari arah barat dan timur dialihkan melalui jalur alternatif melalui Ciopat/Pasir Kunyit (Kecamatan Wanareja, Cilacap) menuju Langgensari (Kabupaten Ciamis, Jabar) dan keluar di Kota Banjar (Jabar) dan sebaliknya.
Dinas Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Cilacap sejak semalam sudah mengerahkan alat berat tiga excavator, du aloader dan tujuh dump truck, dari Bina marga setempat serta bantuan dari Provinsi Jateng, serta permintaan bantuan dari Bina Marga Jabar. Untuk menyingkirkan tanah longsor di jalur utama yang menghubungkan dua Provinsi Jateng-Jabar.
Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Cilacap, Edy Gunawan, mengatakan, pihaknya sudah bekerja sejak Kamis malam setelah peristiwa tanah longsor di laporkan. "Proses pembersihan jalan dari longsoran terkendala hujan deras yang mengguyur sejak Kamis malam, mudah-mudahan siang ini tidak ada hujan," terangnya.
Diakui, untuk menyingkirkan tanah yang longsor cukup berat sebab ketebalan tanah mencapai 2 meter lebih. Sehingga dibutuhkan alat berat dan dumt truck untuk menganggkut tanah. Pihaknya sudah meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap untuk mendatangkan alat berat. Hingga jumat siang satu titik longsor sudah bisa dilewati, tinggal longsor di dekar SPBU Panulisan yang masih dalam tahap evakuasi, diharapkan sore nanti jaluir selatan bisa dilalui
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Ariyadi mengatakan, alat berat untuk menyingkirkan material longsoran telah dikerahkan sejak Kamis malam. Sekitar 12 dump truck dari Dinas Bina Marga Provinsi Jateng maupun Kabupaten Cilacap serta armada lokal juga telah dikerahkan untuk mengangkut material longsoran. Serta bantuan alat dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy.
Pihaknya juga sudah mengajukan permohonan bantuan alat berat kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjar, Jabar, telah dicoba diajukan pada Kamis malam, namun belum terealisasi. Salah seorang pengguna jalan, Amin (28), mengatakan longsor yang menutup jalan tergolong parah. Kata dia, pengendara motor dan mobil dialihkan melalui Langgen hingga Kota Banjar, Jawa Barat.
"Saya tahunya dua titik longsor, yang satu sudah dapat dibuka, yang depan SPBU belum. Saya naik motor jadinya muter lagi ke arah Langgen," kata Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar