CIAMIS, - Rencana pemerintah menaikan harga BMM (Bahan
Bakar Minyak) bersubsidi, berdampak pada tarif angkutan lokal di Ciamis.
Mengantisipasi kenaikan tersebut, tarif angkutan di Ciamis akan mengalami
kenaikan antara 15 sampai 30 persen.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Ciamis, Supri
melalui Kasi Bina Usaha Angkutan, Dede Sukmara saat ditemui di ruangannya,
Senin (17/6), mengatakan besaran tarif tersebut baru konsep, jika BBM
benar-benar naik kenaikan tarif angkutan paling hanya 20 persen.
“Kami hanya mengeluarkan konsep yang menentukan dan
memutuskan naik atau tidaknya tergantung dari bupati,” kata Dede.
Menurutnya, konsep kenaikan tarif angkutan ini diambil
dari acuan dasar Peraturan Bupati No 2 tahun 2009, ketika BBM waktu itu naik
menjadi Rp 4.500, tarif angkutan umum lokal mengalami kenaikan Rp 282 per
kilometer, untuk mahasiswi Rp 142 per kilometer sedangkan untuk pelajar Rp 94
per kilometer.
“Kami sudah melakukan survei ke lapangan dan mengambil
acuan dari Perbup tahun 2009 untuk kenaikan tarif angkutan tahun ini.
Pemerintah tinggal memilih berapa akan menaikan tarif angkutan, apakah 20
persen, 25 persen atau 30 persen per kilometernya,” ujar Dede.
Dede menandaskan, jika ada supir nakal yang menaikkan
tarif sebelum kenaikan harga BBM ditetapkan akan ditindak tegas. “Kami akan
memberikan peringatan lisan. Jika tidak digubris akan membekukan izin
trayeknya,” ujar Dede.
“Kami akan melakukan survei ke lapangan, jika terdapat
kasus menaikan tarif sebelum di tentukan maka saya akan menindak,” ujar Dede.
Salah seorang sopir angkot, Lili saat ditemui di terminal
Ciamis, Senin (17/6), mengatakan jika pemerintah menaikan harga BBM dan harga
tarif angkutan maka akan memberatkan dirinya, pasalnya masyarakat pengguna
angkum terus berkurang seiring maraknya sepeda motor.
Maka, Lili meminta kepada pemerintah, jika menaikkan BBM
jangan terlalu tinggi. Maksimal 10 persen saja, sehingga tidak merugikan
siapapun. “Penghasilan saya sekarang per hari rata-rata Rp 200 ribu, dipotong
setoran Rp 90 ribu dan bensin Rp 90 ribu. Jadi pendapatan bersih hanya Rp 40
ribu. Maka saya minta pemerintah jangan terlalu tinggi menaikkan harga BBM,”
harapnya.)Ab@h**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar