Ciamis,-Sejumlah mahasiswa Universitas Galuh (Unigal)
Ciamis kembali melakukan aksi demo di halaman kampus. Aksi tersebut sebagai
bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintahan SBY-Budiono yang menaikkan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ai Giwang Sari Nurani, koordinator lapangan, menyebutkan,
bahwa pemerintahan sekarang sudah tidak berpihak terhadap kepentingan
masyarakat.
“Kami sangat tidak setuju jika pemerintah sekarang
menaikan harga BBM yang jelas-jelas dapat membunuh masyarakat kecil,”
ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, digulirkannya pengurangan
subsidi BBM dalam RAPBN tahun 2013, disertai dengan kondisi ekonomi yang tidak
stabil, sehingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah saat ini malah
menyengsarakan dan melumpuhkan perekonomian masyarakat.
Pihaknya menilai, kebijakan pemerintahan SBY-Budiono
sudah tidak mementingkan kepentingan rakyat, karena dengan dinaikannya harga
BBM berarti pemerintah telah melakukan kezholiman terhadap kesejahteraan
rakyat.
“Dengan aksi ini, jelas kami melakukan penolakan terhadap
kepentingan pemerintah yang tidak pro rakyat. Sebab dengan naiknya harga BBM,
maka secara keseluruhan harga kebutuhan penting lainnya ikut naik,”jelasnya.
Bahkan menurutnya, kebijakan pemerintah sekarang ini merupakan
upaya pihak kapitalis yang tidak bertanggung jawab untuk membunuh, dan
menyengsarakan rakyat secara sistimatis.
Untuk itu, mahasiswa, dalam hal ini sebagai masyarakat,
menolak kenaikan harga BBM, tolak Lapindo sebagai prioritas dalam RAPBN 2013, sebab
Lapindo bukan bencana alam, laksanakan reformasi agria, serta menolak BLSM yang
hanya membodohi rakyat.
“Atas nama apa pun, bahwa kedaulatan dan kesejahteraan
rakyat adalah prioritas pertama yang harus diutamakan dalam program dan
perencanaan pemerintah, bukan malah akan menyengsarakan kesejahteraan rakyat,”pungkasnya.)Ab@h**/HR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar