"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Rabu, 19 Juni 2013

POLISI DISIAGAKAN DI SPBU

Polres.-Pasca-pengesahan APBN Perubahan oleh DPR RI yang isinya menyetujui pengurangan subsidi BBM yang artinya BBM dipastikan naik, sejumlah petugas dari TNI dan Polri disiagakan di 
sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di wilayah Polres Ciamis,Mulai  Senin, (18/6).
Pantauan kami di lapangan, sejak Senin pagi SPBU di sepanjang jalan raya Wilayah Hukum Polres Ciamis mulai dari Cihaurbeuti sampai Cijulang dijaga oleh 2 orang petugas kepolisian yang berseragam lengkap. Petugas tersebut sesekali mengawasi bagian ujung jalan dan antrean kendaraan.
“Kami tidak tahu siapa yang nyuruh. Tetapi bapak polisi ini sudah ada sejak pagi-pagi menjaga SPBU ini. Katanya untuk menghindari penyalahgunaan di lapangan setelah tadi malam rapat APBN Perubahan disahkan DPR RI,”ujar salah seorang petugas SPBU yang meminta namanya tidak disebut, Senin petan kemarin. 
Selain tampak penjagaan aparat kepolisian dan TNI, pantauan lain yakni belum terjadi lonjakan antrian kendaraan yang akan mengisi BBM. Sejumlah SPBU tampak lenggang tak terjadi antrian atau reaksi berlebihan dari masyarakat. Juga harga BBM bersubsidi masih dijual dengan harga sebelumnya.
Sementara itu di tempat terpisah, sejumlah tukang ojeg yang sering mangkal di persimpangan  mengaku keputusan DPR RI yang menyetujui pengurangan subsidi BBM yang berdampak kenaikan harga BBM sangat melukai masyarakat miskin seperti mereka.
Pasalnya sudah dipastikan, apabila subsidi BBM dikurangi maka pemerintah pasti menaikan harga BBM bersubsidi. Dampak dari kenaikan BBM ini yang membuat repot masyarakat karena akan diiringi dengan kenaikan harga sembako dan harga lainnya.
“Kami hanya masyarakat lemah. Sekeras dan sekencang apapun protes, harga BBM sepertinya tetap akan naik. Maka solusinya kami akan menaikan tarif jasa ojeg dan penghematan belanja di rumah,”ujar Udin tukang ojeg yang sering mangkal di persimpangan Kalipucang.
Selain Udin, harapan agar pemerintah meninjau ulang keputusannya agar tidak menaikan harga BBM disampaikan seorang ibu rumah tangga Ny. Watini. Ia sangat berharap agar BBM tidak jadi naik, karena akan berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
“Gusti, jaba bade sasih siam oge mayunan boboran. Naha bet naek atuh BBM teh. Teu acan naek ogen harga tos apung-apungan, komo deui tos naek BBM, komo deui mayunan sasih siam, komo deui bade boboran. Duh Gusti pasihan rezeki ka abdi ngarah kacumponan kabutuhan sahari-hari di kaluarga,”lirihnya berharap.


Mahasiswa Ciamis Bentrok dengan Warga

Unjukrasa puluhan mahasiswa Universitas Galuh Ciamis menolak kenaikan harga BBM di depan kampus mereka berlangsung ricuh.
Dalam aksi yang dilakukan sejak Rabu pagi (19/6) hingga siang ini, para mahasiswa yang sedang memblokir jalan dan hendak menyandera beberapa mobil tangki pengangkut BBM terlibat bentrok dengan warga sekitar kampus.
Kericuhan terjadi setelah sejumlah mahasiswa membakar ban dan hendak memblokade jalan raya provinsi penghubung Ciamis dan Cirebon. Aksi ini sempat dihalang-halangi aparat Polsek dan Polres Ciamis.
Tak hanya memblokir jalan provinsi yang menghubungkan Ciamis dan Cirebon itu, massa juga sempat menyandera beberapa mobil pengangkut BBM. Petugas kepolisian yang berjaga tak mampu meredam aksi sandera tersebut.

Salah satu mobil tangki BBM yang berusaha kabur dari lokasi demo nyaris menabrak beberapa mahasiswa yang hendak menghadangnya. Aksi ini juga sempat diwarnai bentrok dengan sejumlah warga sekitar kampus yang merasa terganggu dengan jalannya aksi tersebut. Dalam orasinya, para mahasiswa UGC ini menuntut agar pemerintah menbatalkan untuk menaikan harga BBM yang akan menyengsarakan rakyat. Tak hanya itu, para mahasiswa juga menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lengser dari jabatannya karena gagal menesejahterakan rakyatnya.)Ab@h**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar