"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Minggu, 21 April 2013

Mencerdaskan Bangsa .................



JAKARTA, - Visi pendidikan nasional Indonesia dinilai sudah tidak sejalan lagi dengan slogan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini disebabkan adanya kebijakan yang kontradiktif dan komersil. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat pendidikan yang juga anggota Koalisi Pendidikan, Jeirry Sumampow. 
"Jelas, di lapangan itu sangat berbeda sekali dengan visi pendidikan nasional kita. Buktinya untuk Ujian Nasional 2013 ini ada pelanggaran di mana terjadi keterlambatan soal, dan itu keterlaluan," ujar Jeirry didi Jakarta, Kamis (18/4).
Jierry mengungkapkan akan mengusut pelanggaran keterlambatan soal agar mendapatkan keterangan dari permasalahan tersebut. Karena persoalan ini dianggap sarat dengan praktik dugaan korupsi.
"Jelas kita akan bergerak. Pelanggaran di sini baru sebatas dugaan korupsi dari Kementerian Pendidikan. Namun kita juga akan tinjau pelanggarannya. Mulai dari perencanaan yang dilakukan pihak kementerian terhadap perencanaan pilihan soal, proses tender, hingga kepada percetakan yang telah dipilih," terangnya.
Selain itu, ia juga mengaku banyak menemukan kebijakan-kebijakan yang kontradiktif. Misalnya Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 yang lebih mengomersialkan pendidikan.
"Kita lihat PP nomor 66 tahun 2010 yang katanya sebagai wajah baru Badan Hukum Pendidikan (BHP) serta UU pendidikan tinggi justru menggeser visi pendidikan nasional kita. Karena dalam PP ini lebih mengutamakan komersialisasi. Dan itu bisa menjadikan regulasi dalam masuknya liberalisasi pendidikan di Indonesia," pungkasnya.(Ab@h**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar