"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Kamis, 11 April 2013

Pantai Pangandaran Dilanda Badai


PANGANDARAN, - Ratusan warung tenda biru di Pantai Barat Pangandaran daerah otonom Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran kabur diterjang badai. Selain itu puluhan rumah rusak ringan serta ratusan batang pohon berukuran besar tumbang akibat tidak mampu menahan kencangnya tipuan badai yang berlangsung pada hari Selasa (9/4/13) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
 Hingga Rabu (10/4/13), pemiliik warung maupun rumah sibuk membersihkan puing yang hancur akibat diterjang badai. Masyarakat gotong royongmenyingkirkan pohon yang tumbang, khsusunya yang menimpa bangunan.
Keterangan di lokasi kejadian, badai tidak hanya menerjang wilayah Desa Pangandaran, tetapi juga Desa Wonoharjo dan Pananjung. Sebelum diterjang badai, kawasan Pangandaran dan sekitarnya turun hujan gerimis. Tidak lama kemudian aliran listrik padam. Hanya berselang beberapa saat kemudian turun hujan lebat disertai dengan tiupan angin kencang yang disertai kilat Kuatnya tiupan angin kencang yang disertai dengan suara gemuruh juga mengakibatkan sejumlah pohon kelapa tercerabut dari akarnya, demikian pula banyak pohon besar di kawasan Pasar Wisata juga tumbang. Sejumlah pohon tumbang menimpa warung maupun rumah warga. Sementara itu kondisi di sisi pantai tempat mangkal warung tenda biru banyak yang rusak. Sebagian besar kerusakan akibat bagian atapnya tertiup angin.
Dari sekian banyak bangunan yang usak, paling parah dialami oleh Iwan (48), warung milinya yang berada di sekitar kompleks Terminal Bus Pangandaran ambruk akibat tertimpa pohon tumbang. Beruntung korban bersama dengan isti, Siti serta keponakannya Rodiah berhasil menyelamatkan diri. Tidak hanya barang dagangannya yang hancur, sejumlah peralatan elektronik seperti lemari es dan lainnya juga hancur.
"Sebelumnya hganya gerimis, kemudian listrik padam. hanya beberapa saat datang hujan lebat disertai tiupan angin sangat kencang. Saya tidak menyangka pohon sebesar yang ada di bekalang warung juga bisa tumbang. Begitu mendengar suara mencurigakan, saya langsung menyeret istri dan keponakan keluar warung, langsung ambruk ketimpa pohon, ungkapnya.
Kepala Desa Pangandaran Iwan Herdiawan mengungkapkan, sedikitnya 20 rumah yang rusak akibat diterang badai. Selain itu juga ratusan tenda biru serta tenda penyewaan alat selancar juga hancur diterbangkan angin. Kejadian yang berlangsung sekitar setengah jam tersbeut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Tidak ada rumah yang rusak parah, hanya rusak ringan dan sedang. Beda dengan tenda di tepi pantgai yang menyewakan alat selancar, hampir semuanya rusak, dan payungnya terbang," tuturnya.
Dia mengungkpakan sempat terjadi kepanikan pada saat datang badai. Hal itu disebabkan karena suasana gelap gulita. Warga juga mengalami kesulitan mendapatkan alat penerangan, sepeti lilin, karena sebagian besar toko sudah tutup. Selain tepi pantai, puluhan pohon besar yang terdapat di wilayah Pasar Wisata tumbang akibat tidak mampu menahan angin.
Berkenaan dengan kondisi laut pada saat terjadinya badai, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Ciamis Asep Nurdin mengungkapkan bahwa kondisi ombak di tengah laut relatif tenang. Bahkan, banyak nelayan yang tidak mengetahui datangnya badai yang menerjang wilayah tersebut.
"Bereda dengan di darat yang diterjang badai, di tengah laut kondisinya justru biasa saja. Laporan dari anggota yang melaut, kondisi ombak tidak terlampau tinggi," ungkapnya.)Ab@h**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar