PANGANDARAN,-Ratusan abang becak yang tergabung dalam
Himpunan Becak Pangandaran (HBP), ontrog aula Desa Pangandaran, Rabu, (3/4)
kemarin. Kedatangan mereka untuk melakukan aksi protes atas keberadaan mobil
wisata “Goes” yang mulai marak di kawasan Pangandaran dan sekitarnya.
Meski sempat dipantau dan dijaga oleh sejumlah petugas
kepolisian dan bahkan TNI dari Koramil Pangandaran, aksi tersebut berlangsung
damai dan kondusif. Dalam tuntutan di hadapan kepala UPTD pariwisata
Pangandaran, Kades Pangandaran serta perwakilan Muspika Pangandaran, abang
becak mengeluhkan kehadiran mobil goes yang sudah “merebut” perekonomian keluarganya.
“Kehadiran mobil goes telah membuat penghasilan kami sebagai pengayuh becak di
sekitar objek wisata Pangandaran turun drastis,”ujar salah seorang abang becak
kepada “KP” di sela-sela audiensi dengan Muspika Pangandaran.
Dampak lain dari keberadaan mobil goes ujar pengayuh
dan pemilik becak yang saat ini berjumlah 3206 becak yang beroperasi di
Pangandaran, banyak pemilik becak yang menganggur dan tidak bisa lagi
menghidupi keluarganya. Masyarakat lebih mimilih naik mobil goes dari pada
becak yang sudah puluhan tahun beroperasi di Pangandaran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini
keberadaan mobil goes di Pangandaran mencapai 97 unit dengan 47 pemilik. Mereka
bebas beroperasi sembarang tempat tanpa ada regulasi yang mengatur kawasan
mobil goes dan becak. Bahkan tidak jarang mobil goes beroperasi di tempat
mangkal becak yang sedang menunggu penumpang.
Ketua Himpunan Becak Pangandaran (HBP), Mulyadi (58)
meminta kepada pemerintah, ada regulasi yang jelas terkiat keberadaan mobil
goes tersebut. Karena selama ini keberadaan mobil goes ternyata sudah
menyingkirkan keberadaan becak sehingga berdampak kesejateraan pengayuh becak
terancam.
“Kami ngin kesejateraan para tukang becak
diperhatikan. Dan tolong pihak pemerintah dan dinas terkait segera mencari
solusi yang terbaik,”keluh Mulyadi mewakili ratusan penarik becak Pangandaran
yang juga warga Dusun Wonoharjo RT 02/14 Desa Wonoharjo Pangandaran.
Menanggapai keluhan dan tuntuan HBP, Camat
Pangandaran Drs. Kiswaya didampingi Sekmatnya, Haryono menegaskan, untuk
kebersamaan agar masing-masing samakan sikap dan saling diuntungkan.
“Untuk menyikapi maslah ini perlu di bentuk
kepengurusan mobil goes dahulu dan ditunjuk ketua masing-masng komunitas.
Selanjutnya membuat aturan pembagian wilayah serta pembagian tim untuk
bergantian beroperasi. Dan kami minta, baik pemilik mobil goes maupun becak
jangan sampai terpancing oleh provokator. Ciptakan Pangandaran tetap kondusif.
Untuk itu silahkan kordinasikan bersama-sama agar jangan sampai salah satu dirugikan,”
ujarnya. )Ab@h-PR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar