Cijulang, -Aski damai masyarakat di wilayah Kecamatan
Cijulang hingga Pangandaran, Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran
memperbaiki jalur lintas selatan Jawa Barat, masih terus berlangsung. Perbaikan
dilakukan secara swadaya masyarakat itu merupakan wujud protes atas kondisi
jalan rusak. Perbaikan jalan yang dilakukan serempak di sepanjang jalur lintas
selatan Jawa Barat berlangsung sejak hari Jumat (29/3). Hingga Senin (1/4)
warga deengan memergunakan peralatan seadanya dibantu pengoperasian alat berat
dari Bina Marga sibuk meratakan material cabluk,sejenis batu kapur yang dipakai
untuk pondasi atau lapisan bawah jalan.
Batu cabluk yang jumlahnya hingga ratusan truk tersebut
sebelumnya ditimbun di sekitar badan jalan yang hancur. Material bangunan itu
dikumpulkan secara spontanitas warga yang mendapat sepenuhnya dukungan dari
pengusaha dan elemen masyarakat lainnya.
"Terus terang kami bersyukur dengan aksi spontanitas
warga. Bagaimana pun juga selama ini kami merasa terganggu dengan kondisi jalan
yang hancur. Apa yang kami lakukan sekaligus berharap segera mendapat respons
dari pemerintah menyangkut perbaikan jalan yang hancur," ujar Surahman,
warga Kecamatan Cijulang, Senin (1/4). Didampingi Yudi dan Asep, keduanya warga
Desa/Kecamatan Cijulang mengaku antusias ikut memperbaiki jalan. Mereka membawa
cangkul serta linggis untuk meratakan material batu cabluk yang berada disisi
jalan. "Memang ada alat berat yang meratakan batu cabluk, kami hanya
membantu merapihkan saja. Sebelum dioperasikan alat berat, kami yang
bermodalkan cangkut dan semangat, menimbun lubang di jalan," tambahnya.
Terpisah salah seorang tokoh masyarakat Cijulang yang juga
menjadi penggagas gotong royong massal, Ayi Tohpati, mengatakan jalan lintas
selatan Jabar yang hancur tersebut merupakan urat nadi perekonomian warga.
Selain itu juga merupakan jalur utama pariwisata di wilayah DOB Kabupaten
Pangandaran. Didampingi tokoh
masyarakiat lainnya, Ucu Supriyatna, ia menambahkan bahwa jalan yang hancur
sekitar 20 kilometer, mulai dari Kecamatan Cimerak, Cijulang sampai dengan
Pangandaran.
"Terus terang saya terenyuh, sekaligus gembira begitu
besarnya kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungannya. Kekompakan
tersebut merupakan modal besar bagi warga untuk menatap masa depan yang lebih
baik," ujarnya.
Ayi menambahkan aksi besar-besaran yang melibatkan warga di
sepanjang lintas selatan Jawa Barat tersebut didasari oleh keinginan masyarakat
dapat menikmati jalan yang bagus. Selama ini masyarakat kesal dengan jalan
nyang hancur.
"Hancurnya ruas jalan, salah satunya akibat banyak truk
tonase besar pengangkut pasir besi melintas. Ini gerakan murni masyarakat, kami
lakukan secara spontanitas," kata Ayi.
Sebelumnya Camat Cijulang Suheryana menyatakan sepenuhnya
mendukung aksi spontanitas warga yang memperbaiki jalan. Keinginan warga dapat
menikmati jalan yang bagus, salah satunya diwujudkan dengan secara swadaya
menyediakan ratusan truk batu cabluk.
"Saya tidak hanya terenyuh, akan tetapi sekaligus
bangga dengan kekompakan masyarakat. Tentunya pemerintah juga bakal menyambut
positif apa yang dilakukan olh masyarakat tersebut," tuturnya.)Ab@h-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar