CIAMIS, - Aksi mogok para pedagang tahu dan tempe yang digelar
selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu (9-11/9/2013), tidak sepenuhnya
disetujui oleh para pedagang. Sebab, selama mereka tidak berjualan, para
pedagang pun dipastikan tidak mempunyai penghasilan untuk menghidupi
keluarganya.
Seperti yang dikeluhkan Dadi Darmadi (45), seorang
pedagang tahu yang biasa mangkal di Blok A Pasar Manis Kabupaten Ciamis,
dirinya merasa dirugikan dengan aksi yang dimotori Gabungan Koperasi Tahu Tempe
Indonesia (Gakoptindo) itu.
“Memang aksi saat ini merupakan aksi solidaritas para
pengusaha tahu-tempe secara serentak. Akan tetapi, dari aksi ini pun, kami
harus menanggung risiko sendiri karena kami tidak diperkenankan untuk
berjualan. Saya pun tidak mempunyai penghasilan untuk tiga hari ke depan,”
ungkap Dadi saat ditemui di Pasar Manis, Senin (9/9/2013).
Bahkan, diungkapkan Dadi, agar aksi mogok ini
terkoordinir dilakukan mulai dari hulu hingga hilir produksi, ada sekelompok
orang yang tidak diketahui utusan dari pihak mana, melakukan sweeping ke setiap
kios pedagang tahu-tempe. Demikian juga yang dilakukan rekan-rekan pedagang
tahu-tempe lainnya yang mengintervensi pedagang tahu-tempe yang berjualan.
“Jika selama aksi solidaritas mogok berjualan ini saya
memaksakan diri untuk berjualan, maka kawan-kawan saya yang lain akan
mengintervensi. Demi keselamatan, saya terpaksa ikut tidak berjualan,” katanya.
Kedatangan dadi ke pasar pun hanya dipergunakan untuk melihat situasi dan
kondisi terkait aksi solidaritas tersebut. (Ab@h**/ pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar