"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Rabu, 07 September 2011

Dua tewas tergulung ombak di Pantai Pangandaran


Selama libur hari raya Dua tewas tergulung ombak di Pantai Pangandaran
CIAMIS – Kecelakaan laut (laka laut) masih mengancam keselamatan para wisatawan yang berlibur ke Pantai Selatan Jawa Barat. Data yang dihimpun Radar mulai Selasa (30/8) hingga kemarin, tercatat tiga orang wisatawan tewas tergulung ombak.
di pantai Pangandaran.
Hasil Pantauan kami di Pangandaran, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) mencatat 29 laka laut terjadi di Pantai Barat Pangandaran. Sebagian besar korban berhasil diselamatkan Balawista, namun dua wisatawan keturunan Tionghoa itu meninggal.
Mereka adalah Lie Frendy (24) warga Krendang Baru RT 03/02 Kelurahan Duri Utara Kecamatan Tambora Jakarta Barat dan Herman Yau Kun Min (51) warga Kompleks Kopo Mutiara Blok B No 18 Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayeuh Kolot Bandung.
Lie Frendy dikabarkan terseret arus di Kawasan Pos 4 (depan Hotel Sandaan) pada Selasa (30/8) sore. Sehari kemudian, Herman tiba-tiba tersungkur di tengah wisatawan lain yang sedang berenang. Namun kematian lelaki paruh baya tersebut diduga meninggal akibat serangan jantung saat berenang di kawasan Pos 2 (depan Hotel Bumi Nusantara), Rabu (31/8).
Ketua Balawista Dodo Taryana mengatakan, kasus kecelakaan laut terjadi akibat kuatnya arus laut di beberapa titik dalam sepekan terakhir. Terutama di kawasan zona larangan berenang di kawasan Pos 4 dan Pos 5. “Gelombang laut memang kecil, tapi arus bawah lautnya dalam satu minggu ini sangat kuat. Hari ini saja (kemarin, red) ada 18 korban terseret arus, semuanya selamat dan tidak ada yang kritis. Mereka rata-rata berenang di zona larangan berenang yang sebetulnya sudah kami pasang tanda larangan,” ungkap dia saat ditemui Radar, kemarin.
Mengulas kejadian yang menimpa Lie Frendy, menurut Dodo, korban kala itu berenang di zona berbahaya. Korban terseret bersama tiga wisatawan lainnya yang juga warga Jakarta, yakni Fusman (52), Jelbert (18) dan Tresia (17). Ketiga wisatawan yang berbeda rombongan tersebut, kata dia, berhasil diselamatkan petugas. Namun Frendry tak tertolong.
“Sebetulnya korban sudah berhasil dibawa petugas (ke tepi pantai), namun nyawa korban tak tertolong,” kisahnya.Sementara Herman, sambung Dodo, meninggal bukan karena terseret arus. Korban diduga terserang penyakit jantung. “Korban hanya berenang di kedalaman setengah meter. Tiba-tiba saja jatuh. Menurut keterangan pihak keluarganya, korban memiliki riwayat sakit jantung dan memang kemarin sedang sakit,” kata dia.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar