"...........INFO KEJADIAN DI WILAYAH ANDA..........HUBUNGI KAMI DI 110 DARI HP ANDA.........."ds

Jumat, 16 September 2011

PUTUSNYA JEMBATAN GANTUNG


Warga Desa Sukasari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis luka parah dan ringan, akibat putusnya jembantan gantung yang terbentang di atas Sungai Cijolang . Jembatan sepanjang delapan puluh meter dengan ketinggian tujuh meter menghubungkan Desa Sukasari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis dengan Desa Madapajaya, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, tidak mampu menahan beban.
Pantauan kami di lokasi kejadian putusnya jembatan yang terletak di perbatasan dua kabupaten tersebut akibat putusnya kabel seling utama jembatan. Kondisi jembatan yang dibangun tahun 1989 sudah memprihatinkan, karena kondisi kabel sudah berkarat dan rapuh.
Kejadian yang berlangsung pukul 15.0O WIB terjadi saat warga yang baru pulang nonton pemilihan Kepala Desa Madapajaya, bersamaan melintasi jembatan. Saat itu delapan sepedamotor bersama sejumlah warga melintas, mendadak tali jembatan gatung yang ada di tiang penyangga kabel di wilayah Sukasari putus. Seluruh sepedamotor berikut warga yang sedang melintas langsung jatuh ke sungai yang airnya surut.
"Saat itu saya hanya tinggal sepuluh meter sampai di ujung jembatan, mendadak kabel seling putus. Saya yang dibonceng kakak langsung jatuh dan sempat beberapa saat tidak sadar. Beruntung jatuh di sawah yang kering, saya lihat di belakang banyak yang jatuh ke sungai," tutur Asep Candra.Winata (17) warga Dusun Gsratengah Desa Sukasari, Ciamis.
Begitu sadar, Asep yang luka ringan itu langsung menolong kakaknya, Rasid yang tertimpa sepedamotor. Sekitar dua puluh menit kemudian mendapat pertolongan warga. "Saya sempat telepon teman, minta tolong. Rasanya lama sekali baru datang pertolongan," katanya.
Camat Tambaksari Nana Surpitana didampingi Kepala Dusun Garatengah, Asep Suryaman, mengatakan kejadian tersebut akibat kondisi jembatan yang tidak mampu menahan beban. Kejadian tersebut menjadikan telah memutus hubungan Kecamatan Tambaksari dengan Kecamatan Cilebak.
Nana mengatakan, Jembatan Bungsu merupakan urat nadi perekonomian bagi warga dua kecamatan yang hanya diopisahkan Sungai Cijolang tersebut. Selain itu juga banyak dimanfaatkan anak sekolah dari dua wilayah. "Keberadaan jembatan itu sangat penting, tidak hanya urat nadi perekonomian juga banyak anak sekolah yang melintas jembatan," tuturnya.
Dia berharap agar jembatan tersebut dapat segera diperbaiki. "Mudah-mudahan dapat segera diperbaiki, paling tidak sebelum datang musim hujan. Jembatan tersebut sangat penting," tuturnya.
Sementara Kadus Garatengah Asep Suryaman mengungkapkan sudah beberapa kali mengajukan operbaikan jembatan. Akan tetapi sampai saat ini belum ada realisasinya. "Sudah beberapa kali diajukan agar diperbaikian tetapi belum ada tanda-tanda diperbaiki. Beruntung kejadian pada saat air sungai surut, saya tidak bisa membayangkan jika terjadi apabila peristiwanya saat air sungai besar," tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Ciamis Iwan Kurniawan mengatakan, karena menghubungkan dua kabupaten, Ciamis dan Kuningan, maka harus dibicarakan antara dua wilayah. Dia juga sepakat agar perbaikan jembatan dilakukan secepatnya.
"Sebelum dibangun jembatan permanen yang dapat dilintasi mobil. Ada baiknya terlebih dahulu dibangun jembatan gantung, sehingga hubungan kedua wilayah dapat secepatnya kembali normal," tuturnya.
Data korban akibat putusnya jemb empat luka parah yaitu Tahyun (51), Suhana (60), Firman (37). Kemudian Asep (16), Rasid (36) dan Agus (33), seluruhnya warga Desa Sukasari. Korban lain adalah Yana (37), Atim (33), Karjo (38), Haji (51), Ujang (25), Carta (34) dan Karta (31).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar