TANAH kiriman longsor tempo lalu mengundang masalah baru. Rupanya,
sampai saat ini masih teronggok. Warga sekitar mulai resah. CIAMIS, (KP)
Tanah merah bercampur batu dan bekas Turap di dusun Puncakasih Desa Cisadap Kecamatan Ciamis sekitar 6 km dari pusat kota tak kunjung diangkut.
Padahal tanah longsor yang terjadi Sabtu (16/12) itu sempat menutupi seluruh badan jalan yang cukup padat kendaraan.
Anas (47) Warga berharap Pemkab Ciamis secepatnya menurunkan alat berat Eskavator untuk mengangkut tanah.
Pasalnya material longsor cukup banyak tidak bisa dialihkan oleh masyarakat.
Jika terus dibiarkan, lumpur lumpur yang meluber bisa membahayakan kendaraan dan dua rumah dibawah tebing.
“Setiap hujan deras warga selalu membersihkan tanah dan lumpur yang menutupi jalan, namun untuk mengangkut material harus menggunakan Eskavator. Kalau tidak segera diangkut lumpur akan terus menutupi jalan dan tanah longsor akan terus meluas,” ujar Anas (47) warga setempat kepada Kabar Priangan kemarin (20/12).
Jika material sudah diangkut, kata Anas, bisa dibangun tembok penahan tebing untuk mencegah longsor semakin meluas. Karena di atas tanah longsor terdapat pabrik pembuatan katel, kandang dan kandang ayam. Sementara di bawah tebing ada dua rumah warga yang juga terancam.
Kades Cisadap Muslih mengaku sudah melayangkan surat permohonan ke instansi terkait untuk mendatangkan eskavator untuk mengangkut material.
”Surat permohonan sudah sudah dikirmkan tadi (kemarin.red) namun tidak tahu kapan bisa ditangani,” ujar Kades Cisadap.
Tanah merah bercampur batu dan bekas Turap di dusun Puncakasih Desa Cisadap Kecamatan Ciamis sekitar 6 km dari pusat kota tak kunjung diangkut.
Padahal tanah longsor yang terjadi Sabtu (16/12) itu sempat menutupi seluruh badan jalan yang cukup padat kendaraan.
Anas (47) Warga berharap Pemkab Ciamis secepatnya menurunkan alat berat Eskavator untuk mengangkut tanah.
Pasalnya material longsor cukup banyak tidak bisa dialihkan oleh masyarakat.
Jika terus dibiarkan, lumpur lumpur yang meluber bisa membahayakan kendaraan dan dua rumah dibawah tebing.
“Setiap hujan deras warga selalu membersihkan tanah dan lumpur yang menutupi jalan, namun untuk mengangkut material harus menggunakan Eskavator. Kalau tidak segera diangkut lumpur akan terus menutupi jalan dan tanah longsor akan terus meluas,” ujar Anas (47) warga setempat kepada Kabar Priangan kemarin (20/12).
Jika material sudah diangkut, kata Anas, bisa dibangun tembok penahan tebing untuk mencegah longsor semakin meluas. Karena di atas tanah longsor terdapat pabrik pembuatan katel, kandang dan kandang ayam. Sementara di bawah tebing ada dua rumah warga yang juga terancam.
Kades Cisadap Muslih mengaku sudah melayangkan surat permohonan ke instansi terkait untuk mendatangkan eskavator untuk mengangkut material.
”Surat permohonan sudah sudah dikirmkan tadi (kemarin.red) namun tidak tahu kapan bisa ditangani,” ujar Kades Cisadap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar