PANGANDARAN, Pengelolaan sampah di Pangandaran, pasca jalan
menuju TPA Purbahayu ditutup ternyata belum tuntas. Sampah yang dialihkan
penimbunannya ke lokasi lain telah menimbulkan pencemaran baru di lokasi
tersebut.
Pasca penutupan akses jalan, sampah tidak lagi ditimbun di
depan Kantor UPTD Ciptakarya Pangandaran. Sampah ditimbun di belakang kantor
UPTD PLKB Pangandaran.
Namun, pengalihan lokasi penimbunan sampah ternyata,
mengakibatkan pencemaran di sekitar lingkungan kantor kerja para penyuluh KB.
Aroma sampah yang tidak telah mengganggu suasana kerja, dan air baku menjadi
berbau.
Kepala UPTD PLKB Pangandaran, Nurjaman menjelaskan,
penimbunan sampah di belakang kantornya, sama sekali tidak berkordinasi
dengannya. Tahu-tahu, sampah diangkut menggunakan alat berat dan ditimbun di
belakanga kantor.
“Awalnya, sampah tidak mengganggu, karena sebelum ditimbun
dibuat lobang terlebih dahulu. Rupanya, karena volume sampah terus bertambah,
akibatnya menimbulkan dampak seperti bau tak sedap dan air sumur kami menjadi
tercemar,” terang Nurjaman.
Menurutnya, karena gejala tersebut pihaknya sudah
menyampaikan keluhan kepada pihak UPTD Ciptakarya Pangandaran. Namun, tak
tuntas, karena faktanya hingga kurun waktu ini, sampah masih beronggok di
belakang kantornya.
“Upaya penyelesaian sampah di belakang kantor kami, belum
ada solusinya. Setelaha kami menyamapaikan keluhan kepada pihak UPTD Ciptakarya
Pangandaran, hingga saat ini, samapah masih ada,” kata Nurjaman.
Kepala Bagian Kebersihan UPTD Ciptakarya Pangandaran
Cucu menjelaskan, untuk mengendalikan sampah yang bertumpuk di belakang Kantor
UPTD PLKB Pangandaran, pihaknya mengalami kesulitan. Pasalnya, kata dia, alat
berat yang biasa digunakan sedang mengalami kerusakan mesin. “Kami paham benar
apa yang dirasakan kawan-kawan yang bekerja di UPTD PLKB Pangandaran,”
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar